Cuanki

variasi makanan khas Indonesia

Cuanki adalah salah satu jajanan yang populer dari kota Bandung yang berbahan dasar ikan, daging sapi, tepung tapioka, dan bumbu penyedap lainnya yang disajikan dengan kuah kaldu yang kuat berisi bakso, siomay kukus, siomay goreng, tahu goreng, dan tahu rebus dengan taburan bawang goreng dan daun seledri.

Cuanki Bandung

Asal usul

sunting

Asal mula Cuanki berasal dari merk dagang penganan Tim Sam (dimsum) berkuah bernama Bakso Tahu Kuah Choan Kie, di daerah Bandung dan berproduksi di kota Cimahi. Choan Kie sendiri mengandung arti rezeki.[1]

Cuanki berbentuk semacam siomay atau bakso tahu yang kering, yang kemudian diberi kuah. Penganan ini awalnya berbahan dasar daging babi, karena hanya memenuhi konsumen warga keturunan Tionghoa.

Pada dekade tahun 80-an, sejumlah mantan pegawai Choan Kie yang kebanyakan orang-orang dari beberapa wilayah, seperti Bandung, Garut dan Ciamis, kemudian mencoba memproduksi dan berjualan sendiri. Para pedagang memodifikasi bahan dasar yang awalnya minyak dan daging babi menjadi ikan hiu, agar bisa dikonsumsi masyarakat umum. Ternyata respons pasar bagus, makanan berkuah itu menjadi alternatif baru di antara bakso dan mie ayam.

Para pedagang menjajakan dengan cara memikul dan berjalan kaki secara berkeliling, sebagaimana para penjual bakso dan mie ayam di masa itu. Sehingga kata "Choan Kie" mengalami pergeseran menjadi kata "cuanki", singkatan dari "Cari Uang Jalan Kaki" [2]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting