Condoleezza Rice

Sekretaris negara AS ke-66, politisi Republik Amerika dan ilmuwan politik

Condoleezza Rice, Ph.D. (kadang disebut Condi Rice) (lahir 14 November 1954), adalah mantan Sekretaris Negara AS. Dia adalah wanita Afrika-Amerika pertama, orang Afrika-Amerika kedua (setelah Colin Powell), dan wanita kedua (setelah Madeleine Albright) yang menjabat di posisi ini.

Infobox orangCondoleezza Rice

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran14 November 1954 Edit nilai pada Wikidata (70 tahun)
Birmingham Edit nilai pada Wikidata
66 Daftar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat
26 Januari 2005 – 20 Januari 2009
← Colin PowellWilliam J. Burns →
Penasehat Keamanan Nasional AS
20 Januari 2001 – 26 Januari 2005
← Sandy Berger (en) TerjemahkanStephen Hadley (mul) Terjemahkan → Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
Kelompok etnikAfrika-Amerika Edit nilai pada Wikidata
AgamaProtestanisme Edit nilai pada Wikidata
PendidikanUniversity of Denver (en) Terjemahkan
Universitas Notre Dame
Josef Korbel School of International Studies (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
SpesialisasiIlmu politik, politik dan diplomasi Edit nilai pada Wikidata
Pekerjaanpolitikus, pedagogue (en) Terjemahkan, dosen, pianis, otobiografer, ahli ilmu politik, diplomat, penulis, akademisi Edit nilai pada Wikidata
Bekerja diUniversitas Stanford Edit nilai pada Wikidata
Partai politikPartai Republik Edit nilai pada Wikidata
InstrumenPiano Edit nilai pada Wikidata
Tanda tangan
[[Berkas: Edit nilai pada Wikidata|220x250px|alt=]]

Situs webprofiles.stanford.edu… Edit nilai pada Wikidata
IMDB: nm1110666 Facebook: condoleezzarice X: CondoleezzaRice Instagram: condoleezzarice Discogs: 1639150 Modifica els identificadors a Wikidata

Rice adalah Penasehat Keamanan Nasional AS kepada Presiden George W. Bush pada masa bakti pertamanya. Dia adalah orang Afrika-Amerika kedua dan wanita pertama yang mendapat jabatan Penasehat Keamanan Nasional.

Pada November 2004, Bush menominasikannya untuk menggantikan Colin Powell sebagai Sekretaris Negara. Pada 26 Januari 2005, Senat AS memastikan nominasinya melalui pemungutan suara dengan hasil 85-13, dan dia pun dilantik hari itu juga.

Awal hidup dan pendidikan

sunting

Rice lahir di Birmingham, Alabama sebagai anak tunggal Angelena Rice dan John Wesley Rice, Jr. Ayahnya menjadi pendeta di Gereja Presbyterian Westminster dan ibunya adalah seorang guru musik.

Pada 1967, keluarganya pindah ke Denver ketika ayahnya menerima jabatan administratif di Universitas Denver. Namanya adalah sebuah variasi istilah musik Italia con dolcezza yang merupakan petunjuk untuk bermain “dengan manis”. [1] Diarsipkan 2005-04-03 di Wayback Machine.

Rice masih berusia delapan tahun ketika teman sekolahnya Denise McNair terbunuh dalam pengeboman Gereja Baptis Sixteenth Street, yang jemaatnya mayoritas merupakan orang Afrika-Amerika, oleh para pendukung keunggulan bangsa kulit putih pada 15 September 1963. Rice berkata bahwa masa kecilnya dalam masa perbedaan ras mengajarkannya untuk melawan permusuhan, dan perlunya untuk menjadi “dua kali lebih baik” daripada non-minoritas. [2] Diarsipkan 2006-03-14 di Wayback Machine..

Karier

sunting

Rice merupakan salah satu pendukung terbesar invasi AS terhadap Irak 2003. Setelah Irak memberikan deklarasinya mengenai senjata pemusnah massal kepada PBB pada 8 Desember 2002, Rice-lah yang menulis dan mengirimkan editorial kepada The New York Times yang berjudul "Why We Know Iraq Is Lying" ("Kenapa Kita Tahu Irak Sedang Berbohong").

Pada Agustus 2004, majalah Forbes menamakan Rice sebagai wanita dengan kekuasaan terkuat di dunia. [3] Diarsipkan 2009-07-25 di Wayback Machine.

Prospek masa depan

sunting

Setelah pemilu presiden AS 2004, seorang host radio Republican mendukung pencalonan Rice sebagai Presiden dalam pemilu presiden AS 2008.

Kunjungan ke Indonesia

sunting

Rice berkunjung ke Indonesia selama dua hari pada tanggal 14 dan 15 Maret 2006. Rice menyampaikan misinya untuk meningkatkan kerja sama dalam memerangi terorisme, peningkatan kerja sama militer, perlindungan HAM, mengatasi flu burung, dukungan Indonesia mengatasi masalah nuklir Iran, masalah Palestina, dan masalah HAM dan hubungan internasional Myanmar.

Rice juga mengungkapkan pujian kepada toleransi antaragama dan demokrasi di Indonesia. Mengenai sentimen anti-Amerika di beberapa kalangan Rice menanggapi bahwa kebijakan AS tidak selalu populer tetapi berharap ada pengertian bahwa AS memiliki hormat yang dalam terhadap masyarakat Indonesia, dan untuk kepercayaannya yang beragam.

Trivia

sunting
  • Rice telah beberapa kali dalam wawancara dengannya menyatakan bahwa dia ingin menjadi Komisioner National Football League.
  • Rice belum menikah.
  • Rice memanfaatkan latihan pianonya untuk mengiringi pemain cello Yo-Yo Ma dalam memainkan Violin Sonata in D minor karya Johannes Brahms di Constitution Hall pada April 2002 [4] Diarsipkan 2006-10-19 di Wayback Machine..
  • Pada November 2004, Rice menjalani operasi untuk mengeluarkan sebuah tumor fibroid yang tidak berbahaya dari rahimnya.

Sumber

sunting

Bacaan lanjutan

sunting

Pranala luar

sunting
Didahului oleh:
Sandy Berger
Penasehat Keamanan Nasional AS
2001–2005
Diteruskan oleh:
Stephen Hadley
Didahului oleh:
Colin Powell
Sekretaris Negara AS
2005–2009
Diteruskan oleh:
Hillary Clinton