Bangunan garis langit
Bangunan garis langit adalah garis besar yang terlihat di cakrawala sebagai akibat terciptanya keseluruhan struktur kota, atau tata letak di lingkungan pedesaan, atau alam ketika langit bertemu dengan bangunan atau tanah. Garis langit bangunan di kawasan perkotaan perlu diperhatikan sebagai elemen penting dalam membentuk keestetikan kota. Ketika dipandang dari jauh, garis langit bangunan dapat membuat profil kota terlihat seperti sebuah siluet.[1] Istilah bangunan garis langit pertama kali diperkenalkan oleh Charles Graham pada tahun 1896 "The Sky Line of New York City" yang saat itu menjadi judul litograf di jurnal New York.[2]
Penggunaan istilah garis langit bangunan secara langsung dihubungkan dengan bangunan pencakar langit karena penempatannya berada pada pertemuan antara langit dan tanah. [1] Garis langit bangunan pada cakrawala kota berfungsi sebagai sidik jari semu. Oleh karena itu, cakrawala kota kerap ditampilkan pada acara televisi, program berita dan olahraga, dan film untuk menentukan suatu lokasi.
Penggunaan dalam media
suntingGaris langit bangunan seringkali digunakan sebagai latar belakang dan pengambilan gambar dalam program televisi, situs web berita, film, dan media lainnya.
Peringkat Subjektif
suntingBeberapa layanan memberi peringkat garis langit bangunan berdasarkan kriteria subjektif dengan menjumlahkan ketinggian dan data lain untuk memberikan nilai titik pada bangunan. Tiga kota yang mendapat peringkat tertinggi adalah Hong Kong, New York, dan Singapura.[3]
Referensi
sunting- ^ a b Marpaung, Beny Octofryana Yousca (2004). "Perancangan Garis Langit dan Atap pada Kawasan Perkotaan" (PDF). USU Digital Library.
- ^ . When Charles Graham's view of New York was published, the new term used in the title, "sky line," caught on immediately. "Moving Uptown". New York Public Library. 2014-12-29. Archived from the original on 2014-12-29. Diakses tanggal 2023-02-06.
- ^ "Skyline Ranking". Emporis. 2012-11-06. Diakses tanggal 2023-02-06.