Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo
Banjararum adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Terbentuknya Desa Banjararum berdasarkan Maklumat Pemerintah Provinsi Yogyakarta pada tahun 1946 yang menggabungkan lima kelurahan yakni; Kelurahan Degan, Semaken, Kedondong, Dekso dan Ngipikrejo ke dalam satu Kelurahan (Desa) yang disebut dengan Banjararum. Secara resmi Desa Banjararum kemudian terbentuk pada Kamis Legi 17 Aprl 1947. Saat ini terdiri dari 26 pedukuhan, 52 RW dan 104 RT.
Banjararum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta | ||||
Kabupaten | Kulon Progo | ||||
Kecamatan | Kalibawang | ||||
Kode Kemendagri | 34.01.12.2001 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | 9209 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Desa Banjararum melalui Surat Keputusan Bupati Kulon Progo No.222 tahun 2002 ditetapkan sebagai lokasi pengembangan kawasan agropolitan. Desa Banjararum memiliki potensi di sektor pertanian, yakni sebagai daerah penghasil durian, rambutan, cengkih, dan kakao.
Pada masa Perang Diponegoro di dusun Ngipikrejo 7 pernah dipakai sebagai markas kedua Pangeran Diponegoro setelah Selarong diserbu Belanda, setidaknya terdapat 147 batu -batu sebagai nisan sederhana prajurit Diponegoro. Sayangnya makam Pahlawan Tak Dikenal itu kurang terawat. Disamping itu Banjararum juga mempunyai tempat wisata religi berupa masjid peninggalan Sunan Kalijaga di dusun Kedondong. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan Masjid Kedondong atau Masjid Sulthoni.