Keresidenan Bogor
wilayah administratif di Hindia Belanda
(Dialihkan dari Bogor Raya)
Karesidenan Bogor atau bekas Karesidenan Bogor yaitu wilayah administratif pemerintahan zaman Hindia Belanda yang meliputi wilayah yang dulunya lebih dikenal sebagai Buitenzorg dengan pembagian:
- Kabupaten Bogor dan Kota Bogor
- Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi (sejak 1931, sebelumnya bernama Keresidenan Priangan bagian barat)
- Kota Depok
- Kabupaten Cianjur (sejak 1931, sebelumnya bernama Keresidenan Priangan bagian barat)
- Sebagian wilayah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang (yang masuk kedalam wilayah Kawedanan Jonggol/District Tjibaroesa)
Dalam administrasi kendaraan bermotor, wilayah Eks-Karesidenan Bogor diberi kode Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dengan pelat F, kecuali Kota Depok, sebagian Kota dan Kabupaten Bekasi yang menggunakan TNKB dengan pelat B serta sebagian Kabupaten Karawang yang menggunakan TNKB dengan pelat T.
Residen
suntingBerikut adalah daftar residen yang pernah memerintah Buitenzorg.
Residen Buitenzorg | Mulai | Selesai |
---|---|---|
François Emanuel Hardy | 1817 | 1818 |
Carel Sirardus Willem van Hogendorp | 1818 | 1823 |
Johan Gerard van Angelbeek | 1823 | 1826 |
1826-1836 sebagai asisten residen | ||
JH. van den Bosch | 1836 | 1838 |
1838-1925 sebagai asisten residen di bawah Residen Batavia (kini Jakarta) | ||
Hendrik Kool[1] | 1 September 1925 | 9 Juni 1927 |
Frederik Willem Slangen | 9 Juni 1927 | 4 Oktober 1929 |
Leendert Gerardus Cornelis Adrianus van der Hoek | 4 Oktober 1929 | 15 Oktober 1931 |
Pieter Marinus Letterie | 15 Oktober 1931 | 7 November 1933 |
Alexander Hendrik de Jong | 7 November 1933 | 24 Maret 1937 |
Cornelis van Rossen | 24 Maret 1937 | tepat sebelum Pendudukan Jepang |
Kozo Sonoyama | 25 Agustus 1942 |