Benteng Gwalior
Benteng Gwalior, yang terletak di Gwalior, India, adalah benteng pertahanan yang dibangun di atas bukit. Kaisar Mughal Babur menyebutnya sebagai “mutiara di antara benteng-benteng di Hindustan” karena kekokohannya dan kemegahannya, serta menjulukinya sebagai Gibraltar India. Sejarah benteng ini dapat ditelusuri hingga abad ke-5 atau bahkan lebih awal. Nama kuno bukit ini, yang tercatat dalam prasasti Sanskerta, adalah Gopgiri[1].
Struktur benteng yang ada sekarang diperkirakan telah ada sejak abad ke-8, dengan bukti prasasti dan monumen yang ditemukan di dalam benteng menunjukkan kemungkinan keberadaannya sejak abad ke-6, menjadikannya salah satu benteng pertahanan tertua yang masih ada di India. Benteng ini dibangun pada masa pemerintahan penguasa Rajput Tomar, Man Singh Tomar (memerintah 1486–1516 M), dan mencakup struktur pertahanan serta dua istana utama. Sepanjang sejarahnya, benteng ini telah menyaksikan beragam kejayaan dan kekalahan berbagai kerajaan, termasuk Gupta, Huna, Pratihara, Kachhwaha, Tomara, Pathan, Sur, Mughal, Inggris, Jat, dan Maratha, yang masing-masing meninggalkan warisan dalam bentuk monumen yang masih terpelihara[2].
Saat ini, benteng ini memiliki dua istana utama, yakni “Man Mandir” dan Gujari Mahal, yang dibangun oleh Man Singh Tomar, dengan Gujari Mahal dibangun untuk istrinya, Ratu Mrignayani, yang berasal dari suku Gurjar. Di sepanjang jalur menuju puncak benteng, ditemukan prasasti yang berisi simbol angka nol tertua kedua di dunia, yang memiliki nilai tempat dalam sistem desimal modern, dan diperkirakan berusia sekitar 1500 tahun[3].
Etimologi
suntingMenurut legenda, nama Gwalior berasal dari salah satu julukan untuk Gwalipa. Legenda tersebut mengisahkan bahwa Gwalipa menyembuhkan pemimpin lokal, Suraj Sen, dari penyakit kusta, dan sebagai bentuk terima kasih, Suraj Sen mendirikan kota Gwalior dengan namanya. Namun, berbeda dengan cerita tersebut, benteng ini dalam prasasti Sansekerta dan pada masa Gupta dikenal dengan nama Gop Parvat (Gunung Gop), Gopachala Durg, Gopgiri, dan Gopadiri, yang semuanya memiliki arti “bukit gembala sapi[4].
Topografi
suntingBenteng ini dibangun di atas formasi batuan Vindhyan sandstone pada sebuah bukit batu terpisah yang dikenal dengan nama Gopachal. Bukit ini memiliki bentuk panjang, sempit, dan curam. Geologi formasi batuan di kawasan Gwalior terdiri dari batu pasir berwarna kekuningan yang tertutup oleh basalt. Terdapat lapisan horizontal dengan ketinggian mencapai 342 kaki (104 m) di bagian tertingginya, dengan panjang sekitar 1,5 mil (2,4 km) dan lebar rata-rata 1.000 yard (910 m). Lapisan ini membentuk sebuah tebing yang hampir tegak. Sebuah sungai kecil, Swarnrekha, mengalir di dekat area istana[5].
Lihat Juga
suntingReferensi
sunting- ^ !shita (2022-03-19). "Gibraltar of India". The Lost Coordinates (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-11.
- ^ Thapar, Romila (2003-08-07). The Penguin History of Early India: From the Origins to AD 1300 (dalam bahasa Inggris). Penguin Books Limited. ISBN 978-0-14-193742-7.
- ^ Magazine, Smithsonian; Schultz, Colin. "You Can Visit the World's Oldest Zero at a Temple in India". Smithsonian Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-11.
- ^ "Gwalior | History, Culture & Tourist Attractions | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). 2024-11-13. Diakses tanggal 2024-12-11.
- ^ Medlicott, H. B.; Blanford, W. T. (2011-06-02). A Manual of the Geology of India: Chiefly Compiled from the Observations of the Geological Survey (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 978-1-108-07254-0.