Bandar Udara Internasional Johan Adolf Pengel

bandar udara di Suriname

Bandar Udara Internasional Johan Adolf Pengel (IATA: PBMICAO: SMJP), juga dikenal sebagai Bandara Internasional Paramaribo-Zanderij atau secara lokal disebut hanya sebagai JAP, adalah bandara yang terletak di kota Zanderij dan berjarak 45 kilometer (28 mi) di selatan Paramaribo, bandara ini juga merupakan markas untuk maskapai penerbangan Surinam Airways. Bandara ini adalah yang terbesar dari dua bandara internasional yang ada di negara Suriname,[2] yang lainnya adalah Zorg en Hoop dengan penerbangan terjadwal ke Guyana, dan dioperasikan oleh Airport Management, Ltd./ NV Luchthavenbeheer.

Bandar Udara Internasional
Johan Adolf Pengel

Paramaribo-Zanderij International Airport
Informasi
JenisPublik
PengelolaJohan Adolf Pengel International Airport (JAPIA) Corporation
MelayaniParamaribo
LokasiZanderij
Maskapai penghubung
Ketinggian dpl18 mdpl
Koordinat05°27′10.19″N 55°11′16.02″W / 5.4528306°N 55.1877833°W / 5.4528306; -55.1877833
Situs webjapi-airport.com
Peta
PBM/SMJP di Suriname
PBM/SMJP
PBM/SMJP
PBM/SMJP di Amerika Selatan
PBM/SMJP
PBM/SMJP
PBM/SMJP (Amerika Selatan)
PBM/SMJP di America
PBM/SMJP
PBM/SMJP
PBM/SMJP (America)
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
kaki m
11/29 11,417 3,480 Konsentrat
Statistik (2018)
Total Penumpang157,737
Pergerakan Pesawat1,266
Sumber: JAPI Airport[1]

Maskapai dan destinasi

sunting
MaskapaiTujuan
Caribbean Airlines Port of Spain
Caricom Airways
Insel Air Curaçao
KLM Amsterdam
Meta Transportes Aéreos Belém, Boa Vista, Georgetown
Surinam AirwaysAmsterdam, Aruba, Belém, Curaçao, Miami, Port of Spain

Charter

sunting
MaskapaiTujuan
Blue Wing Airlines Paramaribo-Zorg en Hoop
Gum Air Paramaribo-Zorg en Hoop
MaskapaiTujuan
ABX Air Miami
Amerijet Port of Spain

Sejarah

sunting

Hingga Perang Dunia II, Bandara Zandery merupakan sebuah perhentian dari Pan American World Airways. Setelah kejatuhan Belanda ke tangan tentara Nazi tahun 1940, Amerika Serikat mendapat hak penggunaan bandara untuk keperluan militer dari pemerintah Belanda di pengasingan di London. Tentara Amerika pertama tiba di bandara ini pada 30 November 1941 dan mengembangkan fasilitas untuk menjadi basis transport untuk mengirimkan pasokan Lend-Lease menuju Inggris melalui rute udara melintasi Samudera Atlantik Selatan.

Dengan masuknya Amerika Serikat ke dalam perang pada Desember 1941, tingkat kebutuhan akan Pangkalan Zandery meningkat pesat, menjadi pangkalan transport utama bagi Komando Transport Udara dalam menerbangi rute Atlantik Selatan untuk mengirimkan logistik dan personel menuju Bandara Freetown, Sierra Leone dan yang lain untuk memasuki palagan Eropa dan Afrika dalam perang. Sebagai tambahan, patroli anti kapal selam juga diterbangkan dari lapangan terbang ke wilayah Karibia Selatan dan garis pantai Atlantik Selatan

Unit utama Angkatan Udara AS yang ditempatkan di lapangan terbang ini adalah:

  • Skadron Pembom Ke-35 (Wing Pengintai Ke-25) 1 November 1941-7 Oktober 1943 (B-25 Mitchell)
Dentasemen dari: Lapangan Atkinson, Guyana Britania, 1 November 1942-7 Oktober 1943
Dentasemen dari: Bandara Piarco, Trinidad, 27 Agustus-12 Oktober 1943
  • Skadron Pengintai Ke-99 (Grup Pembom Ke-9), 3 Desember 1941-31 Oktober 1942 (B-18 Bolo)
  • Skadron Tempur Ke-22 (Grup Tempur Ke-36), 16 September 1942-16 September 1943) (P-39 Aircobras, kemudian P-47 Thunderbolts)
  • Skadron Anti Kapal Selam Ke-23 (Dentasemen Trinidad, Komando Udara Antilles), 15 Agustus-Desember 1943 (A-29 Hudson)

Dengan berakhirnya Perang Dunia II Lapangan Terbang Zandery dikurangi dalam hal kerangka staff. Bandara ini ditutup sebagai fasilitas militer pada 30 April 1946 dan dikembalikan kepada otoritas Belanda yang mengembalikan fungsinya sebagai bandara sipil.

Insiden dan kecelakaan

sunting
  • Pada 7 Juni 1989, Surinam Airways Penerbangan PY764, sebuah Douglas DC-8 dari Bandar Udara Amsterdam Schiphol di Belanda jatuh saat proses pendaratan di Bandar Udara Internasional Johan Adolf Pengel, menewaskan 176 dari 187 orang di dalam pesawat. Kecelakaan ini merupakan bencana penerbangan terburuk dalam sejarah penerbangan Suriname. Di antara korban tewas terdapat lima belas pemain sepak bola profesional keturunan Suriname-Belanda.

Referensi

sunting
  1. ^ "Airport Statistics | Johan Adolf Pengel International Airport". 
  2. ^ "DAE forces SLM to provide ground handling services in Zanderij". Willemstad: Curaçao Chronicle. 3 June 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 June 2013. 

Pranala luar

sunting