Bourges

kota di Prancis

Bourges (/bʊərʒ/ boorzh, Prancis: [buʁʒ] ) adalah sebuah komune di Prancis di tengah-tengah sungai Yèvre. Bourges merupakan ibu kota dari departemen Cher, serta dahulu juga nenjadi ibu kota dari mantan provinsi bernama Berry.

Bourges
Katedral di Bourges
Katedral di Bourges
Bendera Bourges
Lambang kebesaran Bourges
Bourges di Prancis
Bourges
Bourges
Lokasi di Region Centre-Val de Loire
Bourges di Centre-Val de Loire
Bourges
Bourges
Koordinat: 47°05′04″N 2°23′47″E / 47.0844°N 2.3964°E / 47.0844; 2.3964
NegaraPrancis
RegionCentre-Val de Loire
DepartemenCher
ArondisemenBourges
AntarkomuneCA Bourges Plus
Pemerintahan
 • Wali kota (2020–2026) Yann Galut [Wikidata][1]
Luas
 • Land168,74 km2 (2,654 sq mi)
 • Populasi2
64.362
 • Kepadatan Populasi29,4/km2 (24/sq mi)
Kode INSEE/pos
18033 / 18000
Ketinggian120–169 m (394–554 ft)
(rerata 153 m or 502 ft)
Situs webhttp://www.ville-bourges.fr/_en/site/introduction
1 Data Pendaftaran Tanah Prancis, tak termasuk danau, kolam, gletser > 1 km² (0.386 mi² atau 247 ekar) dan muara sungai. 2 Population sans doubles comptes: penghitungan tunggal penduduk di komune lain (e.g. mahasiswa dan personil militer).

Sejarah

sunting

Nama Bourges berasal dari Bituriges, namanya merupakan sebutan para penduduk di sana atau dari kosa kata bahasa Jerman Burg (Prancis: bourg; Spanyol: burgo; Inggris: burgh, berg, atau borough), yang artinya "bukit" atau "desa". Para bangsa Kelt menyebutnya Avaricon; sedangkan penutur bahasa Latin: Avaricum. Di abad ke-4 SM, ketika Julius Caesar berkuasa, daerah sekitar Bourges menjadi pusat konfederasi bangsa Galia (Celtic).

Di tahun 52 SM, saat tahun keenam Perang Galia, ketika orang-orang Galia memakai taktik bumi hangus agar para pasukan Caesar kehabisan suplai, penduduk Avaricum berhasil membujuk dewan kota supaya tidak membakar seisi kota.[2] Bourges sempat lolos sementara gara-gara pertahanan kota yang kuat, medannya yang dikelilingi rawa-rawa, sungai yang hampir melingkari seluruh kota, serta tembok bagian selatan yang kokoh. Namun pasukan Julius Caesar tetap saja berhasil merebut dan menghancurkan seisi kota, dan menyisakan 800 penduduknya.[3]

Orang Romawi bangun ulang Avaricum menjadi kota Romawi, lengkap dengan gerbang monumental, thermae, pemandian air panas, dan amfiteater. Bourges malah menjadi lebih besar dibanding saat Abad Pertengahan. Tembok besar yang mengelilingi kota, seluas 40 hektar, sebagian dibangun memakai batu-batu bekas bangunan lama.

Saint Ursinus (atau Saint Ursin), yang hidup di abad ke-3 Masehi, dianggap sebagai uskup pertama di Bourges. Sekarang, Bourges menjadi pusat keuskupan agung Katolik. Di abad ke-8, Bourges ada di pinggiran utara dari Kadipaten Aquitaine, Bourges pertama kali terkena serangan kaum Frank saat mereka melewati Sungai Loire. Karl Martel dari kaum Franka berhasil merebut Bourges di tahun 731, tetapi langsung direbut kembali oleh Duke Odo Agung dari Aquitaine. Bourges tetap di bawah kekuasaan para count yang bersumpah setia ke duke Aquitaine sampai pengepungan besar-besaran yang dilakukan Raja Pepin yang Pendek dari Franka di tahun 762, di mana tentara Basque juga ikut membantu pertahanan kota bersama para count.

 
Bourges pada tahun 1820

Selama masa abad pertengahan, Bourges menjadi ibukota Vicomte Bourges sampai tahun 1101. Di abad ke-14, Bourges diangkat menjadi ibukota Kadipaten Berry (dibentuk tahun 1360). Raja Prancis masa depan, Charles VII, sempat mengungsi ke Bourges di tahun 1420-an ketika Perang Seratus Tahun meletus. Anaknya, Louis XI, lahir di Bourges tahun 1423. Lalu di tahun 1438, Charles VII mengeluarkan Dekrit Pragmatic Sanction of Bourges. Di masa itu, Bourges seketika menjadi pusat besar untuk alkimia. Namun di tahun 1487, sepertiga dari Bourges mengalami kebakaran, dan dari situ ekonomi Bourges mulai menurun.[4]

Katedral Saint Étienne di Bourges yang bergaya Gotik, mulai dibangun pada akhir abad ke-12, sekarang telah menjadi Situs Warisan Dunia. Katedral itu dianggap salah satu contoh awal dari gaya Gotik terbesar di abad ke-13.[5]

Bourges punya tradisi seni dan sejarah yang panjang. Selain katedral, ada juga tempat penting lainnya seperti Palais Jacques Cœur dari abad ke-15 dan area seluas 65 hektar yang penuh dengan rumah-rumah setengah kayu serta townhouse keren-keren.

Referensi

sunting
  1. ^ "Répertoire national des élus: les maires". data.gouv.fr, Plateforme ouverte des données publiques françaises (dalam bahasa Prancis). 2 December 2020. 
  2. ^ "Siege of Avaricum, 52 BC". historyofwar.org. Diakses tanggal 24 June 2024. 
  3. ^ Holmes, Robert C. L. (2021-01-16). "The Gallic Wars: How Julius Caesar Conquered Gaul (Modern France)". The Collector (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-01. 
  4. ^ "Bourges history". City of Bourges. 
  5. ^ [1] Destination 360 (Accessed 7 October 2016) Cathedral one of the earliest examples of High Gothic.

Pranala luar

sunting

¨