Beban ganda merupakan beban pekerjaan yang diterima seseoang lebih banyak. Seseorang melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang. Namun, dalam beban ganda seseorang harus mengerjakan pekerjaan tanpa mendapatkan uang. Fenomena ini sering ditemukan dalam pasangan rumah tangga, beban kerja yang dikerjakan satu jenis kelamin lebih banyak dari jenis kelamin lainnya.

Beban ganda sering kali dialami oleh perempuan, perempuan melakukan pekerjaan yang lebih banyak daripada laki-laki. Perempuan melakukan dua pekerjaan sekaligus yaitu domestik dan transisi. Pada peran domestik, perempuan melakukan pekerjaan rumah, misalnya memasak, mencuci, serta harus mengurus anak dan suami. Sedangkan peran transisi, perempuan juga turut serta dalam pekerjaan di luar rumah untuk membantu suami dalam mencari nafkah.[1]

Bentuk Ketidakadilan Gender

sunting

Beban Ganda termasuk kedalam bentuk ketidakadilan gender yang banyak dialami perempuan. Pada budaya patriarki, perempuan dianggap sebagai masyarakat domestik, masyarakat kelas dua, sedangkan laki-laki menjadi masyarakat publik, yang tugasnya berfokus mencari nafkah. Perempuan secara mutlak menjadi ibu rumah tangga untuk melakukan pekerjaan rumah, mengurus anak, dan suami. Tidak jarang, perempuan setelah menyelesaikan pekerjaan domestik juga harus menjalankan pekerjaan publik, dengan bekerja diluar rumah untuk membantu suami mencari nafkah. Laki-laki hanya berfokus pada pekerjaan publik, bahkan untuk dirinya sendiri juga harus dibantu oleh perempuan yaitu sang istri.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Hidayati, Nurul (Desember 2015). "BEBAN GANDA PEREMPUAN BEKERJA (Antara Domestik dan Publik)". Muwazah. 7 (2): 110–111.  line feed character di |title= pada posisi 30 (bantuan)