Batu Angkek-Angkek

(Dialihkan dari Batu Angkek - Angkek)

Batu Angkek-Angkek (Batu Angkat-Angkat) merupakan sebuah batu secara kasat mata mirip dengan logam kuningan atau tembaga. Batu ini terdapat di Nagari Balai Tabuh, Batusangkar, Sumatera Barat. Jika kita perhatikan sekilas batu ini lebih menyerupai punggung kura-kura. Dinamakan dengan Batu Angkek-Angkek karena sejak ditemukan, masyarakat selalu ingin mencoba mengangkat batu tersebut dari tahun ke tahun.[1]

Batu Angkek-Angkek di Batusangka

Sejarah sunting

Batu Angkek-Angkek di temukan oleh Datuak Bandaro Kayo yang merupakan kepala suku kaum Piliang pada saat pemancangan tiang. Di dalam mimpinya dia didatangi oleh Syech Ahmad yang berkata kepada Datuk Bandaro Kayo untuk membangun sebuah perkampungan yang sekarang dikenal sebagai Kampung Palangan. Pada waktu pemancangan tonggak pertama terjadilah sesuatu hal yang aneh tidak seperti biasanya. Secara tiba-tiba saat itu terjadilah gempa lokal dan disusun guyuran hujan deras serta cuaca panas melanda selama 14 Hari. Karena peristiwa tersebut, masyarakat disekitar daerah sana mengadakan musyawarah. Saat musyawarah tersebut, terdengarlah suara dentuman keras yang berasal dari lubang pemancangan tiang dan mengeluarkan suara yang mengatakan agar batu tersebut di jaga dan di rawat baik-baik.[2]

Objek Wisata sunting

Destinasi Wisata Batu Angkek-Angkek terletak di Kecamatan Sungayang, Kota Batusangkar dengan jaraknya lebih kurang 7,5 km dari Kota Batusangkar dan kalau ditempuh dari Istana Pagaruyung, memakan jarak sejauh 11 kilometer. Objek Wisata Batu angkek-angkek sudah menjadi objek wisata Sumatera Barat dan dijadikan sebagai cagar budaya oleh pemerintah daerah sejak tahun 1980. Banyak wisatawan yang berkunjung untuk melihat dan mencoba mengangkat batu tersebut, baik wisatan lokal, nasional maupun wisatawan mancanegara.[3]

Mitos sunting

Usia Batu Angkek-Angkek sudah lebih dari 500 tahun silam dan uniknya berat batu tersebut selalu berubah-rubah. Banyak pengunjung yang ingin mencoba mengangkat batu tersebut, baik usia muda maupuan tua. Konon katanya, jika ada yang sanggup mengangkat batu tersebut, semua keinginannya akan dikabulkan.[4]

Referensi sunting