It was built around 850 CE by either Rakai Pikatan, king of the second Mataram dynasty, or Balitung Maha Sambu, during the Sanjaya Dynasty. Not long after its construction, the temple was abandoned and began to deteriorate. Reconstruction of the compound began in 1918. The main building was completed in around 1953. Much of the original stonework has been stolen and reused at remote construction sites. A temple will only be rebuilt if at least 75% of the original stones are available, and therefore only the foundation walls of most of the smaller shrines are now visible and with no plans for their reconstruction.
The temple was damaged during the earthquake in Java in 2006. Early photos suggest that although the complex appears to be structurally intact, damage is significant. Large pieces of debris, including carvings, were scattered over the ground. The temple has been closed to the public until damage can be fully assessed. The head of Yogyakarta Archaeological Conservation Agency stated that: "it will take months to identify the precise damage".[2] However, some weeks later in 2006 the site re-opened for visitors. As of 2009, the inside of most temples still remains off-limits for safety reasons.
Lisensi
Saya, pemilik hak cipta dari karya ini, dengan ini menerbitkan berkas ini di bawah ketentuan berikut:
Diizinkan untuk menyalin, mendistribusikan dan/atau memodifikasi dokumen ini di bawah syarat-syarat Lisensi Dokumentasi Bebas GNU, Versi 1.2 atau lebih baru yang diterbitkan oleh Free Software Foundation; tanpa Bagian Invarian, tanpa Teks Sampul Depan, dan tanpa Teks Sampul Belakang. Salinan lisensi dimasukkan ke bagian yang berjudul Lisensi Dokumentasi Bebas GNU.http://www.gnu.org/copyleft/fdl.htmlGFDLGNU Free Documentation Licensetruetrue
untuk berbagi – untuk menyalin, mendistribusikan dan memindahkan karya ini
untuk menggubah – untuk mengadaptasi karya ini
Berdasarkan ketentuan berikut:
atribusi – Anda harus mencantumkan atribusi yang sesuai, memberikan pranala ke lisensi, dan memberi tahu bila ada perubahan. Anda dapat melakukannya melalui cara yang Anda inginkan, namun tidak menyatakan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
berbagi serupa – Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti lisensi pada materi asli.
Label lisensi ini ditambahkan pada berkas sebagai bagian dari pemutakhiran lisensi GFDL.http://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0/CC BY-SA 3.0Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0truetrue
Anda dapat memilih lisensi pilihan Anda.
Captions
Add a one-line explanation of what this file represents
{{Information |Description=Main shrine (Shiva) of Prambanan temples in Yogyakarta, Indonesia |Source=self-made |Date=5 August 2007 |Author= Masgatotkaca |Permission=GFDL |other_versions= }}
Berkas ini mengandung informasi tambahan yang mungkin ditambahkan oleh kamera digital atau pemindai yang digunakan untuk membuat atau mendigitalisasi berkas. Jika berkas ini telah mengalami modifikasi, rincian yang ada mungkin tidak secara penuh merefleksikan informasi dari gambar yang sudah dimodifikasi ini.