Bambu kuning
Bambu kuning (Bambusa vulgaris var. striata) adalah yang banyak digunakan sebagai tanaman hias/budidaya.[1] Bambu jenis ini memiliki ciri batang yang beruas-ruas, tinggi, dan batangnya berwarna kuning.[1] Umumnya bambu jenis ini hidup di lingkungan tropis.[1] Di kawasan Asia Tenggara, bambu jenis ini banyak dibudidayakan.[1] Ia sering dijumpai di desa-desa, di pinggir-pinggir sungai, dan sebagai tanaman hiasan di perkotaan.[1]
Bambusa vulgaris var. striata | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Monokotil |
Klad: | Komelinid |
Ordo: | Poales |
Famili: | Poaceae |
Genus: | Bambusa |
Spesies: | |
Varietas: | B. v. var. striata
|
Nama trinomial | |
Bambusa vulgaris var. striata |
Bambu kuning dapat diperbanyak dengan cara stek (rhizoma, rumpun, atau cabang), cangkok, dan kultur jaringan.[2] Namun, cara termudah dan sering dilakukan adalah stek rumpun atau cabang.[2] Umumnya, rumpun yang akan distek adalah rumpun yang tidak terlalu muda atau tidak terlalu tua.[2] Rebusan pada bambu ini mengandung saponin dan flavonoida.[2] Tidak hanya itu, bambu kuning ini mengandung sumber potassium yang rendah kalori, serta memiliki rasa manis yang terkenal sebagai sumber protein dan nutrisi yang baik bagi tubuh.[2] Bambu ini memiliki khasiat mengobati bermacam jenis infeksi dan pencegah hepatitis.[2]