Bojongmengger, Cijeungjing, Ciamis
Bojongmengger adalah sebuah desa di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.[1][2][3]
Bojongmengger | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Ciamis | ||||
Kecamatan | Cijeungjing | ||||
Kode pos | 46271 | ||||
Kode Kemendagri | 32.07.03.2003 | ||||
Luas | 709,22 km² | ||||
Jumlah penduduk | 6.346 jiwa | ||||
Kepadatan | 1.034 jiwa/km² | ||||
Situs web | desabojongmengger | ||||
|
Sejarah Desa
suntingPemerintah Desa Bojongmengger yang saat ini termasuk ke dalam Wilayah Kabupaten Ciamis. Berdirinya Desa Bojongmengger mengambil dari titimangsa berpindahnya pusat Pemerintah Desa Cimengger Dusun Cimengger sekarang ke Wilayah Bojong Dusun Bojong sekarang sekitar Tahun 1913 oleh R.H. Imam Poera. Kedua wilayah tadi masih merupakan wilayah kekuasaan Kabupaten Galuh yang berubah menjadi Kabupaten Ciamis pada tanggal 12 Juni 1642 M.
Pada awalnya ke Wilayah Bojong sekarang datang seorang utusan Syekh Syarif Hidayatullah yang terkenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon untuk menyebarkan Agama Islam di Wilayah Kabupaten Galuh pada waktu itu yang bernama Kiai Hamami. Bersama-sama pengikutnya Kiai Hamami membuka hutan jati di sekitar Bojong untuk mendirikan tempat menyebarkan ajaran Islam yang sekarang menjadi Masjid Jamie Baturahiem. Menurut cerita orang tua wilayah hutan jati tersebut tidak ada yang berani membuka karena di anggap sangatlah angker. Kiai Hamami mempunyai pertimbangan jika dibangun pusat penyebaran agama Islam di tempat itu mempunyai keuntungan antara lain dekat dengan sumber mata air yang sangat melimpah yaitu Ranca Bunar, dekat dengan sungai Cimengger, dekat dengan jalan umum yang banyak dilalui oleh pejalan kaki dan merupakan alar jalan ke kota Kabupaten.
Sebagai seorang pemimpin, ia menyelenggarakan urusan pemerintahan tidak bertempat di sekitar Bojong, tapi ia mendirikan balai pertemuan di Cimengger yang sekarang menjadi Dusun Cimengger. Maka lengkaplah wilayah Bojong menjadi wilayah yang difungsikan sebagai pusat penyelenggaraan pemerintahan yang beribu kota di Cimengger. Sejak saat itu tidak diketahui secara pasti para Kuwu yang menjabat di Desa Cimengger. Tetapi sampai pada tahun 1913 Desa Cimengger waktu itu dipimpin oleh seorang Kuwu yang bernama Kuwu Satria.
Pada masa pemerintahan Kuwu R.H. Imam Poera sebagai pengganti Kuwu Satria memindahkan pusat pemerintahan/kantor desa ke wilayah Bojong dengan pertimbangan Wilayah Bojong dianggap lebih strategis dibandingkan dengan di Wilayah Cimengger. Maka sejak saat itu Desa Cimengger berubah menjadi Desa Bojongmengger. Bojong diambil dari kata Bojong Galuh sedangkan Cimengger diambil dari desa lama yang berdekatan dengan Kali Cimengger. Bersamaan dengan pemindahan pemerintahan kantor Desa Cimengger ke Bojong dibangun pula beberapa pendukung antara lain pasar sebagai pusat perekonomian warga masyarakat Desa Bojongmengger yang sekarang menjadi Pasar Desa Bojongmenger.
Pada Masa Revolusi, kantor desa dan fasilitas lainnya pernah dibumihanguskan oleh Tentara Nasional Indonesia karena takut digunakan oleh Penjajah Belanda yang saat itu bermarkas di Warung Jati. Setelah selesai Masa Revolusi kantor desa dan bangunan-bangunan lainnya di bangun kembali pada masa pemerintahan Kuwu Eman Soelaeman sampai dengan tahun 1963.
Demografi
suntingLetak Geografis
sunting- Ketinggian dari permukaan laut: 124 mdpl
- Suhu maksimal/minimum: 32o c / 26o c
- Jarak dari Desa
- Jarak ke ibu kota Kecamatan: 3 km
- Jarak ke ibu kota Kabupaten: 10 km
- Jarak ke ibu kota Provinsi: 150 km
- Jarak ke ibu kota Negara: 300 km
- Curah hujan: 3000 mm/Tahun
- Letak Desa: Perbukitan: 5 ha/m2 2.2.
Luas Wilayah
suntingPenggunaan | Luas/ Ha |
---|---|
Pemukiman | 21 |
Persawahan | 84 |
Perkebunan | 147,8 |
Kuburan | 0,21 |
Pekarangan | 333,6 |
Taman | - |
Perkantoran | 0,75 |
Prasarana Umum lain | 147 |
Sawah Irigasi Teknis | 20,25 |
Sawah Setengah Teknis | 21,75 |
Sawah Tadah Hujan | 42 |
Kolam Empang | 16 |
Tanah Bengkok | 9,36 |
Kebun Desa | 0,14 |
Sawah Desa | 9,22 |
Lapang Olahraga | 0,56 |
Perkantoran Pemerintah | 0,75 |
Jalan | 0,615 |
Jumlah Total | 709,22 |
Penduduk
suntingJumlah Keluarga | Luas/ Ha |
---|---|
Memiliki Tanah Pertanian | 89 |
Tidak memiliki tanah pertanian | 54 |
Memiliki kurang dari 10 ha | 43 |
Jumlah Total keluarga petani | 166 |
Memiliki tanaman buah-buahan | 89 |
Tidak memiliki tanaman buah-buahan | 54 |
Memiliki kurang dari 10 ha | 43 |
Jumlah Total keluarga petani | 166 |
Keberadaan Lingkungan
suntingBencana alam dalam 3 tahun terakhir yang menyebabkan kerugian
Jenis Bencana | Jumlah Kejadian | Korban | Kerugian Materi |
---|---|---|---|
Gempa | 1 (satu kali) | tidak ada | ada |
Upaya dilaksanakan | - | - | - |
Permohonan bantuan Pemda kab & Provinsi serta gotong royong | - | - | - |
Kondisi Sosial
suntingKependudukan Dilihat dari kacamata sosial masyarakat Desa Bojongmengger
Uraian | Jumlah | Keter |
---|---|---|
Total Penduduk | 6.004 | Sensus tahun? |
Kepala Keluarga | 1.894 | Sensus tahun? |
Laki-laki usia 0-15 | 727 | Sensus tahun? |
Laki-laki usia 16-55 | 1731 | sensus tahun |
Di atas usia 55 | 543 | sensus tahun |
Perempuan usia 0-15 | 667 | sensus tahun |
Perempuan usia 16-55 | 1771 | sensus tahun |
Perempuan usia di atas 55 | 565 | sensus tahun |
KK Prasejahtra | 120 KK | sensus tahun |
KK Sejahtra | 90 KK | sensus tahun |
KK Sejahtera sedang | 559 KK | sensus tahun |
KK Miskin | 224 KK | sensus tahun |
Tidak/belum tamat SD | 1340 orang | sensus tahun |
Tamat SD/ sederajat | 2626 orang | sensus tahun |
Tamat SLTP | 981 orang | sensus tahun |
Tamat SLA/ Sederajat | 843 orang | sensus tahun |
Tamat Diploma/ Sarjana | 214 orang | sensus tahun |
Ketenagakerjaan
suntingJenis Pekerjaan | Jumlah | Keterangan |
---|---|---|
Buruh tani | 2207 orang | sensus |
Petani penggarap | 815 orang | sensus |
Peternak | 17 orang | sensus |
PNS | 160 orang | sensus |
Pensiun | 963 orang | sensus |
Perangkat desa | 14 orang | sensus |
Pengrajin | 84 orang | sensus |
Lain-lain | 371 orang | sensus |
Analisis Produktivitas dan Rencana Strategis
suntingDari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak-anak dan lansia. Perbandingan usia anak-anak, produktif, dan lansia adalah sebagai berikut: 23,2 %, 58,3%, 18,5 %. Dari 6.004 jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif jumlah perempuan di atas lebih banyak dari jumlah laki-laki. Kategori kesejahteraan KK sedang terhitung mayoritas yaitu 56 % dari total KK, KK pra sejahtera 12 %, KK sejahtera 0,9 %, dan KK Miskin 22 %.
Dengan mayoritas kategori kesejahteraan KK sedang Desa Bojongmengger memiliki prospek dan harapan dalam usaha peningkatan kualitas kesejahteraan keluarga dan tidak tergolong desa yang tertinggal. Tingkat Kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun baru terjadi beberapa tahun ini setelah terbit program Wajar Dikdas 9 Tahun sehingga keadaan jumlah lulusan SD dan SLTP mendominasi peringkat Pertama.
Mata Pencaharian Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. Hal ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah petani dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi buruh tani dan buruh pabrik. Agama Seluruh warga masyarakat Desa Bojongmengger adalah Muslim ( Islam ).
Keadaan Ekonomi Berdasarkan data yang ada, sebagai acuan dalam mengambil kebijakan ekonomi, masyarakat Desa Bojongmengger terbagi menjadi beberapa kelompok mata pencaharian antara lain sebagaian besar penduduk Desa Bojongmengger menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian baik itu dari lahan basah maupun dari lahan kering.
Berbagai terobosan dalam meningkatkan taraf perekonomian masyarakat telah dilaksanakan oleh pemerintah desa melalui berbagai kebijakan yang mengacu pada Rencana Kerja Tahunan Desa dengan tetap memperhatikan skala prioritas antara lain:
- Memberikan kesempatan dan kemudahan berusaha bagi Pegawai Negeri yang ingin berwirausaha. Memberikan kesempatan bagi dan kemudahan pensiunan baik sipil maupun TNI untuk berwirausaha. Memberikan subsidi bagi para pedagang yang ada di pasar desa berupa sewa lahan.
- Menambah modal usaha bagi pedagang skala kecil melalui Usaha Simpan Pinjam yang tersebar di 7 Dusun.
- Memberikan kemudahan bagi buruh dan pegawai sawasta yang membutuhkan bantuan informasi. Memberikan berbagai penyuluhan di bidang pertanian.
- Memberikan bantuan sarana pertanian.
- Memberikan bantuan bibit pupuk organik dalam upaya pengalihan penggunaan pupuk an organik ke pupuk organik khususnya pertanian tanaman pangan.
Lembaga Pemerintahan & Organisasi Sosial Keagamaan
suntingLembaga | Uraian | Keterangan |
---|---|---|
LPM | ada | status |
MUI | ada | status |
Karang taruna | ada | status |
Poktan | ada | status |
Dusun/ Kampung | 7 | status |
RW | 18 | status |
RT | 51 | status |
Kantor Desa | 1 | Belum Lengkap |
Masjid/ DKM | 18 | Sebagian perlu direhab 9 |
Mushola | 32 | Perlu perbaikan 10 |
Gedung TK | 2 | status |
Gedung PAUD | 1 | status |
Gedung MD | 14 | status |
Gedung SD | 5 | status Negeri/Swasta |
Gedung SLTP | 1 | status |
Gedung SLTA | 1 | status |
Fasilitas Umum
sunting- Pasar Desa 1 (Perlu dibangun 11)
- Pustu 12
- Panti PKK (Perlu bangunan khusus 13)
- Poskamling 51 (14)
- Jembatan 4 (15)
- Gedung TKA/TPA 4 (16)
- Balai Dusun 4
Pelayanan Publik
sunting- Pelayanan catatan sipil Pelayanan kependudukan: KTP, KK, NIK (Surat pengantar saja) serta pelayanan yang berhubungan dengan catatan sipil (akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan dan akta lainnya).
- Perijinan masih sangat minim terutama dalam hal Izin Mendirikan Bangunan (IMB), adapun jenis perijinan yang ada dan sering dibuat oleh masyarakat adalah (Izin peruntukan penggunaan tanah (IPPT), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Gangguan (HO),
- Izin Usaha Perdagangan)
Daftar Kuwu Desa
sunting- Satria (sampai 1913)
- R.H. Imam Poera (1913 – 1930)
- Eman Soelaeman (1930 – 1963)
- Oon Wirya (1964 – 1965) (Caretaker)
- Letda Soebardi (1965 – 1966) (Caretaker)
- Kanja (1967 – 1974)
- Ukas Sukasah (1975 – 1978) (Caretaker)
- Kuwu A. Sule Subardjo (1978 – 1988)
- Ach Supendi (1989 – 1997)
- T. Johari (1998 – 2001)
- Eman Sulaeman (2001 – 2006)
- Eman Sulaeman (2007 - 2013)
- Ajat Sudrajat (2013-2019)
Daftar Dusun dan Kepala Dusun
suntingDesa ini terdiri dari 7 (tujuh) Dusun yaitu:
- Bojong (Usup Supriyadi)
- Karanglayung (Yoyo Suryana)
- Cisihung (Pujamin)
- Sukasenang (Ria Priana)
- Cimengger (Kosman)
- Sodong (Wanto Herdianto)
- Cikawung (Ujang Kurnia)
Dusun Bojong merupakan dusun yang paling dekat dengan balai desa, letaknya strategis dan dekat dengan jalan raya Ciamis - Banjar dan Bojong - Kertabumi. di sini terdapat beberapa bangunan kantor berupa puskesmas, koramil, polsek, pasar,
Perangkat pemerintahan
sunting- Sekretaris Desa = Heri Haryanto
- Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum = Rohman Zenal Mustopa
- Kepala Urusan Keuangan = Tini Ratnaningrum
- Kepala Urusan Perencanaan = Vanny Hesti Pratiwi
- KASI Pemerintahan = Burhanudin
- KASI Kesejahteraan = Ega Ramdan
- KASI Pelayanan = Atep Ridwan S
- P3N/Amil = Ojat Suryaman
Referensi
sunting- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 26 Februari 2023.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 26 Februari 2023.
- ^ http://kknm.unpad.ac.id/bojongmengger/2014/02/11/wisata-tersembunyi-di-desa-bojongmengger/[pranala nonaktif permanen]
Pranala
sunting