Chairul Harun (17 Agustus 1940 – 19 Februari 1998) adalah seorang sastrawan, budayawan, dan wartawan Indonesia yang pernah menjadi Pemimpin Redaksi Harian Umum Haluan yang terbit di Padang pada tahun 1969–1970.[1]

Chairul Harun
Lahir(1940-08-17)17 Agustus 1940
Belanda Kayutanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal19 Februari 1998(1998-02-19) (umur 57)
Padang, Sumatera Barat
KebangsaanIndonesia
PekerjaanWartawan, sastrawan, budayawan, filsuf

Pada tahun 1979, novelnya yang berjudul "Warisan" mendapat hadiah Yayasan Buku Utama dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.[2] Ia juga pernah memimpin Badan Koordinasi Kegiatan Kesenian Indonesia (BKKNI) Sumatera Barat pada tahun 1977.

Sastrawan, budayawan, wartawan serta filsuf dan pemikir kelahiran Kayutanam, Padang Pariaman pada tanggal 17 Agustus 1950 itu meninggal dunia pada tanggal 19 Februari 1998.[3]

Karier

sunting
  • Pegawai Jawatan Transmigrasi di Palu, Sulawesi Tengah (1961–1963)
  • Wartawan Harian Aman Makmur di Pekanbaru (1963–1965)
  • Wartawan Harian Angkatan Bersenjata di Padang (1967–1968)
  • Pemimpin Redaksi Harian Umum Haluan (1969–1970)
  • Koresponden Majalah Berita Mingguan Tempo untuk Sumatera Barat

Kegiatan lain

sunting
  • Matajo (1974)
  • Monumen Safari (1966)
  • Warisan (1976)
  • Sang Gubernur (1977)
  • Cindua Mato (1977)
  • Sutan Pangaduan (1977)
  • Beberapa Cerita Bersambung, antara lain "Ganda Hilang" (1981)
  • Makalah Sastra sebagai Human Control yang dibukukan dalam "Duapuluh Sastrawan Bicara" (1984)
  • Beberapa Cerita Anak, di antaranya "Bantajo", "Basoka", dan "60 Jam yang Gawat"

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting