Basilides
Basilides adalah tokoh golongan Gnostik, walaupun ia seorang Kristen.[1] Balisides mengajar di Alexandria pada abad ke 2 sampai abad ke 4.[2][3] Basilides berpengaruh pada masa pemerintahan Hadrianus dan Antonius Pius.[3]
Ajaran Basilides tentang Allah bahwa pada mulanya tidak ada Tuhan, yang ada hanya Tuhan Tertinggi.[4] Basilides memahami Allah yang super-eksistensi, tetapi tidak bereksistensi atau Allah yang absolut.[1] Maka pembaptisan Yesus adalah bagian dari makhluk rohani bukan pada kelahiran Yesus.[2] Pemikiran Balisides menekankan Allah melahirkan nous atau pengertian dan dari nous lahirlah makhluk rohani mulai dari Logos - Pronesis - Sophia - Dinamis - Eirene.[3] Makhluk rohani tersebut kemudian menciptakan lapisan langit sampai mencapai 365 lapisan.[3] Lapisan-lapisan tersebut dikuasai oleh roh-roh|roh dan malaikat.[3]
Ajaran Basilides tentang Yesus yaitu: menurut sumber isinya seperti berikut[5]
Dia sendiri tidak menderita kematian, Simon dari Kirene mati menggantikan Yesus...
.
Michael Collins & Matthew A.Price mengatakan dalam bukunya:[6]
Yesus hanya seolah-olah seperti manusia, tetapi sebenarnya dia adalah roh sepanjang masa
.
Referensi
sunting- ^ a b (Indonesia) Frederiek Djara Wellem. Riwayat Hidup Singkat tokoh-tokoh. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2003. 32.
- ^ a b (Indonesia) Rasid Rachman. hari raya liturgi sejarah dan pesan pastoal gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2005. 108.
- ^ a b c d e (Indonesia) Frederiek Djara Wellem. Kamus sejarah gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2004. 42.
- ^ (Indonesia) Karen Amstrong. Sejarah Tuhan. Bandung: Mizan. 2007.140.
- ^ (Indonesia) Th Van Den End. Harta Dalam Bejana. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2008. 43-44.
- ^ (Indonesia) Michael Collins & Matthew A.Price. The Story of Christianity, Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius. 2006. 42.