Koyote

(Dialihkan dari Coyote)

Koyote atau serigala prairi (Latin: Canis latrans yang artinya "anjing yang menggonggong") adalah anggota dari keluarga Canidae dan kerabat dekat dari Serigala abu-abu. Ada 19 subspesies koyote yang diakui (Voigt dan Berg, 1999). Koyote adalah binatang asli Amerika Utara[5] dan ditemukan dari Alaska hingga Panama. Berat koyote jantan berkisar 8 hingga 20 kg dan koyote betina 7 hingga 18 kg. Para penjelajah Eropa pertama kali menemukan jenis anjing ini dalam perjalanan mereka di daerah Amerika barat daya. Mereka kadang-kadang bergerombol dalam sebuah kawanan kecil, tetapi umumnya mereka berburu sendirian. Masa hidup koyote rata-rata 6 hingga 10 tahun. Kata "koyote" dipinjam dari bahasa Spanyol Meksiko, yang pada gilirannya meminjam istilahnya dari bahasa Nahuatl (Aztek) coyōtl (IPA [ˈkojoːtɬ]).

Koyote
Rentang waktu: Pleistosen Tengah – sekarang (0,74–0,85 Ma)[1]
Koyote gunung (C. l. lestes)
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Carnivora
Famili: Canidae
Genus: Canis
Spesies:
C. latrans
Nama binomial
Canis latrans
Say, 1823[3]
Peta persebaran koyote
Sinonim[4]
Daftar
    • Canis andersoni Merriam, 1910
    • Canis caneloensis Skinner, 1942
    • Canis clepticus Eliot, 1903
    • Canis estor Merriam, 1897
    • Canis frustror Woodhouse, 1851
    • Canis goldmani Merriam, 1904
    • Canis hondurensis Goldman, 1936
    • Canis impavidus Allen, 1903
    • Canis irvingtonensis Savage, 1951
    • Canis jamesi Townsend, 1912
    • Canis lestes Merriam, 1897
    • Canis mearnsi Merriam, 1897
    • Canis microdon Merriam, 1897
    • Canis nebrascensis Merriam, 1898
    • Canis ochropus Eschscholtz, 1829
    • Canis orcutti Merriam, 1910
    • Canis pallidus Merriam, 1897
    • Canis peninsulae Merriam, 1897
    • Canis riviveronis Hay, 1917
    • Canis vigilis Merriam, 1897
    • Lyciscus cagottis Hamilton-Smith, 1839

Profil koyote tampak sangat mirip dengan serigala merah yang terancam punah. Ukurannya, warna, dan bentuk kepala keduanya sama.

Meskipun diburu besar-besaran, koyote adalah salah satu dari segelintir binatang yang berukuran menengah hingga besar yang berhasil meningkatkan penyebarannya sejak manusia mulai merambah lingkungannya (binatang lainnya adalah rakun). Mulanya koyote menyebar terutama di bagian barat Amerika Utara, namun ia cepat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pendudukan manusia, dan sejak akhir abad ke-19, dengan tetap berhasil memperluas daerah penyebarannya. Kini koyote sering terlihat di California, Oregon, New England, dan Kanada timur. Koyote telah pindah ke kebanyakan wilayah Amerika Utara yang tadinya dikuasai oleh serigala, dan sering kali terlihat mencari makan di tempat-tempat sampah di daerah suburbia.

Anatomi

sunting
 
Profil koyote
 
Koyote dari dekat

Tinggi badan koyote kurang dari 0,6 meter dan warna bulunya berbeda-beda, dari putih-kelabu hingga coklat dan kadang-kadang agak kemerahan. Telinga koyote dan hidungnya panjang dan lancip, khususnya dibandingkan ukuran kepalanya. Beratnya antara 9 hingga 22 kg, dengan berat rata-rata 14 kg. Koyote dapat diidentifikasikan melalui ekornya yang tebal dan berbulu lebat, yang sering kali dibiarkannya menjuntai ke tanah. Ia dapat dibedakan dari sanaknya yang lebih besar serigala abu-abu, dari keseluruhan penampilannya yang lebih kecil dibandingkan dengan serigala abu-abu yang jauh lebih besar dan kekar, yang beratnya biasanya antara 34 hingga 57 kg. Koyote adalah binatang sangat langsing, tampak seolah-olah kurang makan, meskipun sebenarnya ia sehat. Bila sedang mengejar mangsa, koyote dapat mencapai kecepatan hingga 69 km/j.[6]

Subspesies

sunting

Pranala luar

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ Tedford, Wang & Taylor 2009, hlm. 131.
  2. ^ Kays, R. (2018). "Canis latrans": e.T3745A163508579. doi:10.2305/IUCN.UK.2018-2.RLTS.T3745A163508579.en. 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama say1823
  4. ^ "Canis latrans". Fossilworks.org. Diakses tanggal 17 Desember 2021. 
  5. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
  6. ^ http://www.infoplease.com/ipa/A0004737.html
  • "Canis latrans". Integrated Taxonomic Information System. 
  • Robert M. Timm, Hopland Research & Extension Center, University of California, Hopland, California ; Rex O. Baker, California State Polytechnic University-Pomona (retired), Corona, California ; Joe R. Bennett, USDA APHIS Wildlife Services, Taft, California ; and Craig C. Coolahan, USDA APHIS Wildlife Services, Sacramento, California, "Coyote Attacks: An Increasing Suburban Problem" (3 Maret 2004). Hopland Research & Extension Center. Paper timm_baker_P047.
  • http://repositories.cdlib.org/anrrec/hrec/timm_baker_P047
  • Bekoff, Marc. 1977. Canis Latrans, Species Account. American Society of Mammalogists.
  • McClennen, N., R. Wigglesworth, and S. H. Anderson. 2001. "The effect of suburban and agricultural development on the activity patterns of coyotes (Canis latrans), American Midland Naturalist, vol. 146: 27-36.
  • Moehlman, P., and H. Hofer. 1997. "Cooperative breeding, reproductive suppression, and body mass in canids", bab dalam Cooperative Breeding in Canids, ed. N. G. Solomon and J. A. French. Cambridge University Press, Cambridge, United Kingdom.
  • Morey, Paul. 2004. "Landscape use and diet of coyotes, Canis latrans, in the Chicago metropolitan area", Masters Thesis, Utah State University.
  • Parker, Gerry. 1995. "Eastern Coyote: Story of Its Success", Nimbus Publishing, Halifax, Nova Scotia, Kanada.
  • Voigt, D. R., and W. E. Berg. 1999. "Coyote", bab 28 dalam Wild Furbearer Management and Conservation in North America, Section IV: Species Biology, Management, and Conservation. Queen's Printer for Ontario, Ontario, Kanada.