Brangsong, Kendal
Brangsong (bahasa Jawa: ꦧꦿꦁꦱꦺꦴꦁ, translit. Brangsong) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Brangsong merupakan satu dari 20 kecamatan di Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah, dengan wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kaliwungu Selatan dan Kecamatan Ngampel, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kota Kendal dan Kecamatan Ngampel, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kaliwungu. Kecamatan Brangsong terletak pada 6 0 53’ 28” - 7 0 00’ 48” LS Lintang Selatan dan 1100 11’ 06” - 1100 15’ 05” Bujur Timur dengan ketinggian tanah dari ± 0 sampai ± 29 m di atas permukaan laut.[1]
Brangsong | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Kendal | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Drs. BAMBANG DJOKO PITONO | ||||
Populasi | |||||
• Total | −3 ribu jiwa | ||||
Kode pos | 51371 | ||||
Kode Kemendagri | 33.24.09 | ||||
Kode BPS | 3324090 | ||||
Luas | -124 ribu km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | - | ||||
|
Geografi dan Iklim
suntingLuas wilayah Kecamatan Brangsong mencapai 35,54 km2, yang sebagian besar digunakan sebagai lahan pertanian (tanah sawah dan tanah tegalan) yaitu mencapai 69,82% dan sisanya 30,18% digunakan untuk hutan negara dan pekarangan (lahan untuk bangunan dan halaman sekitar) dan lainlain. Rata-rata curah hujan di wilayah Kecamatan Brangsong tahun 2015 sekitar 122 mm dengan rata-rata hari hujan adalah 7 hari.[1]
Pemerintahan
suntingKecamatan Brangsong terdiri dari 12 desa, dengan jumlah Rukun Warga sebanyak 76 RW dan jumlah Rukun Tetangga sebanyak 256 RT. Jumlah RW terbanyak berada di Desa Tunggulsari dan Turunrejo sebanyak masing - masing 9 RW sedangkan jumlah RT terbanyak berada di Desa Sidorejo sejumlah 33 RT.[1]
Desa/kelurahan di kecamatan Brangsong
suntingKependudukan
suntingJumlah Penduduk
suntingJumlah penduduk Kecamatan Brangsong tahun 2015 sebanyak 46.606 jiwa, terdiri dari 23.623 jiwa (50,68 persen) laki-laki dan 22.983 jiwa (49,32 persen) perempuan. Jumlah penduduk terbesar berada di Desa Brangsong sebanyak 6.243 jiwa (11,57 persen) dari total jumlah penduduk Kecamatan Brangsong. Sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit adalah Desa Penjalin dengan jumlah penduduk 1.772 jiwa (1,56 persen) dari total jumlah penduduk Kecamatan Brangsong.
Kepadatan penduduk Kecamatan Brangsong tahun 2015 mencapai 1.311 orang/km2 . Angka tersebut menunjukkan bahwa setiap 1 km2 luas wilayah Kecamatan Brangsong dihuni oleh sekitar 1.311 orang. Desa terpadat adalah Desa Sidorejo dengan kepadatan penduduk mencapai 3.687 orang/km2, sedangkan kepadatan penduduk terkecil adalah Desa Turunrejo dengan kepadatannya 465 orang/km2.[1]
Agama
suntingPenduduk Kecamatan Brangsong sebagian besar beragama Islam yaitu sebanyak 46.416 orang (99,65 persen) dari total jumlah penduduk yang ada. Sisanya 160 orang (0,34 persen) beragama Kristen, Katholik, Budha dan Hindu. Dengan tempat ibadah sebanyak 227 buah, terdiri dari masjid sebanyak 27, musholla sebanyak 200.[1]
Pendidikan
suntingPendidikan merupakan sarana penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, untuk itu diperlukan prasarana pendidikan yang bagus dan representatif guna mendukung wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Pada tahun 2015 ini jumlah sekolah Pra sekolah di Kecamatan Brangsong sebanyak 18 sekolah, SDN sebanyak 25 sekolah, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 3 sekolah, SMPN sebanyak 2 sekolah, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama swasta sebanyak 3 sekolah dan Madrasah Tsanawiyah sebanyak 2 sekolah. SMKN ada 1, SMK Swasta 2 sekolah dan, sedangkan SMA swasta/sederajat berjumlah 1 sekolah.[1]
Kesehatan
suntingKesehatan merupakan faktor terpenting penunjang pendidikan, pada tahun 2015 terdapat 2 puskesmas, 3 puskesmas pembantu dan 1 rumah bersalin di Kecamatan Brangsong untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduk. Sementara itu, jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Brangsong pada tahun 2015 terdiri dari 6 orang dokter umum, 11 mantri kesehatan, 21 bidan desa, 4 perawat dan 15 dukun bayi. Untuk menunjang kegiatan pendidikan dan meningkatkan derajat kesehatan di Kecamatan Brnangsong, terdapat beberapa lapangan olahraga diantaranya 9 lapangan sepak bola, 19 lapangan voli, dan 28 lapangan bulu tangkis.[1]
Ekonomi
suntingPertanian
suntingJenis utama tanaman yang diusahakan di Kecamatan Brangsong adalah padi sawah. Pada tahun 2015 luas areal tanaman padi sawah mencapai 2.456 Ha dengan produksi sebesar 17.052,56 ton. Selain itu Kecamatan Brangsong juga merupakan daerah potensi tanaman jagung yang pada tahun 2015 produksinya mencapai 207,72 ton. Luas panen terbesar ada di Desa Turunrejo dengan luas 402 Ha yang menghasilkan produksi padi sawah sebesar 2.791,18 ton. Sedangkan untuk tanaman jagung luas panen terbesar ada di Desa Tunggulsari dengan luas 14 Ha yang menghasilkan produksi sebesar 93,81 ton jagung. Selain padi dan palawija, Kecamatan Brangsong juga daerah potensi tanaman hortikultura dan perikanan. Produksi tanaman hortikultura terbesar di Kecamatan Brangsong pada tahun 2015 adalah kangkung dengan produksi sebesar 2.761 ton. Sementara hasil perikanan yang dominan di Kecamatan Brangsong pada tahun 2015 adalah budidaya ikan air payau (tambak) dengan produksi mencapai 1.308.244 ton.[1]
Keuangan
suntingKondisi perekonomian di Kecamatan Brangsong tahun 2015 tidak mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya (masih tetap seperti tahun 2014). Bank Umum di Kecamatan Brangsong berjumlah 1 unit yang terletak di Desa Brangsong. Jumlah BPR di Kecamatan Brangsong juga sebanyak 1 unit dan juga terletak di Desa Brangsong. Sedangkan Lembaga Keuangan Bukan Bank masing-masing juga tidak mengalami peningkatan secara signifikan. Pada tahun 2015 hanya terdapat 1 unit KUD dan 1 unit Money Changer yang masing-masing terletak di Desa Tosari dan Desa Sidorejo. Sarana lain yang menunjang perputaran uang yang ada di Kecamatan Brangsong adalah minimarket sebanyak 3 unit dan 3 lokasi pasar umum.[1]