Bisikan Arwah
Bisikan Arwah adalah film Indonesia tahun 1988 dengan disutradarai oleh Jopi Burnama dan dibintangi oleh Nina Karina dan Yoseph Hungan.
Bisikan Arwah | |
---|---|
Sutradara | Jopi Burnama |
Produser | Handi Muljono |
Ditulis oleh | Abdullah Harahap |
Pemeran | Nina Karina Yoseph Hungan Putri Salbiah Muhammad Yusuf Tonny Yusuf Pitrajaya Burnama Joes Terpase Rachmat Hidayat Lina Malesy Benny Burnama Stevie John Tutupoho |
Sinematografer | Djarot Bintoro |
Penyunting | Ermis Thaher |
Tanggal rilis | 1988 |
Durasi | 79 menit |
Negara | Indonesia |
Sinopsis
suntingMelihat ular aneh, Iwan (Yoseph Hungan) sangat ingin memiliki kulitnya. Belum sampai ditangkap,diketahui bahwa ular tadi adalah jelmaan arwah Parta (Muhammad Yusuf) yang dibunuh penduduk karena mengganggu Eka (Putri Salbiah), gadis desa yang memang genit. Untuk membalas dendamnya, arwah Parta menggunakan Iwan sebagai medianya. Pembunuhan misterius menggelisahkan masyarakat desa itu. Melalui seorang ulama (Pitraja Burnama)diketahui bahwa Parta yang buruk rupa menginginkan Eka, tetapi karena selalu dihina lalu bertapa dan mendapat bantuan Ratu Ular dengan syarat tak boleh kawin. Parta berhasil memacari Eka dan membunuhnya. Mira (Nia Karina)istri Iwan, ikut gelisah,ingin membongkar misteri ini.
Waktu ayah Mira, Suparja (Rachmat Hidayat) sakit keras disembuhkan oleh dukun Mbah Rejo (Joes Terpase) yang berjanji menemukan siapa manusia ular yang membuat resah hanya untuk menggagahi Mira. Iwan cepat datang dan menggagalkan usaha Rejo. Penduduk yang semula mencurigai Rejo, kini beralih ke Suparja, karena saat ular mengamuk melawan semua penduduk desa Supardja tidak ada di rumah. Saat keadaannya kritis, datang bapak Ajengan, dukun aliran putih, yang berhasil mengalahkan Parta dan membebaskan Iwan dari belenggunya. Parta kembali dikuburkan secara baik-baik.[1]
Referensi
sunting- ^ Laman Bisikan Arwah[pranala nonaktif permanen], diakses pada 9 Maret 2010
Pranala luar
sunting- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri[pranala nonaktif permanen]