Candra Malik

pengarang asal Indonesia

Hartawan Candra Malik adalah Sekretaris Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PP PSNU) Pagar Nusa masa khidmat 2023 - 2028[1]. Namanya juga dikenal sebagai sastrawan, wartawan, penyanyi lagu reliji, pemeran film, penulis sejumlah kolom di berbagai media massa, dan pencipta lagu reliji. Sejumlah karya sastra Candra Malik pernah dipublikasikan di berbagai media massa antara lain Kompas, Majalah Sastra Horison, Koran Tempo Minggu, Suara Merdeka, Suara Karya, Majalah Femina, dan lain-lain. Lagunya, Syahadat Cinta menjadi original sound track (OST) Cinta Tapi Beda, film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo (2013).[2][3]

Kangjeng Pangeran Haryo Adipati Panembahan Pakoenegoro atau Raden Mas Hartawan Candra Malik.

Pada 2015, Candra Malik menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (PP Lesbumi) PBNU untuk periode 2015-2020.

Latar belakang

sunting

Sejak usia muda, Candra Malik sudah mengakrabi dunia spiritual utamanya ritual-ritual tasawuf. Dia belajar agama dari Abdullah Ali di Karanganyar, Jawa Tengah. Ia juga mengaji kepada Habib Ja'far bin Badar bin Thalib bin Umar bin Ja'far, guru dari kakeknya, di Surakarta, Jawa Tengah. Pada 1993, Candra lebih mendalami lagi ilmu tasawuf dengan belajar kepada Kiai Muhammad Muna'am Jember, Jawa Timur.

Selain tiga guru tersebut di atas, beberapa gurunya yang telah wafat adalah K.H Abdul Kholiq Pirikan di Magelang, Jawa Tengah; KH Mas Syaifullah Ali Bagiono di Pesantren Al Hikam, Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur; dan Simbah Hardjo Suwito di Gunung Gedang, Blitar, Jawa Timur.

Candra Malik juga berba’iat kepada Mawlana Syekh Hisyam al Kabbani. Demikian pula kepada Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Ra'is ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarrah An-Nahdliyyah (JATMAN) dan K.H. Taufiqurrahman Subhkhi di Pesantren At Taufiqy Wonopringgo, keduanya berada di Pekalongan, Jawa Tengah.

Berba’iat pula kepada Tuan Guru Haji Muhammad Turmudzi Badaruddin di Pesantren Qomarul Huda, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat; KH Amin Jafar Sodik di Pesantren Al Huda Siwarni, Banyumas, dan Kiai Samugi Yahya di Pesantren Al Amin Benculuk, Banyuwangi, Jawa Timur.

Selain itu, Candra Malik juga belajar Ki Wiro Kadeg Wongso Jumeno di Mojokerto, Jawa Timur, dan Mama Ajengan Haji Derajat di Pasulukan Loka Gandasasmita, Garut, Jawa Barat. Masih ada sejumlah guru spiritual yang Candra Malik belajar kepadanya. Di beberapa kesempatan, ia juga memberi materi pelatihan meditasi.

Sambil bekerja sebagai wartawan di surat kabar Jawa Pos pada akhir 1999 di Yogyakarta, Candra menimba kearifan sufisme dengan belajar kepada Syekh Ahmad Sirullah Zainuddin, wakil talqin dari Tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyah, sebelum akhirnya pada 2001 belajar langsung kepada mursyid tarekat tersebut, yaitu K.H. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren Suryalaya, di Jawa Barat.[4]

Kehidupan Sosial

sunting

Sejak berhenti dari Jawa Pos dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Liputan Indo Pos, Jawa Pos di Jakarta, Candra Malik bekerja sebagai kontributor di sejumlah media cetak antara lain, Tabloid Nyata, Majalah ART Indonesia, Majalah Travel Lounge, The Jakarta Globe, dan mengasuh sebuah kolom tentang sufisme di Solo Pos, sebuah koran lokal di Jawa Tengah, bertajuk Matahati, di rubrik Khazanah. Sembari terus menulis, Candra malik juga mengasuh Pondok Pesantren Asy-Syahadah, di Desa Segoro Gunung, di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kedekatannya dengan kalangan agamawan-budayawan memudahkan langkah Candra untuk melibatkan Wakil Rais Syuriah PBNU K.H. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) dalam produksi album religi. Cak Nun menulis khusus sajak Mukaddimah Cinta untuk album Candra ini dan membacakannya dalam track pembuka, sedangkan Gus Mus membacakan sajak Pesona dalam track penutup. Dalam album Kidung Sufi, Candra juga memasukkan rekaman vokal K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam lagu Syahadat Cinta.[5]

Dukungan lain datang dari Bondan Winarno, wartawan senior kini berkiprah dalam dunia kuliner. Berkat Bondan, Candra menembus sejumlah nama besar dalam belantika musik Indonesia, di antaranya, violis Idris Sardi dan komponis Addie MS. Dalam album ini, Idris Sardi mengaransemen dan bermain biola dalam orkestrasi lagu Kidung Sufi, bersama Gus Mus. Addie mengaransemen lagu Shiratal Mustaqim dan memimpin Twilite Orchestra memainkan lagu tersebut, didukung oleh Tohpati. Nama-nama besar lainnya adalah Dewa Budjana yang mengaransemen dan bermain gitar dalam lagu Jiwa yang Tenang, Trie Utami ikut bernyanyi dalam dua lagu, Fatwa Rindu dan Fana Selamanya. Sedangkan Sujiwo Tejo berkolaborasi dengan rapper Marzuki Mohamad Kill The DJ (Jogjakarta Hip Hop Foundation) dan penyanyi reggae Heru Shaggydog dalam lagu Samudera Debu.

Kehidupan Pribadi[6]

sunting

Candra Malik juga adalah seorang Pangeran Santana di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada masa Sahandhap Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono XIII. Mahamenteri Panembahan Agung Tedjowulan melantiknya sebagai Kangjeng Pangeran Haryo Adipati Panembahan Pakoenegoro pada Selasa Kliwon, 8 Februari 2022 atau 6 Rejeb Tahun Alip 1955. Ia juga turut melestarikan ajaran leluhur Jawa dalam kedudukan sebagai Wiku Magelung.

Dari perkawinannya dengan Raden Ayu Anis Ardianti, Raden Mas Candra Malik memiliki lima anak, yaitu Raden Mas Abra Bumandhala Byoma, Raden Ajeng Arane Langit Manikmaya, Raden Ajeng Cyra Akasya Bumi, Raden Ajeng Sunda Lakhsmi Wikrama, dan Raden Mas Aksara Wihaya Giri.[6]

Candra Malik memusatkan kegiatannya di nDalem Pakoenegaran, di penjuru timur Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Di kaki Gunung Lawu, di antara Candi Cetho dan Candi Sukuh, ia juga berkegiatan di Segoro Gunung.

Di sisi lain, Candra Malik juga seorang Gusti di Kesultanan Kanoman Cirebon pada masa Sultan Anom XII. Gusti Sultan Mochamad Saladin mengangkatnya sebagai Gusti Pangeran Aria Panembahan Pakunegara.[7][8]

Kehidupan Organisasi

sunting

Candra Malik berperan menyumbangkan nama Alinea, nama baru bagi perkumpulan penulis papan atas dari berbagai genre di Indonesia, pasca dinamika di dalam tubuh Satupena, perkumpulan sebelumnya yang juga diberinya nama[9]. Ia juga berkhidmat pada Nahdlatul Ulama dan pernah menjadi Wakil Ketua Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) pada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa bakti 2015-2021.[10]

Bertepatan dengan Puncak Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023, Candra Malik turut dikukuhkan dalam kepengurusan baru Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PP PSNU) Pagar Nusa masa khidmat 2023 - 2028 sebagai Sekretaris. Pengukuhan oleh Ketua Umum Tanfidziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf itu disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo beserta sejumlah anggota Kabinet Indonesia Maju di Surabaya, Jawa Timur.[1]

Dalam Rakernas Lesbumi pada Januari 2016, Candra Malik terlibat aktif dalam melahirkan tujuh strategi kebudayaan Islam Nusantara, yaitu Saptawikrama. Dia menjadi Ketua Penyelenggara Harlah Lesbumi ke-54 pada Maret 2016, dan turut menggagas pemberian Anugerah Saptawikrama kepada Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin dan sejumlah nama lainnya[11].

Bersama para tokoh nasional dan guru bangsa, Candra Malik juga mendeklarasikan Gerakan Islam Cinta[12]. Ia tergabung pula dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia semasa masih aktif sebagai wartawan Jawa Pos dan The Jakarta Globe. Ia mendirikan Yayasan Nusantara Keris Indonesia yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.

Kehidupan Kreatif

sunting

Candra Malik menulis puisi, cerita pendek, esai, dan kolom di media massa, selain menulis buku yang diterbitkan oleh sejumlah penerbit arus utama. Sebagai penulis lagu dan penyanyi, ia telah merilis sejumlah album, extended play, singel, jingel, scoring dan original soundtrack film, video musik, serta pernah memboyong Piala Vidia untuk kategori Penata Musik Film Televisi Terbaik pada Festival Film Indonesia 2014[13].

Kumpulan puisi Candra Malik, dalam buku berjudul Surat Cinta dari Rindu, memenangi Anugerah Hari Puisi Pilihan pada 2017 di Jakarta. Ia juga aktif berkonser membawa album religinya, Kidung Sufi.

Candra Malik menjadi narasumber di berbagai forum akademis, sosial kemasyarakatan, seni dan budaya, serta rohani. Ia populer sebagai pengasuh (host) Humor Sufi, sebuah program perbincangan tema tema serius yang dikemas dengan gaya percakapan yang renyah di kanal YouTube.[14]

Dari Panembahan Agung Tedjowulan, ia telah menerima Srikabadya, medali penghargaan bagi tokoh masyarakat maupun pembesar keraton yang dinilai berjasa besar kepada Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, terutama di bidang kesenian dan kebudayaan.

Pakoenegoro menambah panjang deret nama Panembahan dalam sejarah Mataram Islam sejak era Demak. Beberapa nama Panembahan, antara lain, Panembahan Jimbun, Panembahan Senopati Panembahan Hanyakrawati atau Panembahan Seda ing Krapyak, Panembahan Agung Hanyakrakusuma atau Sultan Agung, Panembahan Kadilangu, Panembahan Giri Kedaton, Panembahan Rama Kajoran Panembahan Hadiwijaya, Panembahan Agung Tedjowulan, dan Panembahan Puspohadikusumo.

Diskografi

sunting

Album & Single

sunting
  • Kidung Sufi Samudera Cinta (2012)
  • Kidung Sufi Doa-Doa (2013)
  • Rindu Cinta (2014)
  • Kekasih (2013)
  • Kebahagiaan Cinta (2013)
  • Orang Indonesia (2013)
  • Kalah Oleh Waktu (2013)
  • Bangsa Indonesia (2013)
  • Kidung Hidayat Jati (2013)
  • Akulah Penguasa (2013)
  • Main Sepeda (Arane Langit Manikmaya) (2013)
  • Umat Manusia (2013)
  • Ternyata Tak Merindu (2013)
  • Tuhan Kita Semua (2013)
  • Jingle Lebaran Metro TV
  • Matahati (2012)
  • Senandung Kemenangan (2013)
  • Mari Bersalaman (2014)

Video musik

sunting
  • Seluruh Nafas (2013)
  • Fatwa Rindu (2013)
  • Samudera Debu (2013)
  • Syahadat Cinta (Hestu Saputra, Dapur Film) (2013)
  • Shirathal Mustaqim (2014)
  • Akulah Penguasa (2014)
  • Pulang Bahagia (2015)
  • Sepi Merindu (2018)
  • Doa dalam Cinta (2018)
  • Doa Kita (2018)
  • Kalah Oleh Waktu (2019)
  • Gagal Melupakanmu (2019)
  • Shalawat Kinanthi (2021)

Video pertunjukan

sunting
  • Orang Indonesia feat Iwan Fals (Muhammad Revaldi, 2013)
  • Umat Manusia feat Slank (Muhammad Revaldi, 2014)

Original sound tracks

sunting
  • Syahadat Cinta—Cinta tetapi Beda (Hestu Saputra & Hanung Bramantyo, MVP Pictures & Dapur Film, 2012)
  • Luntang-Lantung—Luntang-Lantung (Fajar Nugros, Maxima Pictures, 2014)
  • Berlari Jauh—Sepatu Dahlan (Benny Setiawan, Mizan Production, 2014)

Kolaborasi

sunting
  • Kidung Sufi Samudera Debu (Album dan Konser, Jakarta, 2012)
  • Humor Sahur (Talkshow Metro TV)
  • Ngabuburit Ramadhan (Konser 11 Titik, Jakarta & Jawa Barat, 2013)
  • Kidung Hidayat Jati (Single, Brisbane, 2014)
  • Asia Tri Japan Festival 2014 (Katsuragawa, Japan, 2014)
  • Energy for Life feat ade ishs (EP, 2015)

Scoring & casting film

sunting
  • Pelantun Al Qur'an—Film Hari Ini Pasti Menang (Andi Bachtiar, Bogalakon Pictures, 2012)
  • Pemeran Pembantu—Film Soekarno (Hanung Bramantyo, MPV Pictures, Dapur Film, 2013)
  • Pemeran Pembantu—FTV Garis Finish (Hestu Saputra, Kompas TV, Serambi Set, 2013)
  • Penata Musik Terbaik Piala Vidia FFI 2014 untuk FTV Garis Finish (Hestu Saputra, Kompas TV, Serambi Set, 2013)

Program televisi dan radio

sunting
  • Host talkshow Humor Sahur 30 Episode, Metro TV, Jakarta (2012)
  • Host talkshow Rumah Hati TV 9 Nusantara, Surabaya (2014)
  • Tausiah Filosufi 30 Seri Serentak 35 Radio se-Indonesia (2014)
  • Santri Bernyanyi, Forum Komunikasi Alumni Pondok Pesantren (2013 - sekarang)
  • Kelas Sufi (2012 - sekarang)
  • Pesantren Asy Syahadah, Surakarta, Jawa Tengah (2005 - sekarang)
  • Kuliah Umum Islam, Musik, dan Spiritualitas di Monash University dan Victoria University, Melbourne; dua universitas di Brisbane, serta dua universitas di Perth, Australia (2014)

Siniar

sunting
  • Coklat Kita Humor Sufi (2019 - sekarang)

Bibliografi

sunting
  • Makrifat Cinta (Noura Publishing, Mizan, (2013))
  • Menyambut Kematian (Noura Publishing, Mizan, (2013))
  • Antologi #FatwaRindu Cinta 1001 Rindu (Muara, Kepustakaan Populer Gramedia, 2014)
  • Komik Gus Sufi (Muara, Kepustakaan Populer Gramedia, 2014)
  • Ikhlaskanlah Allah (Muara, Kepustakaan Populer Gramedia, 2014)
  • Antologi Fatwa Rindu: Cinta 1001 Rindu (Kepustakaan Populer Gramedia, 2014)
  • Mustika Naga (Kepustakaan Populer Gramedia, 2015)
  • Mawar Hitam (Bentang Pustaka, 2015)
  • Republik Ken Arok (Kepustakaan Populer Gramedia, 2016)
  • Mengenal Diri Sendiri (Metamorphosa, 2016)
  • Layla, Seribu Malam Tanpamu (Bentang Pustaka, 2017)
  • Makrifat Cinta (Penerbit Buku Kompas, 2017)
  • Mengislamikan Islam – Empat Puluh Catatan Candra Malik (Kompas Gramedia, 2017)
  • Surat Cinta Dari Rindu (Noura Books, 2017)
  • Majnun Sejak Berjumpa Layla (Kepustakaan Populer Gramedia, 2020)
  • Luka Kata (Kepustakaan Populer Gramedia, 2020)

Referensi

sunting

[1] [2] [3] [4][5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28]

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama regional.kompas.com
  2. ^ https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/01404778/keraton-surakarta-labuhan-di-pesisir-selatan-jogjakarta
  3. ^ https://www.puskapik.com/30079/berita/keraton-surakarta-bentuk-prajurit-di-bekas-wilayah-galuh-purba/
  4. ^ https://www.banyumasekspres.id/banyumas/70-abdidalem-kasunan-surakarta-diwisuda-di-sumpiuh/25/09/2022/
  5. ^ https://www.langgampustaka.com/produk/buku/sejarah/manaqib-silsilah-pesantren-awipari-id206.html
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama beritasatu.com
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama nu.or.id
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ReferenceA
  9. ^ https://www.republika.co.id/berita/o4k8mp317/milad-lesbumi-pbnu-formulasikan-tujuh-strategi-kebudayaan
  10. ^ https://nasional.sindonews.com/berita/1081039/15/jurus-lesbumi-nu-tangkal-dampak-globalisasi
  11. ^ https://nasional.kompas.com/read/2016/03/25/17391821/Menteri.Agama.Terima.Anugerah.Saptawikrama.untuk.Ayahnya
  12. ^ https://www.kompas.id/baca/politik/2017/05/23/susun-strategi-kebudayaan
  13. ^ https://amp.antarafoto.com/peristiwa/v1458823214/harlah-lesbumi-pbnu
  14. ^ https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1192636181474437&id=100021841986037
  15. ^ https://adpiks.or.id/ojs/index.php/emanasi/article/download/8/6/
  16. ^ https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40642/1/EDDY%20NAJMUDDIN%20-%20FUF.pdf
  17. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama islamcinta.co
  18. ^ https://twitter.com/candramalik/status/540819683272695809?s=24
  19. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama hot.detik.com
  20. ^ https://www.solopos.com/jurnalis-istimewa-198418
  21. ^ https://www.uc.ac.id/library/candra-malik_menyemai-cinta-kepada-sesama-kompas-24-juni-2017-hal-16/
  22. ^ https://www.kompas.id/baca/sosok/2017/06/24/menyemai-cinta-kepada-sesama
  23. ^ https://www.kompas.id/baca/gaya-hidup/2017/09/10/nyantrik-di-rumah-candra
  24. ^ https://haripuisi.id/para-pemenang-sayembara-buku-puisi-hpi-2013-2017/
  25. ^ https://news.detik.com/kolom/d-3749709/bondan-winarno-dari-masakan-jasmani-ke-percakapan-rohani
  26. ^ https://www.google.co.id/search?q=kidung+sufi+candra+malik&ie=UTF-8&oe=UTF-8&hl=en&client=safari
  27. ^ https://m.solopos.com/candra-malik-setia-di-jalan-sunyi-198424
  28. ^ https://satupena.id/2018/08/23/kongres-satupena-belasan-penulis-luncurkan-buku-serentak/