Cekungan sedimen Kutai membentang dari dataran tinggi bagian tengah Kalimantan, melintasi pantai timur pulau ini dan menuju Selat Makassar. Dengan luas 60.000 km2, dan kedalaman hingga 1515 km, cekungan Kutai merupakan cekungan usia Tersier terbesar dan terdalam di Indonesia.[1] Evolusi tektonika lempeng dalam wilayah Indonesia Asia Tenggara telah menghasilkan berbagai formasi cekungan di zaman Senozoikum.[2] Cekungan Kutai adalah sebuah cekungan ekstensional dalam wilayah dataran umum. Evolusi geologinya dimulai pada pertengahan Eosen dan melibatkan fase ekstensi dan keretakan, penurunan termal, dan penurunan isostatic. Cepat, volume tinggi, sedimentasi yang terkait dengan pengangkatan dan inversi dimulai pada Miosen Awal.[1] Berbagai tahapan evolusi cekungan Kutai dapat dikorelasikan secara kasar dengan peristiwa tektonik regional dan lokal.[2] Kemungkinan juga bahwa iklim regional, yakni permulaan dari musim hujan khatulistiwa yang pernah terjadi pada awal Miosen, telah memengaruhi evolusi geologi Kalimantan dan cekungan Kutai hingga saat ini.[3] Pengisian cekungan sedang berlangsung di cekungan Kutai rendah, karena delta Sungai Mahakam saat ini yang berprogradasi ke timur melintasi landas benua Kalimantan.

Letak Pulau Kalimantan
Topografi Borneo. Cekungan Kutai digambarkan dalam garis biru

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b Cloke, I.R.; Moss, S.J.; Craig, J. (1 February 1999). "Structural controls on the evolution of the Kutai Basin, East Kalimantan". Journal of Asian Earth Sciences. 17 (1): 137–156. doi:10.1016/S0743-9547(98)00036-1. 
  2. ^ a b Daly, M.C.; Cooper, M.A.; Wilson, I.; Smith, D.G.; Hooper, B.G.D. (February 1991). "Cenozoic plate tectonics and basin evolution in Indonesia". Marine and Petroleum Geology. 8: 2–20. doi:10.1016/0264-8172(91)90041-x. Diakses tanggal 23 February 2015. 
  3. ^ Hall, R.; Nichols, G. (2002). in Jones, S.J.; Frostick, L., ed. "Cenozoic sedimentation and tectonics in Borneo: climatic influences on orogenesis" (PDF). Geological Society, London, Special Publications. 191: 5–22. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-10-02. Diakses tanggal 4 March 2015.