Dalam Bahasa Latin, basilika (berasal dari Bahasa Yunani, Basiliké Stoà, yang artinya Stoa Kerajaan), pada mulanya digunakan untuk menggambarkan sebuah bangunan publik Romawi (seperti juga di Yunani, umumnya sebuah tempat pertemuan), biasanya terletak di pusat sebuah kota Romawi (forum). Di kota-kota Yunani kuno, basilika umum mulai muncul pada abad ke-2 sebelum masehi.

Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Setelah Kekaisaran Romawi resmi menjadi negara Kristiani, kata tersebut berkembang untuk merujuk pada sebuah gereja yang besar dan penting yang telah diberikan ritus upacara khusus oleh Sri Paus. Oleh karena itu, basilika hari ini memiliki dua pengertian: satu dari segi arsitektur dan satu lagi dari segi kegerejaan.

Basilika utama

sunting

Dalam kelas basilika utama, hanya empat gereja Katolik Roma yang termasuk di dalamnya. Salah satu perbedaan utama mereka dari gereja-gereja lainnya adalah masing-masing bangunan ini memiliki sebuah "Gerbang Suci". Melewati gerbang-gerbang suci ini adalah salah satu syarat dalam perayaan Tahun Yubileum Gereja Katolik Roma. Paus Benediktus XVI mengganti gelar mereka dari Basilika Pelindung (patriarchal) menjadi Basilika Sri Paus (papal).

Basilika-basilika utama ini membentuk sebuah kelas sendiri yang lebih tinggi statusnya daripada semua gereja-gereja lain sebelumnya, bahkan gereja-gereja Sri Paus lainnya. Namun, basilika-basilika lainnya yang sering kali disebut sebagai "basilika kecil" tidak membentuk sebuah kelas tersendiri. Mereka masuk ke kelas-kelas yang berbeda, di mana kebanyakan dari kelas-kelas ini juga meliputi bangunan-bangunan non-basilika yang sama tingkat statusnya. Misalnya, dalam tiap keuskupan, Katedral Uskup diutamakan terlebih dahulu sebelum basilika-basilika lainnya. Karenanya, setelah basilika-basilika utama disusul oleh katedral utama, katedral wilayah, katedral keuskupan, gereja-gereja biasa dan seterusnya.