Bank BJB
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, berdagang sebagai Bank BJB (nama digayakan dengan huruf kecil semua, dahulu dikenal dengan Bank Jabar Banten) adalah bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten (pemerintah provinsi Banten memiliki satu bank lain sejak 2016 yang dimiliki secara tidak langsung hingga 2023) yang berkantor pusat di Bandung. Bank ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1961 dengan bentuk perseroan terbatas (PT), kemudian dalam perkembangannya berubah status menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Saat ini Bank BJB memiliki 65 kantor cabang, 314 kantor cabang pembantu, 349 Kantor kas, 1.529 ATM, 171 payment point, 5 kantor wilayah, dan Weekend Banking 34.
bank bjb | |
Perusahaan perseroan daerah (Perseroda) publik | |
Kode emiten | IDX: BJBR |
Industri | Perbankan |
Didirikan | 20 Mei 1961 (umur 63) |
Kantor pusat | Jl. Naripan No.12 - 14, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40111 Bandung, Jawa Barat |
Cabang | 1824 Jaringan kantor (2021) 1776 Terminal Perbankan Elektronik (2021) |
Wilayah operasi | Tersebar di seluruh Wilayah Indonesia |
Tokoh kunci | Direksi Yuddy Renaldi (Direktur Utama)
Tomsi Tohir (Komisaris) Rudie Kusmayadi (Komisaris) Diding Sakri (Komisaris Independen) |
Produk | Dana Pensiun Lembaga Keuangan, bjb tandamata, bjb tandamata gold, bjb Giro dll |
Jasa | Tabungan, Giro, Deposito, Pembiayaan, Pengiriman Uang, Kartu kredit dll |
Rp 1.69 Triliun (2020) | |
Total aset | Rp 140.93 Triliun (2020) |
Total ekuitas | 11.96 Triliun (2020) |
Pemilik |
|
Karyawan | 8.686 (2020) |
Anak usaha |
|
Situs web | www |
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk menjadi bank devisa sejak tanggal 2 Agustus 1990.
Sejarah
suntingPendirian BPD Jawa Barat dilatarbelakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33/1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi adalah De Erste Nederlansche Indische Shareholding N.V., sebuah bank hipotek.
Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya PP tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari kas daerah sebesar Rp 2.500.000,00.
Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang bergerak di bidang perbankan.
Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama PD Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.
Pada tahun 1992, aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi bank umum devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11/1995 dengan sebutan Bank Jabar beserta logo baru..
Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22/1998 dan akta pendirian nomor 4 tanggal 8 April 1999 berikut akta perbaikan nomor 8 tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan terselenggaranya jasa layanan perbankan yang berlandaskan syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia Nomor 2/18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, terhitung sejak tanggal 15 April 2000, Bank Jabar menjadi BPD pertama di Indonesia yang menjalankan sistem perbankan ganda dengan memberikan layanan perbankan secara konvensional dan syariah.
Pada bulan Juli 2010, Bank BJB menjadi BPD pertama di Indonesia yang melantai saham di Bursa Efek Indonesia.
Perubahan nama
suntingPada bulan November 2007, Bank Jabar berubah nama menjadi Bank Jabar Banten. Pada tanggal 2 Agustus 2010, Bank Jabar Banten berubah nama lagi menjadi Bank BJB.
Penghargaan
suntingBest Bank 2021 with Very Good Financial Health and Corporate Performance: Mantaining Investor Relationship (category: BUKU 3 with total assets over 100 trillion).[2]
- Bank BJB Raih Penghargaan Indonesia Consumer Financial Service Award 2022[3]
Referensi
sunting- ^ "Profil Perusahaan Tercatat".
- ^ Wahyudi, Sutresno (25 agustus 2021). "BJB Raih Penghargaan Indonesia Best Bank 2021 dari Warta Ekonomi". JPNN.com. Diakses tanggal 25 agustus 2021.
- ^ Hutahaean, Budianto (30 Mei 2022). "Bank bjb Raih Indonesia Consumer Financial Service Award 2022". JPNN.com. Diakses tanggal 30 Mei 2022.