Center for Digital Society

Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada (terj. har.'Pusat Masyarakat Digital', disingkat CfDS UGM atau CfDS saja) adalah pusat kajian yang berfokus dalam isu masyarakat digital. Didirikan pada tahun 2015, CfDS UGM berdiri di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM).[1]

Center for Digital Society
Tanggal pendirianSeptember 2015 (2015-09) di Yogyakarta, Indonesia
TipePusat kajian
Organisasi induk
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada
Situs webdigitalsociety.id

Berdirinya CfDS diawali dari meningkatnya perhatian para akademisi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM mengenai kehadiran dunia digital yang dinilai dapat memberi dampak ekonomi, sosial dan politik yang signifikan terhadap masyarakat luas di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pesatnya perkembangan pengguna internet dan juga adopsi teknologi masa depan dipandang dapat mendukung masyarakat Indonesia untuk menggagas perubahan besar baik di level nasional maupun internasional.

Namun, kajian mengenai fenomena dunia digital belum begitu banyak dikembangkan di Indonesia. Untuk itu, CfDS UGM berkomitmen untuk menghadirkan kajian dan informasi kepada masyarakat luas dan juga pemangku kepentingan di Indonesia sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat digital yang inovatif, produktif dan berpengaruh di Indonesia.

Pada tahun 2018, CfDS UGM terpilih sebagai champion (2nd winner) dari ajang internasional World Summit on Information Society (WSIS) 2018 yang diadakan oleh International Telecommunication Union (ITU), salah satu badan di bawah PBB. Dari 18 kategori yang ada, CfDS UGM berhasil menjadi champion di kategori 1 yakni "The role of government and all stakeholders in the promotion of ICTs for development".

CfDS membawakan kampanye yang bertajuk "Knowledge Building towards Indonesian Digital Society". Kampanye ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat Indonesia untuk mempelajari serta mengadopsi fenomena masyarakat digital lewat kajian dan acara publik.

Fokus kajian CfDS sunting

Pada tahun 2018, CfDS memusatkan fokus penelitiannya ke tiga bidang yakni;

Pemerintahan Digital sunting

Pemerintahan digital diharapkan bisa menjadi salah satu kunci untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih demokratis, sistematis, transparan, dan progresif. Indonesia kini sedang berupaya untuk mencapai pemerintahan digital dengan penekanan pada regulasi, kesiapan infrastruktur, serta kesiapan sumber daya manusia. CfDS memiliki fokus riset mengenai berbagai permasalahan seputar implementasi e-government di Indonesia dan menawarkan solusi untuk dapat diadopsi oleh pemangku kepentingan. Tema ini meliputi:

  1. Media sosial dan politik
  2. Demokrasi-el/digital demokrasi
  3. Literasi digital untuk pemerintahan

Ekonomi Digital sunting

Ekonomi digital merupakan salah satu pilar ekonomi yang sedang dikembangkan serta tumbuh pesat di Indonesia. Mudah akses informasi dan interaksi antara pembeli dan penjual diharapkan dapat melunturkan batas geografi yang selama ini kerap menjadi penghalang untuk pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif di Indonesia. Dalam topik ini, kajian CfDS dititikberatkan pada bagaimana teknologi digital dapat memberikan peluang kepada pemain ekonomi kecil-menengah di Indonesia untuk bersaing di pasar. Tema ini meliputi:

  1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) digital
  2. Financial Technology
  3. Perkembangan e-commerce

Teknologi Masa Depan sunting

Teknologi masa depan (Future Technology) adalah salah satu inovasi dunia digital yang diyakini dapat memberi pengaruh besar terhadap kehidupan manusia di masa depan. Beberapa pandangan menilai keberadaan teknologi masa depan dapat memberi banyak kemudahan dan meningkatkan efektivitas di kehidupan sehari-hari. Namun di sisi lain, banyak pula yang berpendapat apabila teknologi masa depan secara tidak langsung dapat mengancam hajat hidup orang banyak, khususnya dalam hal lapangan pekerjaan dan pencurian data pribadi. Riset CfDS dalam tema ini memiliki fokus pada pengembangan teknologi masa depan serta peluang dan tantangannya. Tema ini meliputi:

  1. Kecerdasan buatan
  2. Komputasi awan
  3. Analisis data

Riset sunting

Sebagai pusat kajian strategis, CfDS memiliki komitmen yang tinggi untuk menghasilkan produk-produk riset yang berkualitas serta relevan dengan isu-isu masyarakat digital masa kini. Beberapa produk riset yang tersedia di CfDS adalah:

Case studies sunting

Case studies atau studi kasus merupakan publikasi riset CfDS yang membahas fenomena atau topik khusus yang berkaitan dengan isu-isu masyarakat digital masa kini secara menyeluruh. Case studies juga disajikan dengan ilustrasi menarik untuk memudahkan penyerapan informasi oleh pembaca. Case studies yang telah diterbitkan oleh CfDS sendiri dapat diakses oleh masyarakat umum melalui tautan berikut.[pranala nonaktif permanen]

Commentaries sunting

Commentaries yang diterbitkan oleh CfDS merupakan tulisan singkat dwi-bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) yang memuat hasil analisis dan opini peneliti terkait isu-isu masyarakat digital. Topik yang diangkat sangat beragam dan mengangkat isu yang tengah menjadi perbincangan, seperti cryptocurrency, diplomasi digital, e-commerce, dan lain-lain. Commentaries dibuat dalam bentuk artikel singkat dalam bahasa populer agar dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat.

Beberapa contoh commentaries yang telah diterbitkan oleh CfDS:

Digitimes sunting

Digitimes merupakan publikasi dari kajian riset mendalam yang telah dilakukan oleh para peneliti CfDS. Digitimes disajikan dalam bentuk infografis dan ilustrasi pendukung yang menarik agar mudah dibaca oleh berbagai kalangan. Isu-isu yang diangkat dalam rubrik Digitimes juga beragam namun tetap relevan, diantaranya adalah studi tokoh dan isu populer di media serta fenomena gerakan sosial melalui petisi daring di Indonesia. Digitimes yang telah diterbitkan oleh CfDS dapat diakses melalui tautan berikut[pranala nonaktif permanen].

Research Report sunting

Research Report merupakan studi yang dihasilkan melalui kerjasama antara CfDS dengan mitra.

Pada tahun 2021, CfDS mempublikasikan 5 research report. Hasil research report pertama terbit pada bulan Januari 2021 berjudul Higher Education 4.0 and the Readiness of Indonesia’s Future Workforce yang membahas tentang tingkat kompetensi digital dan soft skill mahasiswa perguruan tinggi di seluruh Indonesia, serta kesiapan perguruan tinggi di dalamnya untuk mempersiapkan diri dan mahasiswanya menghadapi era digital baru. Riset ini dilakukan melalui survei terhadap 1.162 mahasiswa dari seluruh negeri, serta wawancara dengan perwakilan formal dari 19 institusi pendidikan tinggi.

Research report kedua merupakan kerja sama CfDS dengan ONNO Institute berjudul White Paper TikTok: Pentingnya Kemitraan Untuk Memperkuat Keamanan Siber Indonesia yang juga dipersembahkan oleh TikTok Indonesia.

CfDS juga bekerja sama dengan Gojek dan Gopay Indonesia dalam riset Kajian Peningkatan Kompetensi Keamanan Digital di Indonesia: Analisis Fenomena Penipuan dengan Teknik Rekayasa Sosial. Riset tersebut membahas tentang fenomena penipuan dengan teknik rekayasa sosial atau juga manipulasi psikologis.

Di tahun yang sama, CfDS bersama Institute of South Asian Studies, National University of Singapore dan Center for Digital Society, Universitas Gadjah Mada untuk Konrad Adenauer Stiftung, Rule of Law Program Asia, Singapura, membahas bagaimana India dan Indonesia berupaya untuk mengatur data. Laporan berjudul Tata Kelola Data di Indonesia dan India: Sebuah Studi Komparasi tersebut membahas regulasi data di kedua negara yang akan segera membuka jalan bagi undang-undang baru tentang perlindungan data pribadi.

Research Report terakhir di tahun 2021 berjudul Fairwork Indonesia Ratings 2021: Labour Standards in the Gig Economy yang merupakan hasil kolaborasi CfDS bersama Fairwork. Studi ini menilai platform digital berdasarkan lima prinsip pekerjaan yang layak, antara lain fair pay, fair condition, fair contract, fair management, dan fair representation. Sementara itu, platform yang dievaluasi menggunakan prinsip tersebut adalah Gojek, Grab, Maxim, Anteraja, Ninja Xpress, dan Paxel.

Pada tahun 2022, CfDS melanjutkan research report dengan merilis hasil studi lainnya. CfDS bekerja sama dengan perusahaan fintech Amartha untuk merilis The Role of Amartha in Improving the Well-being of Women in Rural Areas yang menganalisis peran Amartha dalam meningkatkan kesejahteraan debitur perempuannya dan menyediakan alternatif akses keuangan bagi perempuan yang mayoritas bekerja di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di pedesaan.

CfDS merilis dua publikasi yang bekerja sama dengan GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit), yaitu Study on Risk for Consumers Due To Algorithmic Decision Making and Profiling by e-Commerce and Social Media Platforms in Indonesia  dan Study on Countering Abusive Business and Data Practices in Social Commerce in Indonesia. Kedua publikasi ini disusun dengan dukungan proyek Consumer Protection in ASEAN (PROTECT), yang dilaksanakan oleh GIZ dan didanai oleh Kementerian Federal untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) Jerman.

Pada Desember 2022, CfDS bersama Kemenkominfo, Siberkreasi, dan Tokopedia merilis Modul Literasi Digital: Kenali Berbagai Cara Melindungi Data Pribadimu di Marketplace. Modul ini membahas berbagai hal tentang pelindungan data pribadi di lokapasar hingga mengenal seluk beluk transaksinya di Indonesia. Selain itu, modul ini disusun untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan atas regulasi dari berbagai pemangku kebijakan untuk menciptakan lingkungan jual beli yang aman dan nyaman bagi segala pihak.

Aktivitas sunting

 
Salah satu acara DigiTalk mengangkat tema feminisme dan aktivisme digital.

Selain melakukan riset, CfDS juga membuat beberapa aktivitas untuk diseminasi hasil riset berupa acara yang terbuka untuk umum. Acara-acara yang diselenggarakan ini tetap berkaitan dengan fokus utama CfDS yaitu perkembangan teknologi di masyarakat dan proses digitalisasi yang dikaitkan dengan isu-isu sosial terkini. Aktivitas yang kami selenggarakan diantaranya: CEOTalk, Digitalk ’90, dan Difussion.

CEOTalk sunting

CEOTalk merupakan acara dengan format one speaker presentation dengan menghadirkan CEO Perusahaan di Indonesia sebagai pembicara. CEOTalk ditujukan sebagai wadah berbagi ide dan pemikiran dari para CEO terkait perkembangan terbaru dunia digital. Beberapa CEO yang pernah menjadi pembicara di CEOTalk yaitu Elia Massa Manik (CEO PT. Pertamina), Phillia Wibowo (CEO McKinsey Indonesia), dan Ririek Adriansyah (CEO Telkomsel).

Digitalk ‘90 sunting

Digital ’90 merupakan diskusi yang diadakan secara rutin untuk membahas berbagai isu dan permasalahan terkait teknologi digital di masyarakat, baik konteks domestik maupun global. Digitalk ’90 menghadirkan pembicara deri berbagai latar belakang tekait dengan tema yang sedang dibahas seperti pemerintahan, akademisi, aktivis, jurnalis, start up dan pegiat dunia digital. Beberapa tema yang pernah diangkat di Digitalk ‘90 adalah Bitcoin (BITCOIN Indonesia), perang melawan pembajakan film pada era digital (Marsela Zalianti - PARFI), job opportunities in digital era (Putra Nababan), gelombang baru jurnalisme digital (Tirto.Id).

Difussion sunting

Diffusion merupakan diskusi bulanan CfDS yang mulai dilaksanakan pada tahun 2018. Diskusi bulanan ini dilakukan untuk membahas hasil riset dan tulisan CfDS yang dilakukan oleh staf CfDS sendiri.

  • Digitalk 90, merupakan diskusi rutin setiap bulan yang membahas isu terkini seputar teknologi dan masyarakat digital.
  • CEOTalk, merupakan diskusi rutin setiap dua bulan yang mendatangkan CEO dari perusahaan yang fokus pada isu digital.
  • Smart City Training, merupakan pelatihan yang bekerja sama dengan Kementrian Dalam Negeri dan Microsoft Indonesia untuk memberikan pelatihan kepada pemerintah kabupaten/kota di Indonesia.[2][3]

Sejak pandemi di tahun 2020, Difussion mengadaptasi format webinar yang diadakan secara daring melalui kanal YouTube CfDS. selain membahas hasil riset, Difussion juga mengundang pembicara yang merupakan pakar dari suatu bidang atau merepresentasikan institusi tertentu untuk membahas tema yang relevan.

Proliner sunting

Untuk memperluas cakupan kampanye literasi digital di Indonesia, CfDS melalui Program Literasi Digital untuk Kuliah Kerja Nyata (Proliner) mengadakan training of trainer. Melalui program ini, CfDS memberikan pelatihan secara gratis pada mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia, khususnya yang akan menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswa akan mendapatkan pelatihan dan materi tentang literasi digital yang nantinya dapat diaplikasikan pada saat mahasiswa melaksanakan KKN. Program ini sudah berlangsung selama tujuh kali secara daring.

Digital Experts Talks (DET) sunting

Digital Experts Talks merupakan program yang menghadirkan berbagai sudut pandang dalam satu acara untuk mendiskusikan tema tertentu. Dalam DET, CfDS mengundang perwakilan pemerintahan selaku pemangku kebijakan, peneliti, dan swasta untuk membahas tema-tema digital sesuai bidangnya. Pembicara akan memaparkan tulisan, riset, maupun ilmu dan pengalamannya untuk dibedah dan dibahas bersama dengan para peserta yang hadir.

Desus sunting

Untuk menyambut tahun politik 2024, CfDS bekerja sama dengan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengadakan event baru bertajuk Digital and Election Issues (Desus). Program ini hadir dalam sebuah seri yang membahas isu pemilu dalam kerangka digital, dengan tujuan utama untuk mendorong laju literasi digital masyarakat menuju Pemilu 2024. Dengan demikian, Desus sekaligus berupaya untuk berperan sebagai agen sosialisasi dan edukasi politik terhadap masyarakat luas. Program ini juga berupaya menghadirkan diskusi dengan topik pemilu yang tengah menjadi keresahan masyarakat, terutama dalam kancah digital.

Decision sunting

Digital Tech Start-up Introduction (Decision) merupakan inisiatif CfDS untuk menyebarkan pengetahuan terkait teknologi digital terbaru yang dibawa oleh early stage start up pada masyarakat. Acara presentasi atau talkshow virtual ini menghadirkan perwakilan dari start up sebagai narasumber untuk mengenalkan perusahaan mereka dan membahas studi kasus yang berkaitan dengan isu digital dari sektor start up masing-masing.

Kecerdasan Digital sunting

Mata Kuliah Kecerdasan Digital merupakan rangkaian mata kuliah pilihan yang disediakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM bersama CfDS untuk mahasiswa di seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia (yang sedang menempuh minimal semester 5) dan peserta umum dari berbagai latar belakang. Melalui Mata Kuliah Kecerdasan Digital, peserta mahasiswa yang terdaftar dalam program belajar perkuliahan Kampus Merdeka dapat melakukan transfer kredit SKS (Sistem Kredit Semester). Selain kelas rutin, seri kuliah Kecerdasan Digital juga akan menghadirkan diskusi online dengan narasumber yang berkaitan dengan isu seputar kecerdasan digital. Kuliah akan dilaksanakan secara daring dengan materi pada platform pembelajaran dengan mentoring dari glotech (global technology) company.

Pada seri pertama Kecerdasan Digital 2020, Kecerdasan Digital menghadirkan materi tentang cloud computing, cybersecurity, data science, programming, AI, critical thinking, design thinking, dan computational thinking. Kelas-kelas ini difasilitasi oleh mentor dari AINO. Bukalapak, Cisco Networkin Academy, Dicoding, Geek Hunter, Huawei Indonesia, IBM, id Talent, Iykra, Oracle, Progate, dan Red Hat.

Di tahun 2021, Kecerdasan Digital kembali hadir dengan tiga kelas, yaitu Kecerdasan Digital Dasar yang diampu oleh Progate, Cybersecurity for All bersama DRC Campus Fryslan University of Groningen, dan Data Science for Social Good bersama AINO.

Seri ketiga Kecerdasan Digital membuka kelas Kecerdasan Digital Dasar yang diampu oleh CfDS UGM, Cybersecurity for All bersama DRC Campus Fryslan University of Groningen, World of Programming bersama Progate yang membahas mengenai pemrograman dasar, Data Science for Social Good oleh Digital Intelligence Lab CfDS UGM, dan AI with A Cause oleh Huawei Indonesia.

Kolaborasi sunting

Dalam melakukan risetnya, CfDS bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintahan hingga swasta untuk mengkaji tema tertentu. Salah satunya adalah kerja sama antara CfDS dan Fairwork yang telah melahirkan dua studi tentang kesejahteraan pekerja ekonomi platform di tahun 2021 dan 2022. Selain itu, CfDS dan Fairwork juga melaksanakan diskusi melalui serial diskusi yang dimiliki oleh CfDS untuk membahas lebih lanjut tentang kesejahteraan pekerja ekonomi platform di hadapan masyarakat.

CfDS juga berpartisipasi dalam gelaran KTT G20 di Indonesia tahun 2022 melalui kerja sama dengan META Indonesia. Melalui kerja sama ini, CfDS dan META melangsungkan empat diskusi dengan skema hybrid, mengundang dan melibatkan banyak pihak, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan berbagai pihak swasta seperti K&K Advocate, Gojek, Telkomsel, DANA, Tokopedia, Hacktiv8, dan APJII . Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memberikan ruang untuk membahas isu-isu yang ada terkait literasi digital di Indonesia; seiring dengan pengembangan potensi Usaha Kecil, Menengah, dan Usaha Kecil (UKM); serta tren teknologi digital yang sedang berkembang. Topiknya juga mencakup dunia maya yang dikembangkan META dan peluangnya di masa depan.

Pada tahun 2022, CfDS bersama Program STudi S2 Ilmu Komunikasi UGM, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, PR2Media, dan Meta melakukan riset dan diseminasi yang membahas tentang penipuan digital. Hasilnya adalah sebuah monograf yang dirilis melalui talkshow pada tanggal 24 Agustus 2022.

Publikasi sunting

Center for Digital Society telah menerbitkan beberapa judul buku dan monograf. Beberapa judul yang sudah diterbitkan adalah:

  1. Public Journalism in Online Media: The Case of Indonesia
  2. Social Economic Analysis of Adopting Cloud Computing in Digital Transformation Era
  3. Roadmap on Smart City Indonesia
  4. Guidelines of Smart City Development in Indonesia
  5. Toward an Excellent Service: The Implementation Guidance of Moment of Truth from A to Z
  6. Embracing Technopreneurship in Indonesia
  7. E-Government in Indonesia: Opportunities and Challenges
  8. Assessing the e-Government Development Performance of Southeast Asian Countries (Based on the 2003-2016 UN e-Government Survey)
  9. Literasi Digital Keluarga: Teori dan Praktik Pendampingan Orangtua terhadap Anak dalam Berinternet (2017)
  10. Kumpulan Ulasan Politik, Ekonomi dan Gaya Hidup di Era Digital (2017)
  11. Isu-isu Masyarakat Digital Kontemporer (2017)

Referensi sunting

  1. ^ Admin (23 Januari 2016). "About CfDS". Diakses tanggal 10 November 2016. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Symposium Smart City 2016 Yogyakarta Tekankan Pentingnya Mempersiapkan Pemerintah dan Masyarakat". 7 September 2016. Diakses tanggal 10 November 2016. 
  3. ^ Sabandar (7 September 2016). "Kemendagri Gandeng UGM dan Microsoft Wujudkan Smart City". [pranala nonaktif permanen]