Beras Cerdas adalah produk makanan yang dikonstruksikan menyerupai beras yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian Diarsipkan 2014-01-18 di Wayback Machine. Universitas Jember. Bahan baku Beras Cerdas adalah tepung mocaf (Modified Cassava Flour)[1] yang dikembangkan oleh Prof.Ir.Achmad Subagio, MAgr.,PhD.[2] Beras Cerdas yang dimaksud menyerupai beberapa konsep yaitu:

1. Cerdas dalam bahan baku: beras tersebut dikonstruksikan dari tepung-tepung lokal khususnya mocaf dan berbahan bahan baku yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan target konsumen.

2. Cerdas dalam proses: beras tersebut di proses dengan teknologi yang mudah dan murah sehingga dapat dilakukan diproduksi dengan peralatan yang bisa dibuat oleh putera Indonesia.

3. Cerdas dalam cara masak: beras tersebut dapat dimasak dengan cara sederhana meniru kebiasaan orang Indonesia dalam mengolah beras dan all in one sekali memasak akan mendapatkan masakan yang lengkap.

4. Cerdas dalam pemanfaatan bagi kesehatan: dengan bahan baku yang cerdas, beras yang dihasilkan dapat disesuaikan untuk target spesifik untuk kesehatan, misalnya beras cerdas untuk anak rawan gizi, ibu hamil, penderita diabet dan sebagainya.

5. Cerdas untuk pembangunan nutrisi, ekonomi dan kesejahteraan rakyat.[3]

Teknologi produk ini telah menjadi perhatian Badan ketahanan Pangan (BKP) Diarsipkan 2016-06-23 di Wayback Machine. dan menjadi Juara 1 Lomba Penulisan Artikel Sains Rsitek 2011.[4] Sampai saat ini, telah ditemukan teknologi dan beberapa formula beras cerdas diantaranya, beras cerdas regular, beras fortifikasi dan beras campuran. Teknologi yang diciptakan bersifat aplikatif, praktis sehingga mudah disosialisasikan pada masyarakat agar mau menerima produk-produk ini beserta desiminasi paket-paket teknologi. Karakteristik beras cerdas yang meliputi sifat fisis, kemis, sensoris dan nutrisi telah disesuaikan dengan sasaran konsumen masyarakat umum, ibu hamil atau menyusui, anak usia pertumbuhan dan anak rawan gizi serta penderita penyakit degenerative seperti hipertensi dan diabetes.[5] Menindaklanjuti hasil penemuan tersebut, pada tahun anggaran 2012 dilaksanakan Pengadaan Alat Pengelola beras Analog untuk melakukan industrialisasi Beras Cerdas dengan bahan baku mocaf di Kabupaten Jember (2 buah), Ponorogo dan Blitar. Unit produksi tersebut mampu menghasilkan Beras Cerdas dengan kapasitas masing-masing 1ton/hari, dengan anggaran dari BKP Pusat dan BKP propinsi Jawa Timur dan direncanakan akan ditambah pada tahun 2013 di Kabupaten Malang, Tulung Agung dan Bangkalan.[6]

Pranala luar sunting

Referensi sunting