Cecak tembok
Cecak tembok adalah sejenis reptil yang termasuk suku cecak (Gekkonidae). Tidak ada nama khusus yang dikenal dalam bahasa daerah, kecuali nama umum seperti cakcak (bahasa Sunda), cicek (Betawi), cecek (Jawa) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris disebut flat-tailed house-gecko, seperti tercermin dari nama ilmiahnya, platyura (dari bahasa Yunani platus pipih, ura ekor).
Cecak tembok | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Reptilia |
Ordo: | Squamata |
Famili: | Gekkonidae |
Genus: | Hemidactylus |
Spesies: | H. platyurus
|
Nama binomial | |
Hemidactylus platyurus | |
Sinonim | |
|
Identifikasi
suntingCecak rumah yang berukuran sedang. Panjang total hingga 135 mm, sekitar separuhnya adalah ekor. Ciri yang khas adalah adanya jumbai kulit sempit di sepanjang sisi tubuh, di tepi belakang tangan dan kaki, serta di sisi ekor; yang membedakannya dari jenis-jenis cecak yang lain. Jumbai di ekor berupa tonjolan lunak serupa duri berderet-deret hingga ke ujung. Jari-jari dengan pelebaran kulit serupa selaput yang tampak jelas.
Sisi dorsal (punggung) tanpa bintil-bintil sisik yang membesar, berwarna abu-abu keputihan (apabila sedang berada di tembok), atau dengan pola-pola gelap serupa batik atau bunga kehitaman simetris di atas punggungnya (apabila di atas kayu atau di pohon). Sebuah garis kehitaman tipis berjalan mulai dari depan mata, melewati timpanum, bahu, sisi perut (berbentuk serupa renda) hingga ke pinggul. Ventral (sisi perut) keputihan atau kuning. Ekor memipih lebar, meruncing di ujung.
Kebiasaan dan Penyebaran
suntingCecak yang kerap ditemui di rumah dan bangunan lainnya. Di dinding, tembok, langit-langit, terutama dekat lampu. Aktif di siang dan malam hari, cecak ini memangsa berbagai jenis serangga kecil yang tersesat ke lampu. Cecak tembok dapat ditemui baik di dalam atau luar rumah, tidak seperti cecak kayu.
Di tembok, cecak ini sering pula bercampur dengan cecak kayu (Hemidactylus frenatus), walaupun jarang akur. Tampaknya, jenis ini lebih mampu beradaptasi dengan dinding tembok. Cecak ini bersuara cek, cek, cek… atau crrt..crrt, lebih lembut dibandingkan bunyi cak..cak..cak.. keras yang dihasilkan cecak kayu.
Cecak tembok menyebar luas, mulai dari Nepal dan Bhutan, India utara (Darjeeling, Sikkim), India timur, termasuk Andaman dan Nikobar, Sri Lanka, lewat Myanmar, Vietnam Thailand, Semenanjung Malaya sampai ke Sumatra, Borneo dan Jawa, ke timur sampai Filipina, dan Tiongkok. Di introduksi ke Florida, Amerika Serikat.
Galeri
sunting-
C. platyurus tersamar di pepagan pohon
-
di jendela kayu
-
di atas meja tulis
-
sisi bawah tubuh bagian depan