Candimulyo, Kertek, Wonosobo

desa di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah

Candimulyo adalah sebuah desa dari 19 desa dan 2 kelurahan yang terletak di kecamatan Kertek, kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia.

Candimulyo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenWonosobo
KecamatanKertek
Kode pos
56371
Kode Kemendagri33.07.08.2017 Edit nilai pada Wikidata
Luas3,0 km2
Jumlah penduduk-
Kepadatan-
Peta
PetaKoordinat: 7°22′1″S 109°59′9″E / 7.36694°S 109.98583°E / -7.36694; 109.98583


Etimologi

sunting

Kata Candimulyo berasal dari bahasa Jawa yang terdiri dari kata Candi dan kata Mulyo.

Secara bahasa Istilah “Candi” diduga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu perwujudan Dewi Durga sebagai dewi kematian.

Menurut kepercayaan umat Hindu, Durga (Dewanagari: दुर्गा) adalah ibu dari dewa Ganesa, dewa Kumara (Kartikeya) Ashokasundari dan Dewa Kala.

Dewi Durga juga disebut Uma atau Parwati. Dewi Durga biasanya digambarkan sebagai seorang wanita cantik yang berkulit kuning dan mengendarai seekor harimau.

Candi juga selalu dihubungkan dengan monumen tempat pedharmaan untuk memuliakan raja Anumerta (yang sudah meninggal) contohnya Candi Kidal untuk memuliakan Raja Anusapati, sedangkan berdasarkan istilah dalam Bahasa Indonesia yang merujuk kepada sebuah bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha. Bangunan ini digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewi ataupun memuliakan Buddha.

Sedangkan kata mulyo (Desa Candimulyo) berasal dari bahasa sansekerta dengan akar kata mulya yang berarti mulia atau bahagia (Mulyawan = orang yang mulia) selain itu kata mulyo juga memiliki beragam arti seperti subur, makmur, sejahtera, tidak hanya itu, kata mulyo dalam hal ini juga bisa berarti banyak hal, tidak hanya berarti mulia, subur, kekayaan, kesuksesan, tapi artinya bisa lebih luas.

Secara terminologi atau istilah dapat diartikan, Candimulyo adalah sebuat tempat yang mulia, tempat yang disucikan dengan keadaan alam yang subur, makmur dan penghuninya sejahtera.

Sejarah

sunting
 
Tumenggung[pranala nonaktif permanen] R. Soerjo Hadinagoro, bupati Wonosobo (masa jabatan 1898-1919) pada tahun 1919

Berdasarkan cerita rakyat,