Sir Robert "Bobby" Charlton CBE (11 Oktober 1937 – 21 Oktober 2023) adalah mantan pemain sepak bola profesional Inggris yang bermain sebagai gelandang serang, sayap kiri, atau penyerang tengah. Ia dikenal karena kariernya yang panjang dan sukses bersama Manchester United, di mana ia menjadi salah satu pemain paling ikonik dan dihormati dalam sejarah klub.

Bobby Charlton
Informasi pribadi
Nama lengkap Sir Robert Charlton
Tanggal lahir (1937-10-11)11 Oktober 1937
Tempat lahir Ashington, Northumberland, Inggris
Tanggal meninggal 21 Oktober 2023(2023-10-21) (umur 86)
Tinggi 173 m (567 ft 7 in)
Posisi bermain Gelandang serang, Penyerang
Karier junior
East Northumberland School
1953–1956 Manchester United
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1956–1973 Manchester United 606 (199)
1973–1975 Preston North End 38 (8)
1975–1976 Waterford 31 (18)
Total 675 (225)
Tim nasional
1958–1970 Inggris 106 (49)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik

Charlton memulai kariernya di Manchester United pada tahun 1956 dan bermain selama 17 musim di klub tersebut. Selama waktu itu, ia membantu United memenangkan tiga gelar Liga Utama Inggris, satu Piala FA, dan satu Piala Champions Eropa. Ia juga merupakan bagian penting dari tim nasional Inggris yang memenangkan Piala Dunia FIFA 1966.

Setelah meninggalkan Manchester United pada tahun 1973, Charlton bermain sebentar untuk Preston North End dan Waterford United sebelum pensiun sebagai pemain pada tahun 1976. Ia kemudian menjadi manajer Preston dan kemudian direktur di Wigan Athletic. Charlton juga dianugerahi gelar kebangsawanan pada tahun 1994 atas jasanya dalam sepak bola.

Tragedi München

sunting

Charlton menderita luka di kepala dan shock akibat kecelakaan, serta harus dirawat di rumah sakit selama seminggu. Tujuh rekan setimnya tewas seketika di tempat kejadian, termasuk Tommy Taylor dan David Pegg, dengan siapa ia dan Viollet bertukar tempat duduk sebelum upaya lepas landas yang nahas. Kapten klub Roger Byrne juga tewas, bersama dengan Mark Jones, Billy Whelan, Eddie Colman, dan Geoff Bent. Duncan Edwards meninggal dunia dua minggu kemudian akibat luka-luka yang dideritanya. Secara total, kecelakaan itu merenggut 23 nyawa. Awalnya, es di sayap pesawat dianggap sebagai penyebab utama, namun penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa lumpur di landasan pacu telah membuat lepas landas yang aman hampir mustahil.

Pranala luar

sunting