Barque, atau dikenal juga dengan nama barc atau bark, adalah kapal dengan tiga tiang atau lebih dengan tiang depan, tiang utama, dan tiang-tiang lainnya menggunakan layar segi empat, dan hanya tiang paling belakang (biasanya disebut mizzen) yang mungkin menggunakan layar segitiga. Kadang bahkan hanya sebagian dari layar di tiang mizzen yang menggunakan layar segitiga karena bagian atasnya tetap menggunakan layar segi empat.

Contoh kapal barque yang sedang mengembangkan layarnya

Di Indonesia, salah satu contoh kapal jenis barque adalah KRI Bima Suci.

Etimologi

sunting

Kata "barque" berasimilasi ke dalam Bahasa Iggris, dari kata dari Bahasa Perancis, untuk merujuk kepada daerah Barca Latin, yang mencakup Occitan, Catalan, Spanyol, hingga Italia. Istilah Barca Latin bisa jadi merupakan percabangan dari istilah Celtic Barc (per Thurneysen) atau Greek Baris (per Diez), untuk merujuk kepada jenis japal dari Mesir. Meskipun demikian, Kamus Bahasa Inggris Oxford menyatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin.

Kata barc tampaknya muncul dari Bahasa Celtic. Bentuk ini kemudian diadopsi dari Bahasa Inggris, kemungkinan masuk lewat orang-orang Irlandia, pada saat kata yang diadopsi dari Bahasa Latin adalah Barca, yang kemudian berkembang menjadi kata barge atau barque dalam Bahasa Perancis.

Dalam Bahasa Latin, Spanyol, dan Italia sendiri, kata barca merujuk kepada kapal kecil, bukan kapal besar. Pengaruh Bahasa Perancis terhadap Bahasa Inggris membuat kedua kata ini dipakai sekaligus, sekalipun maknanya berbeda.

Sebelum Abad ke-19, barge telah dihubungkan dengan jenis kapal kecil di perairan samudera atau kepulauan, atau kapal dayung cepat yang dibawa oleh kapal perang dan biasanya disimpan untuk penggunaan oleh perwira pemimpin pelayaran. Namun beberapa waktu kemudian, bark kemudian merujuk kepada kapal layar yang didetailkan berikutnya. Di Inggris, pada pertengahan Abad ke 19, pengejaannya sudah mulai dipinjam dari Bahasa Perancis. Meskipun demikian, Francis Bacon menggunakan ejaan q mulai 1592, Shakespeare sendiri masih menggunakan kata barke di dalam karyanya, Sonnet 116 pada tahun 1609. Dalam era pelayaran, kata ini juga digunakan sebagai singaktan dari barca-longa di Laut Mediterania.

Konvensi dalam pengejaan modern kemudian membedakan kedua homophone ini. Jika dieja bargue, maka ia merujuk kepada kapal. Sementara jika dieja bark, maka ia merujuk kepada kulit pohon atau gonggongan anjing.