Ciputra Film Festival
Ciputra Film Festival atau lebih di kenal (CFF) adalah festival film tahunan yang diselenggarakan oleh akademi Ilmu Komunikasi, Universitas Ciputra Surabaya dengan fokus pada pengembangan sineas muda dan karya film yang mengangkat isu-isu sosial. Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2022, festival ini telah berkembang menjadi platform signifikan dalam industri film independen Indonesia, dengan misinya untuk memberdayakan generasi muda dalam menciptakan karya film yang tidak hanya memiliki nilai artistik tetapi juga dampak sosial yang berarti.[1][2]
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
| Ciputra Film Festival | |
|---|---|
 | |
| Deskripsi | UNSEEN 2024 |
| Lokasi | Surabaya |
| Negara | Indonesia |
| Dipersembahkan oleh | Universitas Ciputra |
| Diberikan perdana | 2022 |
| Situs web | cff |
Sejarah
suntingFestival ini didirikan sebagai respons terhadap kebutuhan akan wadah bagi sineas muda Indonesia untuk mengekspresikan kreativitas dan mengangkat isu-isu sosial melalui medium film. Penyelenggaraan perdana dilakukan pada tahun 2022 di Surabaya, dan sejak saat itu telah menjadi acara tahunan yang dinantikan dalam kalender industri film nasional. Festival ini menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan industri film independen dengan menghadirkan berbagai program yang mendukung pertumbuhan sineas muda.[3][4][5][6]
Format dan Program
suntingCiputra Film Festival menyelenggarakan program kompetisi film yang terbagi dalam beberapa kategori utama. Kategori-kategori ini mencakup Kompetisi Fiksi, Kompetisi Dokumenter, Voice of the Voiceless, Perfectly Imperfect, Illusion of Delusion, SOS: Shout Out Surabayans!, dan Open Air Cinema. Setiap kategori dirancang untuk mengakomodasi berbagai genre dan pendekatan dalam pembuatan film, memberikan ruang bagi keberagaman perspektif dan narasi dalam perfilman Indonesia.[7]
Edisi Ketiga (2024)
suntingPada penyelenggaraan ketiga, festival ini mengangkat tema yang berfokus pada cerita-cerita tersembunyi dari berbagai pelosok Indonesia. Tema ini menjadi sangat relevan mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya, suku, dan agama yang memiliki banyak narasi yang belum terungkap. Festival ini secara khusus mengangkat isu-isu seperti kemiskinan urban yang tersembunyi di balik kemewahan kota besar, diskriminasi terhadap kelompok minoritas, hak-hak perempuan yang terabaikan, serta perjuangan masyarakat adat dalam mempertahankan tanah dan budaya mereka.
Kategori Kompetisi 2024
suntingFestival ini membagi kompetisi filmnya ke dalam sembilan kategori utama. Kategori Best Fiction dan Best Documentary merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan berdasarkan penilaian dewan juri. Sementara itu, kategori Audience Choice Award memberikan kesempatan kepada penonton untuk memilih film favorit mereka dalam tujuh kategori berbeda: Kompetisi Fiksi, Kompetisi Dokumenter, Voice of the Voiceless, Perfectly Imperfect, Illusion of Delusion, SOS: Shout Out Surabayans!, dan Open Air Cinema.[8][9][10]
Pemenang
sunting| Tahun | Pemenang | Production House | Kategori | Hasil |
|---|---|---|---|---|
| 2024 | Sebelum Aku Terbang | Sinematografi Unair | Audiens Choice Award, Kompetisi Fisksi | Menang |
| 2024 | Gulat Okol: Brotherhood Rivalry | Tres Production | Audiens Choice Award, Kompetisi Documenter | Menang |
| 2024 | Between Above and Below | Audiens Choice Award Voice of the Voiceless | Menang | |
| 2024 | The Mind May Lie So the Heart can Forget | Sinematografi Unair | Audiens Choice Award Perfectly Imperfect | Menang |
| 2024 | My Sweet Honey | Super December | Audiens Choice Award Illusion of Delusion | Menang |
| 2024 | Kenangan Konangan | Combine Films | Audiens Choice Award SOS: SHOUT OUT , SURABAYANS! | Menang |
| 2024 | Lewat | Arunika Visual | Audiens Choice Award Open Air Cinema | Menang |
| 2024 | Rupiah dari Besi Tua | Jingga Film Production | Best Documentary | Menang |
| 2024 | Mahakuasa | SAE Institute Jakarta | Best Fiction | Menang |
Dewan Juri
suntingFestival ini melibatkan para profesional dan akademisi film sebagai dewan juri, termasuk:
- Ifa Isfansyah - Sutradara dan pendiri Jogja-NETPAC Asian Film Festival
- Ginanti Rona - Sutradara film "Midnight Show" dan berbagai serial OTT
- Yosep Anggi Noen - Sutradara penerima penghargaan internasional
- Aryudha Fasha - Aktor dan pemenang berbagai penghargaan
- Igak Satrya Wibawa - Akademisi dan juri Festival Film Indonesia
- Bernard Realino Danu Kristianto - Akademisi dan sineas dokumenter.
Referensi
sunting- ^ "Ciptakan Wadah Sineas Muda, Universitas Ciputra Surabaya Gelar Festival Film Bertajuk 'Unseen'". Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. Diakses tanggal 2024-12-22.
- ^ Agency, ANTARA News. "Fikom UC seleksi 617 film untuk "Ciputra Film Festival"". ANTARA News Jawa Timur. Diakses tanggal 2024-12-22.
- ^ Liputan6.com (2024-04-28). "Bincang-Bincang Film di Universitas Ciputra". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-12-22.
- ^ Ketik.co.id; Habib, Husni (2024-05-29). "Diselenggarakan Kali Ketiga, Ciputra Film Festival Angkat Fenomena Masyarakat yang Terpendam". ketik.co.id. Diakses tanggal 2024-12-22.
- ^ Fiqri, Fatihah Ibnu (2022-06-05). "Sineas Muda Antusias Ikuti Ciputra Film Festival 2022". Diakses tanggal 2024-12-22.
- ^ "Ciputra Film Festival 2023 Cahaya Harapan Sineas Muda". Diakses tanggal 2024-12-22.
- ^ Liputan6.com (2024-03-19). "Ciputra Film Festival, Merayakan Karya-Karya Sinematik di Mojokerto". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-12-22.
- ^ "Dion Wiyoko Hadir Sebagai Pembicara Sesi Expert Ciputra Film Festival Surabaya". netralnews.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-22.
- ^ Panji, Kabar. "3rd Ciputra Film Festival: Malam Puncak Penuh Inspirasi dan Penghargaan - Panjinasional". 3rd Ciputra Film Festival: Malam Puncak Penuh Inspirasi dan Penghargaan - Panjinasional. Diakses tanggal 2024-12-22.
- ^ Irawan, Apryanto Catur. "617 Film Karya Sineas Muda Meriahkan 3rd Ciputra Film Festival - Suara Merdeka Surabaya". 617 Film Karya Sineas Muda Meriahkan 3rd Ciputra Film Festival - Suara Merdeka Surabaya. Diakses tanggal 2024-12-22.