Beras pera
Beras pera, beras IR 42 atau nasi pera adalah sebuah jenis beras atau nasi yang memiliki tekstur yang lebih kering, sedikit keras atau kurang pulen dan cenderung terpisah-pisah ketika dimasak.[1] Masyarakat asal Sumatera Barat dan Kalimantan lebih menyukai nasi pera yang ditunjukkan dengan ciri nasinya keras setelah dingin.[2]
Beras pera memiliki kandungan lebih dari 25 persen kadar amilosa sehingga nasi akan lebih keras ketika dimasak. Dalam penyajiannya, beras pera yang keras lebih membutuhkan banyak air daripada beras pulen yang menyebabkan beras pera lebih mudah dicerna oleh tubuh ketika disantap.[3]
Meski demikian, menikmati nasi yang terbuat dari beras pera menjadi keuntungan sendiri bagi seseorang. Saat seseorang memakan nasi pera dengan takaran yang lebih sedikit akan membuat gula darah lebih terkontrol. Selain itu, nasi pera juga mudah dicerna dan tidak menyebabkan nasi menumpuk dalam perut. Beras pera juga dapat dibuat menjadi tepung beras. Dari segi kesehatan, tepung beras baik dikonsumsi untuk penderita gluten-intolerant karena tidak terlalu banyak mengandung gluten.[3] Beras pera juga lebih tahan lama dan tidak mudah basi jika dibandingkan dengan beras pulen yang cenderung lebih cepat kering jika tidak dimasukkan kedalam wadah tertutup.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Kenali 5 Jenis Beras Putih di Indonesia. Manakah yang sering Kalian Konsumsi ?". Good News from Indonesia.
- ^ "Kenapa Nasi Bisa Pulen atau Pera?". Liputan6.
- ^ a b "Perbedaan Beras Pera dan Pulen yang Harus Diketahui". CNN Indonesia.