Briançon
Briançon (Prancis: [bʁijɑ̃sɔ̃] ⓘ, Oksitan: [bɾjanˈsun]) adalah sebuah kota subprefektur di departemen Hautes-Alpes yang terletak di region Provence-Alpes-Côte d'Azur sebelah tenggara Prancis. Briançon menjadi salah satu kota tertinggi di Prancis sekitar 1.326 meter (4.350 kaki), berdasarkan definisi nasional sebagai komunitas yang berpenduduk lebih dari 2.000 jiwa. Perkiraan populasi terbarunya adalah 11.084 (pada tahun 2018) untuk sebah komune.
Briançon | |
---|---|
Subprefektur dan komune | |
Koordinat: 44°53′47″N 6°38′08″E / 44.8964°N 6.6356°E | |
Negara | Prancis |
Region | Provence-Alpes-Côte d'Azur |
Departemen | Hautes-Alpes |
Arondisemen | Briançon |
Kanton | Briançon-1 dan Briançon-2 |
Antarkomune | Briançonnais |
Pemerintahan | |
• Wali kota (2020–2026) | Arnaud Murgia[1] (LR) |
Luas | |
• Land1 | 28,07 km2 (1,084 sq mi) |
• Populasi2 | 10.780 |
• Kepadatan Populasi2 | 3,8/km2 (9,9/sq mi) |
Kode INSEE/pos | 05023 / 05100 |
Ketinggian | 1.167–2.540 m (3.829–8.333 ft) |
1 Data Pendaftaran Tanah Prancis, tak termasuk danau, kolam, gletser > 1 km² (0.386 mi² atau 247 ekar) dan muara sungai. 2 Population sans doubles comptes: penghitungan tunggal penduduk di komune lain (e.g. mahasiswa dan personil militer). |
Briançon telah menjadi bagian dari Benteng Vauban dan Situs Warisan Dunia UNESCO sejak didirikan pada tahun 2008.
Sejarah
suntingBriançon dulu dikenal sebagai Brigantium pada zaman Romawi dan menjadi bagian dari kerajaan Raja Cottius. Brigantium menjadi titik pertama di Galia setelah Alpis Cottia (Mont Genèvre). Di Brigantium, jalan utama bercabang, satu arah ke barat melewati Grenoble ke Vienne, dan satunya lagi ke arah selatan melewati Embrun ke Gap. Kedua rute tersebut tercatat di Itinerarium Antoninus dan Table. Table menyebutkan kalau Brigantium berjarak 6 mil dari Alpis Cottia. Strabo juga menyebut tentang Brigantium di jalan menuju Alpis Cottia, meski penjelasannya tidak terlalu jelas.
Ptolemaeus juga menyebutkan Brigantium sebagai bagian dari Segusini, atau suku dari Segusio (sekarang Susa, Italia). Tapi, teori ini sepertinya telah keluar dari batas alamiah Segusini, ucap Jean-Baptiste Bourguignon d'Anville. Walckenaer juga meluruskan teori Ptolemaeus, dengan menyebut kalau dia mengikuti deskripsi geografis Italia sebelum pembagian yang dilakukan Augustus, yang kita tahu dari Plinius. Walckenaer juga mendukung pendapat Ptolemaeus dengan mengutip Jerusalem Itinerary yang membuat Alpes Cottiae dimulai dari Rama, dekat La Roche-de-Rame, antara Embrun dan Briançon.
Pada tahun 1040-an, Briançon dikuasai oleh para count dari Albon, dan sejak saat itu nasibnya sama seperti Dauphiné. Briançonnais mencakup bukan hanya lembah atas Durance (dengan anak-anak sungainya, Gyronde dan Guil) tetapi juga lembah Dora Riparia (Césanne, Oulx, Bardonnèche, dan Exilles) serta lembah Chisone (Fénestrelles, Pérouse, Pragelas). Semua lembah ini ada di lereng timur Pegunungan Alpen.
Namun, Perjanjian Utrecht menyerahkan semua lembah tersebut ke Savoy sebagai ganti Barcelonnette di lereng barat Pegunungan Alpen. Pada tahun 1815, Briançon berhasil bertahan dari pengepungan selama tiga bulan oleh Sekutu, sebuah pencapaian yang diabadikan melalui inskripsi di salah satu gerbang kotanya, Le passé répond de l'avenir ("Masa lalu menjamin masa depan").
Tempat bersejarah
suntingPusat sejarahnya adalah kota yang sangat diperkuat, dibangun oleh Vauban untuk melindungi Briançon dari Austria di abad ke-17. Jalan-jalannya curam dan sangat sempit, tetapi tetap memiliki pemandangan indah. Briançon terletak di kaki turunan dari Col de Montgenèvre, memberikan akses ke Turin, makanya banyak benteng lainnya yang dibangun di bukit-bukit sekitar, terutama ke arah timur. Benteng Janus bahkan ada di ketinggian 1200 m di atas kota.
Gereja parokinya, dengan dua menara, dibangun antara tahun 1703–1726, dan kelihatan begitu jelas dari jauh.
Pont d'Asfeld, di timur kota, dibangun tahun 1734, dengan lengkungan sepanjang 40 m, berada di ketinggian 56 m melintasi sungai Durance.
Briançon modern sekarang sudah meluas ke dataran di kaki barat daya dari dataran tinggi tempat kota lama berdiri, dan membentuk daerah pinggiran bernama Saint Catherine.
Briançon juga dekat dengan Taman Nasional Écrins dan Vallée de la Clarée.
Pada 8 Juli 2008, beberapa bangunan di Briançon resmi masuk daftar UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia dalam grup Perbentengan Vauban. Bangunan-bangunan itu termasuk tembok kota, Redoute des Salettes, Fort des Trois-Têtes, Fort du Randouillet, ouvrage de la communication Y, dan Jembatan Asfeld. Selain Briançon, ada 11 situs bangunan pertahanan lain di Prancis yang juga masuk daftar sama. Salah satunya adalah place-forte Mont-Dauphin yang juga ada di departemen Hautes-Alpes. Semuanya didesain oleh Sébastien Le Prestre de Vauban (1633–1707), seorang insinyur militer dari zaman Raja Louis XIV.
Referensi
sunting- ^ "Répertoire national des élus: les maires" (dalam bahasa Prancis). data.gouv.fr, Plateforme ouverte des données publiques françaises. 6 June 2023.
Pranala luar
sunting- About the city of Briançon (dalam bahasa Prancis)
- Tourist office website (dalam bahasa Prancis)
- Unofficial town website (dalam bahasa Prancis)
- Webpage about the fortifications Diarsipkan 30 June 2007 di Wayback Machine.
- Briançon dans le Tour de France