Batam Kota, Batam
Batam Kota adalah sebuah kecamatan di Kota Batam, provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Kecamatan ini terbentuk berdasar[a] pemekaran dari kecamatan Nongsa, Batam.
Batam Kota | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kepulauan Riau |
Kota | Batam |
Pemerintahan | |
• Camat | Novi Harmadyastuti[1] |
Populasi | |
• Total | 185.633 jiwa |
• Kepadatan | 4.766/km2 (12,340/sq mi) |
Kode pos | 29431-29433, 29461, 29464 |
Kode Kemendagri | 21.71.10 |
Kode BPS | 2171051 |
Luas | 38,95 km² |
Desa/kelurahan | 6 kelurahan |
Situs web | kecbatamkota |
Berjalan
suntingKecamatan Batam Kota mulai efektif beroperasi secara operasional di tanggal 3 Juni 2006 seiring dengan dilantiknya Camat Batam Kota, SekCam dan 6 (enam) Lurah yang ada Kecamatan Batam Kota. Kemudian 1 (satu) Kelurahan yang sebelumnya berada dalam wilayah kerja Kecamatan Batu Ampar yaitu wilayah Kelurahan Bukit Jodoh bergabung dengan kecamatan Batam Kota dengan mengubah namanya menjadi Kelurahan Sungai Panas.
Daftar Wilayah Desa
suntingOleh masyarakat Batam, kecamatan Batam Kota lebih dikenal dengan istilah Batam Center. Di Kecamatan inilah terletak pusat pemerintahan Kota Batam, Alun-alun dan Masjid Raya Batam. Mega Wisata Ocarina juga terletak di Kecamatan ini. Lokasinya yang strategis di tengah-tengah Pulau Batam membuat Kecamatan Batam Kota berkembang pesat menjadi kawasan industri dan pemukiman yang ramai. Kecamatan Batam Kota memiliki 7 kelurahan:
- Kelurahan Sungai Panas (terdiri dari 17 RW dan 66 RT)
- Kelurahan Baloi Permai (13 RW dan 65 RT)
- Kelurahan Taman Baloi (22 RW) dan 59 RT
- Kelurahan Sukajadi (5 RW dan 19 RT)
- Kelurahan Belian (54 RW dan 194 RT)
- Kelurahan Teluk Tering (15 RW dan 56 RT)
Demografi
suntingJumlah penduduk kecamatan Batam Kota pada tahun 2021 sebanyak 185.633 jiwa, dengan kepadatan penduduk 4.766 jiwa/km². Islam adalah agama mayoritas di Kecamatan Batam kota, dengan jumlah penganut sebanyak 65,50%, diikuti oleh penganut agama Kekristenan yakni sebanyak 21,07%, dimana Protestan 16,92% dan Katolik 4,15%. Sebagian lagi menganut agama Buddha yakni 13,12%, kemudian Konghucu 0,16%, Hindu 0,14% dan penganut kepercayaan 0,01%.[2][3]
Masjid Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor wali kota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamais. Agama Kristen Protestan dan Katolik banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari Suku Batak, Ambon, Minahasa, Flores dan Tionghoa. Agama Buddha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa.
Catatan
sunting- ^ Peraturan Daerah Kota Batam nomor: 2 tahun 2005, tentang Pemekaran sepenuhnya Kecamatan luar-dalam Daerah Kota Batam, Di mana Kecamatan Batam Kota merupakan salah satu dan bagian kecamatan yang dimekarkan dari Kecamatan Induk yaitu Kecamatan Nongsa.
Referensi
sunting- ^ "Pasca Perombakan, Ini Daftar Terbaru Lurah dan Camat di Kota Batam". www.msn.com. 29 Desember 2021. Diakses tanggal 6 Januari 2022.
- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2022.
- ^ "Kecamatan Batam Kota Dalam Angka 2017". Badan Pusat Statistik Batam. Diakses tanggal January 14, 2018.
Pranala luar
sunting