Benteng Willem II Ungaran
Benteng Willem II Ungaran (bahasa Inggris: Fort Willem II of Ungaran) dikenal secara lokal sebagai Benteng Ungaran atau Benteng Diponegoro, adalah sebuah benteng pada akhir abad ke-18 yang dibangun oleh Belanda di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk mengendalikan jalur perdagangan penting antara Semarang dan Yogyakarta.[1] Benteng ini merupakan tempat di mana Pangeran Diponegoro dipenjara sambil menunggu pengadilan di Batavia dan selanjutnya diasingkan ke Makassar. Benteng ini saat ini digunakan sebagai asrama bagi keluarga anggota kepolisian Indonesia.
Benteng Willem II Ungaran | |
---|---|
Informasi umum | |
Gaya arsitektur | Kolonial abad ke-18 |
Kota | Ungaran, Kabupaten Semarang |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 7°8′17″S 110°24′18″E / 7.13806°S 110.40500°E |
Mulai dibangun | 1786 |
Data teknis | |
Sistem struktur | Benteng barak yang dibangun dari batu |
Deskripsi
suntingBenteng Willem II merupakan benteng kecil berbentuk persegi dengan empat bastion yang terletak di pusat kota Ungaran, di jalan Semarang-Surakarta. Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terletak tepat di depan benteng. Sebuah parit mengelilingi benteng hingga abad ke-19, ketika benteng ini ditimbun. Benteng ini terdiri dari tembok setebal satu meter di sekeliling bangunan dua lantai yang memberikan sudut pandang ke pintu masuk utama di sebelah barat dan pintu masuk belakang di sebelah timur. Bangunan-bangunan di dalam benteng mengelilingi halaman dalam.[2]
Sejarah
suntingBenteng ini didirikan untuk memperingati pertemuan bersejarah antara Pakubuwono II dengan Gubernur Jendral Van Imhoff pada 11 Mei 1746, Ketika penguasa Kraton Mataram Pakubuwana II dipindahkan dari Kartosuro ke Surakarta (Solo). Ketika kraton baru dibangun Benteng "The Generosity " didirikan di depannya. Pada 11 Mei 1746 Gubernur Jenderal Baron van Imhoff Gustavus tiba di Ungaran untuk melakukan pertemuan dengan Pakubuwono II. Untuk memperingati peristiwa dibangun benteng di Ungaran bernama "Fort Outmoeting" ("yang berarti Rapat"). Jalan antara Semarang dan Keraton Surakarta di itu sangat penting sehingga dilindungi dengan benteng verschillende. Benteng memiliki kaki dibangun kembali pada tahun 1786.[3]
Pada September 1811, Gubernur Jenderal JW Janssens pensiun di benteng ini Ketika Dia harus melarikan diri dari tentara Inggris yang menaklukkan Jawa di bawah komando Mayor Jenderal Auchmuty. Tempat itu disebut Oenarang pada masa itu. Beberapa hari kemudian, Janssens menyerah di Tuntang dekat Salatiga. Jalan antara Semarang dan Jawa Tengah sangat penting, karena memberikan akses Mataram menuju laut melalui pelabuhan penting dari Semarang. Jalan itu digunakan oleh Rijklof Juga dari Goens ketika dia bepergian sebagai utusan dari Hindia Belanda (VOC) ke Mataram untuk memberikan penghormatan kepada penguasa Amangkurat 1 pada khususnya.
Pada tahun 1849, tanpa perlawanan berarti benteng itu diserahkan ke Inggris karena Jawa waktu itu dikuasai Inggris. Sejak itulah bangunan itu dijadikan rumah istirahat untuk proses penyembuhan pasien. Maka saat itu diangkatlah seorang perwira kesehatan untuk memimpin misi kemanusiaan itu. Karena memang bukan rumah sakit, sehingga bentuk dan struktur bangunan tidak seperti umumnya Rumah sakit.[4]
Dalam perjalanannya setelah masa kemerdekaan Indonesia, Benteng ini dimanfaatkan sebagai asrama polisi.
Catatan Kaki
sunting- ^ Atlas of Mutual Heritage.
- ^ Bambang Isti 2010.
- ^ "Fort Willem II te Ungaran". 2 September 2012.
- ^ "Benteng Willem Ungaran (2)". 2 September 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-23. Diakses tanggal 2012-09-02.