Daftar kata serapan dari bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia
(Dialihkan dari Daftar kata serapan bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia)
Berikut ini adalah sejumlah kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Jawa:
A
sunting- abab: embusan udara yang keluar dari mulut.[1]
- abon²: perbekalan untuk melaut.[2]
- abang²: merah[3]
- abdi dalem: pegawai keraton.[5]
- adang²: menanak nasi menggunakan dandang.[6]
- adem (adhêm): dingin; sejuk; tenteram.[7]
- aduk (adhuk): arau; acau; campur
- mengaduk (ngadhuk): mengarau; mengacau; mencampur.
- adukan:
- ajek (ajêk/ajêg): tetap; teratur; tidak berubah.[10]
- ajang: tempat untuk makan sesuatu.[11]
- ajur: remuk; hancur.[12]
- akas⁵: kering & bertekstur keras.[13]
- alih:
- mengalih (ngalih): pindah.
- mengalihkan (ngalihna): memindahkan.
- alot: tidak mudah putus; tidak lancar.[14]
- alon: pelan; perlahan.[15]
- alon-alon: perlahan-lahan.[16]
- alum¹: layu.[17]
- ambekan (ambêkan): napas; bernapas.[18]
- amblas: hilang; lenyap (tentang harta)[19]
- ambles (amblês): turun (ke dalam tanah)[20]
- amblesan: sesuatu yang ambles.[21]
- ambrol: runtuh
- ambruk: roboh
- ambyar: bercerai-berai
- amis: anyir (berbau sperti bau ikan).
- amleng (amlêng): tidak ada kabar sama sekali.[22]
- ampas: sisa barang yang telah diambil sarinya atau patinya.
- ampuh¹: manjur; mujarab.[23]
- amuk:
- mengamuk (ngamuk): menyerang dengan membabi buta.
- amoh: jelek dan mudah sobek karena usang; lunak.
- ancang-ancang:
- ancar-ancar (ancêr-ancêr):[24]
- mengancar-ancar: memperkirakan.[25]
- andong¹ (andhong): kereta kuda sewaan.[26]
- andong²: tanaman perdu.[27]
- andong³: tempoyan.[28]
- angon:
- mengangon (ngangon): menggembala.
- angsu: ambil air.[29]
- mengangsu (ngangsu): mengambil air.[30]
- angan (aṅěn/angên): pertimbangan, pemikiran; pusat pikiran, intelek, hati, jiwa.
- angan-angan ('angên-angên): pikiran; ingatan, cita-cita, maksud; niat, gambaran dalam ingatan.
- angkuh (aṅkuh/angkuh): congkak, pongah, sombong.
- angel¹ (angèl): sulit.[31]
- anteng¹ (antêng): tenang, diam; tidak banyak tingkah.[32]
- antek (antèk): kaki tangan; budak.[33]
- anjlok¹²³ (anjlok/anjlog):[34]
- anyang-anyangan:[35]
- anyar: baru.[36]
- teranyar: terbaru.[37]
- apes (apês): tidak beruntung.[38]
- keapesan: perihal apes.[39]
- apak¹ (apêk): berbau tidak sedap karena berjamur.[40]
- ari-ari: tembuni; plasenta.[41]
- arit: sabit.[42]
- mengarit (ngarit): menyabit (mencari rumput; membabat rumput).
- arak²: iring; kirim.[43]
- arak-arakan: iring-iringan orang dan sebagainya yang berjalan atau bergerak bersama-sama; pawai.[44]
- asu: anjing.[45]
- awut-awutan: kusut; tidak beraturan; tidak mengikuti aturan.[46]
- ayan: penyakit epilepsi.[47]
- ayem (ayêm): tenteram dan damai hati.[48]
- ayom: lindungi.[49]
- ayu: cantik dan menawan; cantik dan anggun.[54]
B
sunting- babar⁴: menjadi banyak; membiak; bertambah[55]
- bisuh: cuci tangan[56]
- babaran: melahirkan anak; bersalin.
- babak²: lecet (ttg kulit)[57]
- babak belur: lecet dan bengkak serta tampak biru lebam (karena kena pukulan, tinju, dan sebagainya).
- bablas: terus; lenyap; mati[58]
- kebablasan (kêblablasan): terlewat dari batas atau tujuan yang sudah ditentukan; keterlaluan
- bacem (bacêm): rendam[59]
- membacem (mbacêm): merendam (tahu, tempe, dan sebagainya) dengan bumbu dan merebusnya dalam tempat yang tertutup sampai airnya habis; membuat baceman.
- badut (badhut):[60]
- bagus:[61]
- bajul:[62]
- bahan:
- bancet (bancèt): kodok kecil[63]
- bancak: tempat nasi tumpeng[64]
- bancakan: selamatan; kenduri
- bantat: [65]
- bangga²: membangkang; tidak mau menurut[66]
- bangsal⁶: balai (di istana)[67]
- banjar (bañjar): barisan[68]
- bakul¹ (wakul): wadah terbuat daru anyaman bambu[69]
- bakul²: pedagang kecil[70]
- bakar: panggang
- membakar (mbakar): memanggang
- bakaran:
- bakal: akan; calon; bahan; yang akan dijadikan (dibuat)[71]
- bakalan: akan dijadikan
- balung¹: tulang[72]
- baret (barèt¹): goresan
- bareng (barêng): bersama[73]
- bareng-bareng: bersama-sama
- barong: nama corak batik (parang besar-besar) bermotif bulu pada leher singa.[74]
- barongan¹: seni pertunjukan rakyat berupa tiruan binatang buas.[75]
- barongan²: jaring dgn tem rapat untuk menangkap cumi-cumi dan semua jenis ikan.[76]
- batok (bathok): tempurung; sukatan beras.[77]
- batik (bathik):[78]
- bawon: pembagian upah menuai padi yang berdasarkan banyak sedikitnya padi yang dipotong.[79]
- membawon (mbawon): mengarit padi milik orang lain.
- bayam (bayêm): sayuran bayam[80]
- becek (bècèk): berair dan berlumpur.[81]
- becek (bècèk):
- becekan (bècèkan):
- bedah² (bêdhah): sobek besar (ttg kain); rusak (ttg tambak, bendungan)[82]
- betah (bêtah):
- betahan:
- begal (bègal): penyamun[83]
- bekal¹ (bĕkĕl):[84]
- bekam (bêkêm):[85]
- bekakak¹: (bêkakak): masakan yang terbuat dari ayam yang dipanggang secara utuh (tanpa dipotong-potong), biasanya untuk selamatan
- bekakak²: (bêkakak): pelengkap ritual tertentu berupa boneka yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan air, dibentuk seperti manusia, kemudian dikukus
- belek (bèlèk):[86]
- belekan (bèlèkan):
- belek (bêlèk²): belah[87]
- beres (bèrès):[88]
- beres-beres:
- beser (bèsèr): sebentar-sebentar kencing.[89]
- besek (bèsèk): tempat yang terbuat dari anyaman bambu bertutup bentuknya segi empat.
- besan (bèsan): orang tua dari menantu (baik menantu laki-laki maupun menantu perempuan); hubungan keluarga antara dua orang tua yang terjadi karena anak mereka kawin.
- betet (bèthèt): burung betet
- betik (bêthik): ikan betik.
- bejat (bêjad/bêjat):
- bekatul (bêkatul):
- bekicot (bêkicot):
- belanak (blanak): ikan blanak
- belacan (blacan):
- belekok (blêkok): burung belekok[90]
- bentul (bêntul):
- benik (bênik): kancing baju.
- benting (bênting): setagen menyerupai selendang dari bahan kain katun, digunakan utk menjaga perut kembali ramping setelah melahirkan.[91]
- berambang (mbrambang): mata berkaca-kaca.
- benyek (bènyèk):
- bebet (bèbèt):
- bibit:
- bintit:
- bindeng (bindêng): sengau[92]
- biru: warna biru
- biting: penyemat yang dibuat dari lidi (bambu dan sebagainya) untuk menyemat daun pembungkus; semat.[93]
- bojo: suami atau istri.
- mbojo: memiliki suami atau istri; menikah; kawin.[94]
- blusukan: masuk ke suatu tempat dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu.[95]
- blak-blakan: terus terang; terbuka.[96]
- bobot: berat suatu benda.
- bocah: anak (kecil); kanak-kanak.
- bobok¹: (bobo/bubu): tidur untuk anak-anak.
- bobok²:
- membobok (mbobok): membuat lubang (pada tembok dan sebagainya.
- bobokan:
- bobok³: daun, umbi-umbian, dan sebagainya yang dilumatkan (dengan batu penggiling dan sebagainya) dipakai sebagai obat luar dengan cara menempelkannya pada bagian yang sakit.[97]
- bobol:
- bobolan:
- membobol (mbobol):
- kebobolan (kêbobolan):
- bodong¹ (bodhong): tersembul pusarnya.[98]
- bokong: pantat
- bolong: berlubang
- bolongan: lubang
- borok:
- bergas (bêrgas):
- brutu: bagian belakang tubuh unggas tempat ekor tumbuh dan kotoran keluar.[99]
- bubar:
- bubur:[100]
- budek (budêg/budêk): tuli[101]
- buduk:
- buntut: ekor[102]
- bungkil:
- buntet (buntêt):
- buntel (buntêl):
- bulak:
- buluk:
- bulukan:
- burik:
- buru:[103]
- busik:
- bawal: ikan bawal[104]
- buyut: ibu dari nenek (urutannya: bapak/ibu, nenek, buyut); anak dari cucu[105]
C
sunting- cacah²:
- cacah³:
- cacah⁴:
- cacat (cacad):
- cagak:
- capit: jempol kepiting.
- capit:[106]
- mencapit (nyapit): menjepit
- tercapit (kêcapit): terjepit
- carik:[107]
- caraka:
- carut - marut:
- cantel¹ (canthèl):
- cantel² (canthèl):
- cangak: burung cangak
- cangkang:
- cangking:
- caplok:
- mencaplok (nyaplok):
- cawat (cawêt):
- ceplok (cêplok):
- cebong (cèbong):
- cengkir (cĕngkir)[108]
- ceguk (cêguk):
- cegukan:
- celurut (clurut/curut)
- cemplung (cêmplung):
- mencemplung (nyêmplung):
- tercemplung (kêcêmplung):
- cekak (cĕkak):[109]
- cekok (cêkok):
- mencekoki (nyêkoki):
- cekokan:
- cekakak - cêkikik:
- ceplos (cêplos):
- menceplos (nyêplos):
- ceplas - ceplos:
- terceplosan (kêcêplosan):
- cerewet (créwèt):
- cetek (cèthèk):
- cicil¹:
- cicil²:
- ciduk (cidhuk):
- cikal:[110]
- coblos:
- mencoblos (nyoblos):
- mencoblosi (nyoblosi):
- coblosan:
- codot (codhot):
- colong:
- menyolong (nyolong):
- kecolongan:
- colot:
- mencolot:
- compang:
- compang-camping:
- copot:
- copotan:
- mencopot (nyopot):
- cucuk¹:[111]
- cucur³:
- culik²:
- menculik (nyulik):
- penculikan:
- cungkil:
- mencungkil (nyungkil):
- cungkilan:
D
sunting- dalang (dhalang): orang yang memainkan wayang.
- dara: burung merpati.
- dedel (ḍeḍel): sudah putus benang jahitannya; terbuka jahitannya (kelimnya dan sebagainya).[112]
- degan (dêgan): buah kelapa muda.[113]
- denok (dhènok): panggilan kepada anak perempuan.[114]
- deruk (dêruk): burung deruk.
- dengkul (dhêngkul): lutut.
- dingklik (dhingklik): bangku pendek untuk duduk atau untuk meletakan kaki.[115]
- dodol: penganan jenang
- dupak: tendang[116]
- mendupak (ndupak): menendang; mendepak; menerjang.
E
sunting- eling (éling):
- emban¹ (êmban):
- mengemban (ngêmban):
- emban² (êmban):
- embah (simbah):
- embret (èmbrèt):
- emping (êmping):
- empal (êmpal):
- enak:
- enom: (ênom):
- engklek (èngklèk):
- ewuh¹ (èwuh):
- eyang (èyang):
G
sunting- gabah[117]
- gabus: kayu yang lunak
- gabuk (gabug/gabuk):
- gablek (gablêg/gablêk):
- gabung: (gabuṅ):
- bergabung:
- gabungan:
- menggabung:
- menggabungkan:
- penggabungan:
- pergabungan:
- tergabung:
- ketergabungan:
- segabung:
- gadai (gaḍay):
- gadaian:
- menggadai:
- menggadaikan:
- penggadai:
- penggadaian:
- pegadaian:
- tergadai:
- tergadaikan:
- gading¹ (gaḍiṅ): taring panjang; warna putih kekuning-kuningan
- gading⁴: bagian dalam perahu yang berupa sekat-sekat untuk menempelkan papan agar perahu menjadi kuat; penampang badan perahu secara keseluruhan
- gadang - gadang:[118]
- gaji (gajih): menerima ganjaran atau hadiah
- gajian:
- menggaji:
- penggajian:
- gajih¹: lemak[119]
- galah: tombak[120]
- galak¹: kebuasan, keganasan, kedahsyatan, semangat, nafsu[121]
- galang³ (galĕṅ):
- galangan (galêngan): pematang sawah
- gambang[122]
- gambir:
- gandul:
- ganas:[123]
- gaplek[124]
- garan:[125]
- garap:
- garing:
- garang¹: pêmarah/bêngis
- garang²: panggang
- gatot (gathot):
- gebrak (gêbrag/gêbrak):
- gebyar (gêbyar):
- gede (gêdhè): bêsar
- gedong (gêdhong):
- gembus
- gembil (gêmbil): têmbêm (pipi)[126]
- gembili (gêmbili):[127]
- gembrot (gêmbrot):[128][129][130]
- gembes (gêmbès):
- gendis (gêndhis):[131]
- genjot (gênjot):
- gegabah (gêgabah):
- gepok (gêpok):[132][133][134]
- gerah (gêrah):[135][136][137][138][139][140]
- gelut (gêlut):[141]
- gereh (gêrèh): ikan asin
- gering (gêring): kurus
- gerus (gêrus²): lumat
- gerebek (grêbêk/grêbêg):
- gerontol (gêrontol):
- gereget (grêgêt):
- geregetan (grêgêtan):[142]
- getas (gêtas):
- getir (gêtir):
- getuk (gêthuk)[143]
- getok (gêthok):
- gitok (githok):
- gingsul[144][145][146][147]
- godok (godhog/godhok): rebus
- gombal¹: kain usang
- gondok (gondhok): penyakit pd leher
- gondol:
- gosong (gosong/gêsêng):[148][149][150][151][152][153]
- gotong:
- gumoh: kondisi pada balita ketika isi lambung berupa cairan naik ke mulut[154][155]
- gunung (gunuṅ): bukit yang sangat besar dan tinggi (biasanya tingginya lebih dari 600 m)
- gondang¹ (gondhang):
- gondang² (gondhang):
- grasah-grusuh:
- gubris:
- gubuk (gubug):
- gugu²:
- gurah¹:
- gurah³:
- gusah:
- guyub¹: rukun
- peguyuban:
- guyon:
- guyonan:
H
sunting- halang (halaṅ):
- hamba:
- hangat (hangêt):
- harap (harêp):
- hening (hěněṅ):
I
sunting- iga: tulang rusuk; tulang yang pipih dan melengkung di bagian dada yang bersambung dengan tulang dada dan tulang punggung untuk melindungi rongga dada; tulang rusuk
- imbuh: tambah[156]
- mengimbuh (ngimbuh):
- mengimbuhi (ngimbuhi):
- pengimbuhan:
- ingin (iṅin): hendak, mau
- intil (inthil):
- itil: klitoris
J
sunting- jagabaya
- jagung (jaguṅ): terna yang termasuk suku Gramineae, berbatang pejal, tingginya mencapai 2 m, berdaun memita panjang, bunga jantan tumbuh paling atas, bunga betina di ketiak daun berbentuk bonggol, dilindungi oleh kelobot, umumnya berbiji kuning, buahnya dapat dimakan sebagai makanan pokok
- jajan
- jajal
- jambè¹
- jamu[157]
- jamasan
- jaran
- jarik (jarit)
- jêbol
- jêblos
- ègang
- jèjèr
- jêjêngkok
- jêmbêr¹
- jêmpol
- jêng
- jêntik
- jèngkol
- jêngkang
- jêngking
- jérangkong
- jigur
- joglo
- jomplang
- jorjoran
- jumênêngan
- jurit
- jurit malam
K
sunting- kalis:
- kandi (kandhi):
- kandut (kandhut):
- mengandut (ngandhut):
- kangkung:
- 'kapiran: tidak terurus; telantar; tidak beroleh apa-apa; sia-sia.
- kapuk¹:
- kapok:
- kebut¹ (kêbut): hilang
- mengebut (ngêbut): menghilangkan debu (nyamuk dan sebagainya) dengan memakai bulu ayam, sapu, dan sebagainya.
- mengebuti (ngêbuti):
- kebut² (kêbut): jalankan dengan cepat.
- mengebut (ngêbut): menjalankan kendaraan dengan kecepatan tinggi.
- kebut-kebutan: beradu kecepatan (kendaraan dan sebagainya)
- kebelet (kêbêlêt):[158]
- kecap (kêcap): gerakan mulut.
- mengecap (ngêcap):
- kecut (kêcut):
- kedut³ (kêdut):
- kedutan:
- kecombrang (kêcombrang):
- kecambah (kêcambah):
- kecipir (kêcipir):
- keder (kèdêr):
- keduk (kêdhuk):
- kepul (kêbul):
- kelu (kêlu):
- Kelabak (klabak):
- kelabakan (klabakan):
- Kelayap-an (klayab-an)
- Keluyur-an (kluyur-an)
- Kêlon
- Kelimis (klimis)
- Kêmaruk
- Kêmplang¹
- Kendur (kêndhor)
- Kendil (kêndhil)
- Kendang¹ (kêndhang)
- Kentut¹ (êntut)
- Keong (kèong)
- Kepang³ (kèpang)
- Kepenak (kêpènak)
- Kepleset (kêplèsèt)
- Keropos (kropos)
- Kerupuk¹ (krupuk)[159]
- Keroyok (kroyok)
- Ketèk (kêthèk)
- Ketupat (kupat)
- Keteter-an (kêtètèr-an)
- Kêtar-kêtir
- Kèwês
- Kidul (kidhul)
- Kintil (kinthil)
- Kisat
- Kisut
- Kirik²: anak anjing.[160]
- Kitiran
- Kobok¹
- Kocak¹
- Kocar-kacir
- Kodok (kodhok)
- Kokosan
- Kokok bêluk[161]
- Kolak¹ (kolêk)
- Kontol (konthol)
- Kondang (kondhang)
- Kondangan
- Kopok
- Kopong
- Kopyor
- Korèng¹
- Koret (korèd/korèt)
- Kucir'
- Kumat¹: kembali sakit; bentan; angot; kambuh.[162]
- Kuncung: gombak.[163]
- Kupat:[164]
- Kulak²:[165]
- Kulum¹:
- Kulon:
- Kunir:
- Kucur:
- Kucek': gosok (dng tangan)
L
sunting- labrak (labrag/labrak):
- melabrak (nglabrak):
- lalap (lalab/lalap):
- melalap (nglalab/nglalap):
- lalapan:
- labas:
- lambe (lambè):
- lahar: aliran material vulkanik.
- langka:
- langsing¹:
- ledek¹ (lèdhèk):
- ledek² (lèdhèk):
- lempung¹ (lěmpuṅ): ringan (lunak) dan mudah patah (tentang kayu dan sebagainya), lemah sekali; tidak berguna sedikit pun.
- lempung² (lěmpuṅ): tanah pekat; tanah liat
- lelet (lèlèd): lamban
- lengser¹ (lèngsèr):[166]
- melengserkan:
- leseh (lèsèh):
- berlesehan:
- lesehan:
- lesung (lêsung): lumpang kayu panjang (untuk menumbuk padi dan sebagainya)
- leyeh (lèyèh):
- leyeh-leyeh: berbaring (bertiduran) untuk melepaskan lelah
- lindas (liņḍěs): gilas
- melindas:
- terlindas (kêliņděs):
- lobok: terlalu besar karena longgar (ttg ukuran sepatu dlsb).
- longsor:[167]
- lor: utara
- lugu: tidak banyak tingkah; bersahaja; sewajarnya; apa adanya.
- lugut: bulu halus pada tumbuhan, seperti pada rebung, bambu, dan sebagainya, biasanya menimbulkan rasa gatal.
- lulut²: jinak (ttg hewan), tidak takut lagi; patuh, tunduk, menurut (ttg anak-anak), jatuh hati; menaruh cinta kepada.
- lumbu: daun talas
- lumrah: tersiar, tersebar, terkenal, biasa; lazim
- lumer (lumèr): menuju ke arah, mengarah kepada; encer, leleh
- lusuh: usang, bekas; tak berdaya
- luwes (luwês):
M
sunting- macapat: bentuk puisi Jawa tradisional[168]
- madu: istri sah yang lain dari seorang suami berdasarkan pandangan istri pertamanya, orang yang menjadi saingan dalam percintaan; pesaing dalam percintaan.
- magang¹: calon
- mamah²: kunyah
- memamah: mengunyah
- mambu: berbau[169]
- mampir: singgah
- mapan: kedudukannya (kehidupannya) baik dan stabil.
- maling: pencuri.
- manut: patuh.[170]
- manutan: patuhan.[171]
- mantu: mengawinkan anak; mengadakan pesta perkawinan anak.
- manten (mantèn): pengantin[172]
- mancung²: seludang.[173]
- mandek (mandêk/mandhêg): berhenti.
- mangap: membuka mulut.[174]
- mangkrak: terbengkalai (rumah; halaman dsb).[175]
- mangkel (mangkêl): mendongkol; merasa tidak enak hati karena marah.[176]
- megar (mêgar): mekar[177]
- memelas (mêlas): menimbulkan rasa belas kasihan.[178]
- melongo (mêlongo):
- meleot (mlèot):
- melempam (mlêmpêm):
- melek (mêlèk): membuka mata
- merem (mêrêm): memejamkan mata
- mempur (mêmpur): empuk (singkong,ubi dsb)[179]
- mempan (mêmpan):
- menantu (mênantu): istri atau suami dari anak kita.
- mencolot (mêncolot): meloncat seperti katak[180]
- mencelat (mêncêlat): melambung cepat lalu jatuh[181]
- mencla-mencle (mèncla-mènclè):[182]
- meri (mêri): anak itik [183]
- meraup (raup): menciduk dengan merapatkan kedua belah tangan.
- meringis (mringis):
- mengawur (ngawur): membabi buta[184]
- mengakak (ngakak):
- mengikik (ngikik):
- mendut (mêndhut): penganan mendut.
- mendam (mêndhêm): mabuk[185]
- mendoan (mêndoan): tempe mendoan[186]
- meniran (mêniram): penganan meniran[187]
- mentas (mêntas): [188]
- mencret (mèncrèt):
- mendapuk (ndapuk): merancang; mempekerjakan; merancang.[189]
- megap-megap (mêgap-mêgap): bernapas tersendat-sendat.[190]
- midodareni (midodarèni):[191]
- mimisan:
- mindo (mindho):
- minggat: kabur
- miris: risau; cemas; was-was.[192]
- mumpuni: menguasai keahlian (kecakapan, keterampilan)[193]
- mumet (mumêt): pusing[194]
- munyuk: kera; monyet[195]
- muncrat:
- murup (murub/murup):[196]
- mustaka: kepala; ujung[197]
- mutih: puasa hanya memakan nasi putih dan air putih, tanpa garam dan gula.[198]
- momong: mengasuh (anak dsb)[199]
- 'momongan: yang di momong (anak dsb.)[200]
- montok (monthok):
- mondolan[201]
- mondar-mandir: kesana-kemari
N
suntingO
sunting- obor: [204]
- omong: bicara.[205]
- omongan: perkataan; percakapan; pembicaraan.
- omongkan: (omongna): bicarakan.
- omong-omong (ngomong-ngomong): partikel untuk menyela dalam percakapan atau mengalihkan pembicaraan.
- mengomong (ngomong): berkata; bercakap; berbicara.
- mengomongkan (ngomongi): memperkatakan; mempercakapkan; membicarakan.
- ompong: tidak bergigi[206]
- ompol: air kencing yang keluar pada waktu tidur.[207]
- mengompol (ngompol): mengeluarkan air kencing pada waktu tidur.
- opak: penganan dari singkong[208]
- opor: gulai ayam[209]
P
sunting- pacar²: nama jenis pohon (GR dengan bunga wangi dan buah bulat kecil: pacar kuku: Lawsonia, daunnya digunakan untuk member warna merah kuku)
- pace¹ (pacè): mengkudu
- paceklik (pacêklik):
- pajang
- memajang (majang):
- pajangan:
- paman: adik laki-laki ayah atau ibu
- pamong: pengasuh, pendidik, pengurus
- pangan²:
- pangling:
- patih: pejabat tinggi di keraton, khususnya penasihat dan pembantu terdekat raja; yang memegang kedudukan tertinggi di antara yang lain, kepala…, yang pertama.
- patuh: dalam harmoni, dengan pola yang sama (warna, dll),serupa.
- pecel (pêcêl)[210]
- pekarangan
- peleset (plèsèt)
- pencak (pêncak):
- penganan:
- pepak (pêpêk)
- perak (pirak/pèrak): logam berwarna putih (dalam keadaan murni) yang lunak dan lentuk sehingga mudah ditempa; argentum
- pesing (pêsing):
- pesek (pèsèk):
- pijat (pijêt)
- pilek (pilêk/pilêg):
- pipis²: kencing
- pipil
- memipil (mipil):
- polah
- pondoh
- pulut: getah untuk menangkap burung
- pundak (puņḍak): bahu
- pupus²: daun pisang dan palma lirang muda (yang sedang membuka)
- putih: warna putih
R
sunting- ragil: bungsu (yang terakhir; yang termuda (tentang anak))
- raup:
- meraup:
- raupan:
- rangkul:
- remuk
- resah (rêsah):
- ringkih:
- ringkuk:
- meringkuk (ngringkuk):
- rikuh:
- reruntuk (runtuk):
- reruntukan (runtukan):
- rusuh:
- merusuh (ngrusuh):
- merusuhi (ngrusuhi):
- merusuhkan:
- perusuhan:
- kerusuhan:
S
sunting- sabuk: ikat pinggang
- sambal (sambêl):
- sambat¹:
- sambat²:
- sambat³:
- sambet (sambêt):
- tersambet (kêsambét):
- samper (sampêr):
- menyamper (nyampêr):
- samperan:
- sampean:[211]
- sambang¹: ronda
- menyambangi (nyambangi):
- sambang²: penyakit
- sambung: hubung
- sambungan: hubungan
- menyambung: menghubung
- menyambungkan: menghubungkan
- sandang¹ (sandhang):
- sandikala: senja kala
- sanding:
- menyanding (nyanding):
- menyandingkan:
- sandingan:
- sandung:
- tersandung: (kêsandung):
- sangu:
- sangan:
- sangon:
- sangga:
- menyangga (nyangga):
- sanggar:
- sangar:
- sangit:
- saji: hidang
- sajikan (sajikna): hidangkan
- sajian: hidangan
- menyajikan (nyajikna):
- saking:
- salak: pohon salak dan buahnya
- sapa¹: perkataan untuk menegur (mengajak bercakap-cakap dan sebagainya
- sapi: mamalia berkuku genap yang termasuk ke dalam kelompok ruminansia, bertubuh besar, bertanduk, berkaki empat, dipelihara untuk diambil daging dan susunya; lembu
- sapih²: hentib(menyusui)
- saru²: tidak semenggah (tentang perkataan atau perbuatan); tidak senonoh
- sarapan: makan di pagi hari
- sawang¹:
- sawang³:
- selak⁴: (sêlêk):
- terselak (kêsêlêk):
- selilit: (sêlilit):
- selilitan:
- selip¹:
- terselip (kêsêlip):
- selawe (sêlawe):[212]
- seleweng (slèwèng):
- menyeleweng (nylèwèng):
- selingkuh (slingkuh):
- semprot (sêmprot):
- menyemprot (nyêmprot):
- semprit¹
- semprit²
- semaput (sêmaput): pingsan
- sembrono (sêmbrono):
- semprong² (sêmprong):
- sempoyongan:
- semu² (sêmu):
- sengit² (sêngit):
- sengkalun:
- sengak (sêngak): bau menyengat
- sentak² (sêntak): bêntak
- sepat² (sêpêt):
- sepat¹: ikan sepat
- sepele (sêpèlè):
- sepi (sěpi): sunyi
- serak (srak/sêrak): parau (tentang suara karena banyak berkata-kata dan sebagainya).
- serat¹ (sêrêt)
- seret¹ (sèrèd/sèrèt):
- seret²:
- seret³:
- sreg: (srěg): enak di hati (mantap), pas; baik letaknya (kenanya); sesuai.
- serut (sěrut): sisir halus
- berserutan:
- menyerut:
- penyerut:
- penyerutan:
- serutan:
- siapa (syapa): kata tanya untuk menanyakan nomina insan
- siku: garis dengan lengkung yang tajam
- sikut: tepi, batas, ukuran
- silir¹:
- silih:
- singkir:
- menyingkir:
- menyingkirkan:
- tersingkir (kêsingkir):
- siluman: khayalan (penglihatan), bayangan yang dibangkitkan secara magis
- sogok:
- menyogok (nyogok):
- sogokan:
- sosor:
- menyosor (nyosor):
- sosoran:
- sowan:
- sregep (srêgêp):
- sugih: kaya
- suguh:
- menyuguhkan:
- suguhan:
- sumpah¹: sumpah, kutukan
- sundul (sundhul):
- menyundul (nyundhul):
- sundulan:
- tersundul (kêsundhul):
- sungkan
- sungkem (sungkêm)
- sungkeman:
- sungsang¹
- sungu¹
- sungut¹
- suket (sukêt): rumput
- susuk¹
- susuk⁶
- susul
- menyusul (nyusul):
- susulan:
T
sunting- tabok: tampar.
- menabok (nabok): menampar.
- tabokan: tamparan
- tampi:
- menampi (nampi):
- tampik:
- menampik (nampik):
- tampah¹: perabot rumah tangga, dibuat dari anyaman bambu dan sebagainya, biasanya berbentuk bulat untuk menampi (membersihkan) beras; nyiru; penampan besar.
- tampah²: satuan ukuran luas tanahsatuan ukuran luas tanah.
- tarung: pertentangan.
- bertarung:
- pertarungan:
- tawon: lebah
- tempe (tèmpè):
- tembelek (têmbêlèk):
- telek (têlèk):
- tetas (têtês):[213]
- menetas (nêtês):
- tetes (tètès):[214]
- menetes (nètès):
- tetesan (tètèsan):
- tengik (têngik):
- tengu (têngu):
- titis²:
- titis³:
- tum²:
- tulen (tulèn): asli
- tutu:
- tutur¹:
- tutur²:
U
sunting- Ulek [2] (uleg)
- Ulek [3] (uleg)
- urip: hidup.[215]
- Umuk
- Unduh
- Unggah
- Ungguh
- Ungkep (ungkeb)
- Ungsi
- Urun
- Uruk (urug)
W
sunting- wadah (wadhah): tempat
- mewadahi (wadhahi):
- waduk: kolam besar.
- waduh:[216]
- wadul (wadhul):
- wadung:
- wadi²:
- wahana³: anak yang terlahir di tengah perjamuan atau perhelatan.
- wagu: kaku.
- wajik:
- walang: belalang.
- waluh:
- wangsit:
- wangsalan:
- warok:
- warung:
- waranggana:
- waras: sehat
- wara - wiri:
- wawas:
- mewawas (mawas):
- wawasan:
- wedang (wèdhang):
- welingan:
- welirang: belerang.
- welit:
- wetan (wétan):
- weton (wêton):
- widoro:
- wilis:
- wingit:
- wingko:
- wira-wiri:
- wirang:
- wiyata:
- wora-wari:
- wulung¹:
Kepustakaan
sunting- Kamus Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75 (Bagian 01: A)[220]
- Kamus Bausastra Indonesia-Jawi, Purwadarminta, c. 1939, #1979[221]
- Kamus Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968[222]
- Arsip dan Sejarah Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917[223]
- Arsip dan Sejarah Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918[224]
P.j. Zoetmulder, kolaborasi dengan S.o. Robson, memberikan referensi leksikal otoritatif pertama dan kumpulan literatur dan prasasti Jawa pra-modern yang luas, dan merevolusi bidang studi Jawa Kuno[225]
- Berg, C.C. 1927 Kidung Sunda. Inleiding, tekst, vertaling en aanteekeningen. BKI 83, pp. 1-161. 1928 Inleiding tot de studie van het Oud-Javaansch (Kidung Sundāyana). Soerakarta. 1929 Kidung Pamañcangah, critisch uitgegeven door --. Santpoort. 1930 Rangga Lawe, Middeljavaansche historische roman. BJ 1. Weltevreden. 1931 Kidung Harsa- Wijaya. Middel-Javaansche historische roman. BKI 88, pp. 1-238. 1969-80 Māyā's hemelvaart in het Javaanse Buddhisme, 3 vols. (IA, IB, II). Amsterdam.
- Berg, E. J. van den 1939 De val van Sora. VKI 2. 's-Gravenhage.
- Bhadra, I Wajan 1937 Het ``Mabasan of de beoefening van het Oud-Javaansch op Bali. Mededeelingen van de Kirtya Liefrinck-van der Tuuk 5. Soerabaja.
- Blom, J. 1939 The Antiquities of Singasari. Leiden.
- Brandes, J.L.A. 1909 Beschrijving van Tjandi Singasari. 's-Gravenhage / Batavia. 1913 Oud-Javaansche Oorkonden. Nagelaten transscripties van --, uitgegeven door N.J. Krom. VBG 60. 1920 Pararaton (Ken Arok) of Het boek der koningen van Tumapel en van Majapahit. Uitgegeven en toegelicht. Tweede druk bewerkt door N.J. Krom. VBG 62.
- Casparis, J.G. de 1950 Prasasti Indonesia, I Inscripties uit de Cailendra-tijd. Bandung. 1956 Prasasti Indonesia, II Selected Inscriptions from the 7th to the 9th Century A.D. Bandung.
- Cohen Stuart, A.B. 1875 Kawi oorkonden in facsimile, met inleiding en transscriptie. 2 vols. Leiden.
- Damais, L.C. 1970 Re4pertoire onomastique de l'e4pigraphie javanaise. Paris.
- Drewes, G.W.J. 1975 The Romance of King An3lin3 Darma in Javanese Literature. Bibl. Ind. 11. The Hague.
- Eck, R. van 1876 Eerste proeve van een Balineesch-Hollandsch Woordenboek. Utrecht.
- Edgerton, F. 1953 Buddhist Hybrid Sanskrit Grammar and Dictionary. Vol. II: Dictionary. New Haven.
- Fokker, A.A. 1938 Wirāṭaparwa. Opnieuw uitgegeven, vertaald en toegelicht. 's-Gravenhage.
- Friederich, R. Th.A. 1849 Wrĕttasantjaja. VBG 22. 1850 Ardjuna-Wiwaha, een oorspronkelijk Kawi-werk, volgens een Balineesch Manuscript. VBG 23. 1852 Boma Kawya, in het oorspronkelijke Kawi. VBG 24. [PageXXIV]
- Gericke, J.F.C. en T. Roorda 1901 Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek. 2 vols. Amsterdam / Leiden.
- Gonda, J. 1932 Het Oud-Javaansche Brahmāṇḍa-Purāṇa. Prozatekst en kakawin. BJ 5. Bandoeng. 1933 Het Oud-Javaansche Brahmāṇḍa-Purāṇa, vertaald door --. BJ 6. Bandoeng. 1933-36 Agastyaparwa, uitgegeven, gecommenteerd en vertaald. BKI 90, pp. 329-419; 92, pp. 337-458; 94, pp. 223-285. 1936 Het Oudjavaansche Bhīṣmaparwa. BJ 7. Bandoeng. 1952 Sanskrit in Indonesia. Nagpur.
- Goris, R. 1926 Bijdrage tot de kennis der Oud-Javaansche en Balineesche theologie. Leiden. 1954 Prasasti Bali I-II. 2 vols. Bandung.
- Gunning, J.G.H. 1903 Bhārata-Yuddha, Oudjavaansch heldendicht. 's-Gravenhage.
- Hooykaas, C. 1931 Tantri Kāmandaka. Een Oudjavaansche Pañtjatantra-bewerking in tekst en vertaling uitgegeven. BJ 2. Bandoeng. 1964 Āgama Tirtha. Five Studies in Hindu-Balinese Religion. VKAWL LXX, no.4. 1966 Sūrya-Sevana. The Way to God of a Balinese Śiva Priest. VKAWL LXXII, no.3.
- Horne, E.C. 1974 Javanese-English Dictionary. New Haven / London.
- Jansz, P. 1899 Nederlandsch-Javaansch Woordenboek. Vijfde weder vermeerderde druk. Semarang.
- Jonker, J. Chr. G. 1885 Een Oud-Javaansch wetboek vergeleken met Indische rechtsbronnen. Leiden.
- Juynboll, H.H. 1893 Drie boeken van het Oudjavaansche Mahābharata in Kawi-tekst en Nederlandsche vertaling, vergeleken met den Sanskrit-tekst. Leiden. 1902 Kawi-Balineesch-Nederlandsch glossarium op het Oudjavaansche Rāmāyaṇa. 's-Gravenhage. 1906 Ādiparwa. Oudjavaansch prozageschrift. 's-Gravenhage. 1912 Wirāṭaparwa. Oudjavaansch prozageschrift. 's-Gravenhage. 1923 Oudjavaansch-Nederlandsche Woordenlijst. Leiden.
- Kats, J. 1910 Sang hyang Kamahāyānikan. Oud-Javaansche tekst met inleiding, vertaling en aanteekeningen. 's-Gravenhage.
- Kern, H. 1875 Wṛtta-Sañcaya, Oudjavaansch leerdicht over versbouw. In Kawi-tekst en Nederlandsche vertaling. VG IX, pp. 67-189. 1900 Rāmāyaṇa kakawin, Oudjavaansch heldendicht. 's-Gravenhage. 1901 De legende van Kuñjarakarna. Volgens het oudst bekende handschrift, met Oud-javaanschen tekst, Nederlandsche vertaling en Aanteekeningen. VG X, pp. 1-76. 1917-22 Verspreide Geschriften VI-X. 's-Gravenhage. 1919 Het Oud-Javaansche lofdicht Nāgarakṛtāgama van Prapañca (1365 A.D.). Tekst, vertaling en bespreking. Met aanteekeningen van Dr. N.J. Krom. 's-Gravenhage.
- Kunst, J. 1968 Hindu-Javanese Musical Instruments. 2nd. rev. and enlarged ed. The Hague. [PageXXV]
- Kunst, J. en C.J.A. Kunst-van Wely 1925 De toonkunst van Bali. Weltevreden.
- McPhee, C. 1936 The Balinese Wajang Koelit and its Music. Djawa 16, pp. 1-57.
- Monier-Williams, Sir Monier 1899 A Sanskrit-English Dictionary. Oxford.
- Naerssen, F.H. van 1941 Oudjavaansche oorkonden in Duitsche en Deensche Verzamelingen. Leiden.
- Pigeaud, Th. G. Th. 1924 De Tantu Panggĕlaran. Een Oud-Javaansch prozageschrift, uitgegeven, vertaald en toegelicht. 's-Gravenhage. 1938a Javaans-Nederlands Handwoordenboek. Groningen / Batavia. 1938b Javaansche Volksvertoningen. Bijdrage tot de beschrijving van land en volk. Batavia. 1960-63 Java in the 14th Century. A Study in Cultural History. The Nāgara-Kĕrtāgama by Rakawi Prapañca of Majapahit, 1365 A.D. 5 vols. The Hague. 1967-80 Literature of Java, Catalogue Raisonne4 of Javanese Manuscripts in the Library of the University of Leiden and Other Public Collections in The Netherlands. 4 vols. The Hague.
- Poerbatjaraka, R.Ng. 1926a De Calon-arang. BKI 82, pp. 110-180. 1926b Arjuna-Wiwāha. Tekst en vertaling. BKI 82, pp. 181-305. 1926c Agastya in den Archipel. Leiden. 1931 Smaradahana, Oud-Javaansche tekst met vertaling. BJ 3. Bandoeng. 1933a Nītiçāstra, Oud-Javaansche tekst met vertaling. BJ 4. Bandoeng. 1933b Lijst der Javaansche handschriften in de boekerij van het Koninklijk Bataviaasch Genootschap. Batavia. 1940 De4wa-Roetji. Djawa 20, pp. 5-55. 1951 Nirartha-Prakrĕta. BKI 107, pp. 201-225.
- Poerbatjaraka, R. Ng. and C. Hooykaas 1934 Bhārata-Yuddha, vertaald door --. Djawa 14, pp. 1-87.
- Pott, P.H. 1966 Yoga and Yantra. Their interrelation and their significance for Indian archaeology. The Hague.
- Prijohoetomo 1934 Nawaruci. Inleiding, Middel-Javaansche prozatekst, vertaling. Vergeleken met de Bimasoetji in Oud-Javaansch metrum. Groningen.
- Prijono 1938 Sri Tañjung, een Oud Javaansch verhaal. 's-Gravenhage.
- Raghu Vira 1962 Sāra-samuccaya (a classical Indonesian compendium of high ideals). Śata-piṭaka Series, vol. 24. New Delhi.
- Renou, Louis et Jean Filliozat 1947-53 L'Inde Classique. 2 vols. Paris.
- Robson, S.O. 1969 See: Teeuw et al., 1969. 1971 Waᶇbaᶇ Wideya. A Javanese Pañji Romance. Bibl. Ind. 6. The Hague.
- Sharada Rani 1957 Ślokāntara, an Old Javanese Didactic Text. New Delhi. 1961 Wratiśāsana. A Sanskrit text on Ascetic Discipline with Kawi Exegesis. Śata-piṭaka Series, vol. 20. New Delhi. [PageXXVI]
- Soebadio, Haryati 1971 Jñānasiddhānta. Bibl. Ind. 7. The Hague.
- Soewito Santoso 1971 Sutasoma. Canberra.
- Stein Callenfels, P.V. van 1925 De Sudamala in de Hindu-Javaansche kunst. VBG 66.I, pp. 1-181. 1926 Epigraphia Balica I. VBG 66.III, pp. 1-70.
- Sudarshana Devi 1957 Wṛhaspati-Tattwa, an Old-Javanese Philosophical Text. New Delhi. 1958 Gaṇapatitattwa, an Old-Javanese Philosophical Text. Śata-piṭaka Series, vol. 6. New Delhi. 1962 Tattwajñāna and Mahājñāna (two Kawi philosophical texts). Śata-piṭaka Series, vol. 23. New Delhi.
- Sugriwa, I Gusti Bagus 1959 Sutasoma, I-XXII. Den Pasar (Bali).
- Supomo, S. 1977 Arjunawijaya. A Kakawin of Mpu Tantular. Edited and translated by --. Vol. I: Introduction and text. Vol. II: Translation. Bibl. Ind. 14. The Hague.
- Swellengrebel, J.L. 1936 Korawāçrama. Een Oud-Javaansch proza-geschrift. Santpoort.
- Teeuw. A. 1946 Het Bhomakāwya. Een Oudjavaans gedicht. Groningen. 1950 Hariwan3śa. VKI 9.2 vols. The Hague.
- Teeuw, A. and Th. P. Galestin, S.O. Robson, P.J. Worsley, P.J. Zoetmulder 1969 Śiwarātrikalpa of mpu Tanakun3. An Old Javanese Poem, its Indian source and Balinese illustrations. Bibl. Ind. 3. The Hague.
- Teeuw, A. and S.O. Robson 1981 Kuñjarakarṇa Dharmakathana. Liberation through the Law of the Buddha. An Old Javanese Poem by Mpu Ḍusun. Bibl. Ind. 21. The Hague.
- Tuuk, H.N. van der 1897-1912 Kawi-Balineesch-Nederlandsch woordenboek. 4 vols. Batavia.
- Uhlenbeck, E.M. 1949 De Structuur van het Javaanse Morpheem. VBG 78. Bandoeng. 1979 Studies in Javanese Morphology. The Hague.
- Wilkinson, R.J. 1932 A Malay-English Dictionary, 2 vols. (A-K and L-Z). Mytilene.
- Wirjosuparto, Raden Mas Sutjipto 1960 Kakawin Ghaṭotkacāçraya Tjeritera lakon dalam bahasa Kawi. Jakarta.
- Wulff, K. 1916 Den oldjavanske Wirāṭaparwa og dens Sanskrit-original. Bitrag til Mahābhārata- Forskningen. København. 1935 Sang Hyang Kamahāyānam Mantrānaya. Ansprache bei der Weihe Buddhistischer Mönche aus dem Altjavanischen übersetzt und sprachlich erlutert. København.
- Yamin, Mohammad 1962 Pertulisan Widjaja-parakrama-wardana dari Surodakan (Kediri) dengan bertarich Sjaka 1368 -- T.M. 1447. Djakarta. [PageXXVII]
- Zoetmulder, P.J. 1950 De Taal van het Adiparwa. Een grammaticale studie van het Oudjavaans. VBG 79. Bandung. 1958 Sĕkar Sumawur. Bunga rampai bahasa Djawa Kuno. I Dewamānuṣarākṣasādi. Djakarta. 1963 Sĕkar Sumawur. Bunga rampai bahasa Djawa Kuno. II Korawapāṇḍawacarita. Djakarta. 1974 Kalangwan, a Survey of Old Javanese Literature. The Hague.
- Zoetmulder, P.J. dan I.R. Poedjawijatna 1954 Bahasa Parwa, Tata bahasa Djawa Kuno. 2 vols. Djakarta.
Referensi
sunting- ^ (Indonesia) Arti kata abab dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia./
- ^ (Indonesia) Arti kata abon (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata abang (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata abangan (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata abdi dalem dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata adang (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata adem dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mengadem dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata adem ayem dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ajek dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ajang dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ajur dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata akas (5) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata alot dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata alon dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata alon-alon dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata alum (1) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ambekan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata amblas dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ambles dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata amblesan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata amleng dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ampuh (1) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ancar-ancar dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mengancar-ancar dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata andong (1) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata andong (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata andong (3) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata angsu dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mengangsu dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata angel (1) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata anteng (1) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata antek dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata anjlok dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata anyang-anyangan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata anyar dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata teranyar dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata apes dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata keapesan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata apak (1) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ari-ari dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata arit dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata arak (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata arak-arakan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata asu dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata awut-awutan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ayan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ayem dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ayom dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mengayomi dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata pengayom dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata pengayoman dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata terayomi dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ayu dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata babar (4) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata bisuh dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata babak (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata bablas dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1) bacêm : N.K. saler. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) bacêm : KN. ambacêm, in zuur of pekel leggen, inleggen; ook ongev. zva. mutihi, v. wapens, vgl. cêncêm. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) bacêm (bac|m) : di-[x] kn. dikum ing uyah (gula lsp); [x]-an: kang wis dibacêm. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) bacêm : [x]-an food partially cooked by steaming, then finished by frying. m/di-[x] to cook by this process. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) badhut : N.K. plaisant, bouffon. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) badhut (baDUt) : gêcula | lunyat | macara-cara | mênthurang | guyêng | gêcul | lucwan | lalawora | mênculan | madrêngès | maturacara | glègès | gulang-gulang. Sumber: Kawi Dasanama, Anonim, 1882, #1905. (3) badhud : (of badhut, Wk.) KN. grappemaker, hansworst. bèbèting badhud, zie bèbèt. — ambadhudi, bij iets de rol van hansworst vervullen. — badhudan, hansworsterij; een publieke vertooning geven met hansworsterij, vgl. klonthangan. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (4) badhud (baDUd) : kn 1 wong kang dadi lêlucon; 2 êngg. bngs. cathut; m-[x](-i): nglucu; [x]-an: lêlucon. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (5) badhut (baDUt) : joker. Sumber: Giri Sonta Course for Javanese (Lexicon), Bakker, 1964, #286. (6) badhut : 1 clown, comedian, jokester. 2 can or bottle opener. 3 a certain kind of pliers. [x]-an 1 joking. Sênêngane [x]-an. He's always clowning around. 2 laughingstock; butt of jokes. m-[x]-(i) to joke, clown around. Gaweane m-[x]. He's a comedian. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) bagus : N.K. beau, joli, élégant, mignon. gumagus, et gêmagus, faire le beau, s'imaginer être beau. kabagusan, beauté, charmes, grâces. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) bagus : KN. mooi, fraai; netjes; schoon, knap van een jongen of man JZ. II (vgl. ayu, en pêkik); titel van een fatsoenlijken Javaan, minder dan mas, bagus ngantèn, zoo imd. gehuwd zonder kinderen R. en T. mas bagus, of mas agus, zie bij mas, Prěg. 24. radèn bagus, zie bij radèn. sang bagus, de jonge prins G. (vrg. pêkik). Ook van zaken naar het Ml. DN. I, 136. Bij verk. gus, in beleefde toespraak tot elken knaap of jongman: vriend, heerschap! Te Sålå gewl. gebruikt onder de aan de groote rivier wonende handelaren, denkelijk van Grěsik overgebracht, tijdens zij nog gouvernementszout van Grěsik koopen konden; ook onder de santri's wordt het wel gebruikt Wk. — gumagus, BTDj. 466 of gêmagus, (in Waj. II, 159 kumabagus) zich verbeelden knap te zijn, fat, behaagziek Pl. II, 2. — kabagusan, schoonheid G., JZ. II, 81; DN. II, 245. — binagus, bagus genoemd, als bagus geprezen worden WP. 452 (poët. zva. bagus, BJ. Krit. XI, 2, 6, CS.). — bagusên, een opgezette keel hebben ZG. XII, 316. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) bagus (bagUs) : araras, arja, adi, adar, adiwarna, asri, elok, ajêng, ayu, amangun, raras, radin, ratha, kêmpros, darma, sihita, swasta, swasti, sawawa, sumawa, sambu, sa(of sê)mbawa, wagus, lintu, lintya, lalita, prata, pêkik, pelag, dharma, jêng, măndaditêm, bancèr; [luwih bagus]: sri, sombita, lalita; [kabagusan]: kalalitan; [gumagus]: sumawawa. Sumber: Bausastra: Jarwa Kawi, Padmasusastra, 1903, #11. (4) bagus (bagUs) : kn 1 êngg.pc.bêcik; 2 bêcik rupane (tmr.wong lanang); 3 sêsêbutane bocah (wong) lanang sing rada dhuwur pangkate. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (5) bagus (bagUs) : sigit, pêkik, jênthara. Sumber: Dasanama, Dwijo, c. 1950, #1268. (6) bagus (bagUs) : bêcik Ng., bagus, sae Kr.; fine. Sumber: Giri Sonta Course for Javanese (Lexicon), Bakker, 1964, #286. (7) bagus : 1 handsome. 2 adr high-ranking boy. m-[x]-i boastful, conceited. See also GUMAGUS. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata bajul dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1) bancèt (bancEt) : (Tg.) prêcil. zie Wdb. Corr. Sumber: Javaansche Woordenlijst, De Nooy, 1893, #24. (2) bancèt : KN. nm. v. e. kleine soort kikvorsch Wk.; een jonge kikvorsch (kodhok) Rh., vgl. prêcil. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) bancèt (bancEt) : kn. ar. kewan bngs, kodhok. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) bancèt : a certain small frog. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata bancak dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1) bantat : N.K. dur, solide, stable. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) bantat : KN. hard, vast, niet goed gerezen, niet luchtig van gebak, vgl. badhêl, mogol, madas, hard, vast v. d. grond, vgl. bangkak, v. e. fluweelen buis niet slap? Bab. Jo. I, 1171; ook verhard van een steenpuist, die niet week wil worden, vgl. kamikakon. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) bantat (bantat) : kn. atos sarta kaku (tmr.roti, kulit abuh lsp). Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) bantat : [of baked goods] heavy because insufficiently leavened. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata bangga (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata bangsal dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1). bañjar 210:8 row Nag 32.3: jañjan jumalajah i jajar ni bañjar ikanaṅ ya kbbi. kemdikbudśa cinara-cara. binañjar 210:8.1 (pf) to arrange in a row L 2.7: kapwâtūt lalayan binañjar alaṅö. bañjaran 210:8.2 in rows, = barisan? TK 58.9: memen mawayaṅ tar imba mariṇḍi bañjaran maya r uṅga (read uṅgu?). Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ (Indonesia) Arti kata bakul (1) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata bakul (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1) bakal : N. 1. badhe, K. toekomend, aanstaand; zullen, willen of gaan doen, ook in den zin van niet terstond doen; voornemen; iets zullen worden, het gevolg van iets zullen zijn; wat iets of iemand worden zal, dus nog niet is (inz. aanstaande echtgenoot WW.); stof, grond- of bouwstof, waaruit iets gemaakt zal worden, bv. het laken, waaruit een kleedingstuk, of het hout waaruit een tafel gemaakt zal worden; materiaal, bouwstof enz.; bladeren van uyah-uyahan of awar-awar, fijn gekorven en gedroogd, om met madat tot tiké gemengd te worden BG. 42, WP. sabakal, een stuk goed, slechts genoeg voor éen buis, de helft van een door midden gesneden kayuh, Wk. badhenipun inggih pabên, wat daarvan komen moet, zal wel twist zijn. ing badhene mèt ênggon malih, zijn voornemen was, later een andere plaats te zoeken BJ. LVIII, 19, 5. bakal apa, wat zullende doen? met welk plan? Wk. badhe dêmang, de aanstaande děmang JBr. 129. BTDj. 67: bakal ratumu, uw aanstaande vorst. sêrat badhe karampungan, ontwerp van een vonnis JBr. 145. Wangs.: bakale obat Walănda, grondstof van 't buskruid, d. i. sandawa, salpeter. banon badhe panggung, steenen om een toren van te bouwen. punika badhenipun bakyu kula ipe, dit is mijn aanstaande schoonzuster. punika ingkang kula aturakên badhe, (elliptisch voor: ° badhe garwa?) deze stel ik u voor als (zijne) aanstaande (vrouw) Lakon. isih bakal, taksih badhe, nog in wording, in leering, ongeoefend, bv. van een jongeling, die nog geen levenservaring heeft GL. 39; van een ambachtsman, van een paard; van een gěmak, die nog nooit gevochten heeft enz. gurubakal, zie guru. bakal, of bêbakal, badhe, of bêbadhe, met iets beginnende zijn, in een nieuwe zaak of loopbaan zijn, een nieuw werk beginnen, iets voor het eerst doen, van voren af aan iets beginnen, ontginnen AS. 285, nieuweling zijn BS. 501, en daardoor ongeoefend of vreemd, bv. op een nieuwe woonplaats AS. 30, in een nieuwe dienst enz. si anu bêbakal ana ing kene, N. heeft zich hier gevestigd om iets nieuws te beginnen. botên bakal, măngsa bakala, het zal (je) niet vreemd zijn, naar aanleiding van RP. (90); doch schijnt beter aldus verklaard te worden: (Allah is als Hij wat wil) geen ongeoefende, (zoodat als Hij iets bepaalt of onderneemt, het onmogelijk is dat te veranderen of te verbeteren) vgl. Bab. Jo. II, 137. botên badhe, onvoorbereid Bab. Jo. I, 882, botên bêbadhe malih, Bab. Jo. I, 411 zonder verdere voorbereiding eld. zva. ora wurung? eig. niet uitstellen? C. 2138, bl. 142; 404, bl. 27, en 577, lapa, 11 v. o. — ambadhe, binadhe, enz., zie beneden bij badhe. — ambakali, of ambêbakali, ambadhèni, of ambêbadhèni, aan iets de eerste hand leggen; iets tot wat worden moet (iem. Bab. Jo. II, 421) vormen, africhten. ambakali jaran, een paard africhten JZ. I, 106. pêndhokmu lagi tak bakali, aan uw krisschee ben ik bezig de eerste hand te leggen. ambakali nêgara, de grondslagen van een rijk leggen, vgl. AS. 243. — bakalan, KN. wat nog in den eersten, ruwen vorm is, van hetgeen het door verdere bewerking worden moet, in wording (vrg. cawangan, calonan) Wk.; dit volg. Rh. bakal, en bakalan, aanstaande echtgenoot, samen verloofd zijn, zie TS. 100; vrg. pacangan. bakalan, N. gadhangan, K. op den weg zijn van zijn ongeluk Wk., vgl. ladhat. volg. Rh. voorbeschikt of bestemd zijn ten goede of ten kwade; in de opgegeven bet. ellipt. voor ° bilai. — bêbakalan, voorteeken, voorbode G. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (2) bakal (bakal) : hyun, angde, angdhe, cakal, calon, cadhang, karang, pranya, mure, mayat; [bêbakalan]: candhang; [akal bakal of cakal bakal nagara]: witarêja; [ambakal]: manyêp; [ambakali]: makarang, madana, ngrancang. Sumber: Bausastra: Jarwa Kawi, Padmasusastra, 1903, #11. (3) bakal (bakal) : n. badhe k. 1 apa-apa sing arêp dianggo dandanan; 2 calon, gadhangan dadi; 3 (ut. [x]-an) êngg. pacangan; 4 (ut.bêbakal, [x]-an) isih anyaran, durung dadi, durung dilêlantih; 5 êngg. rajangan godhong awar-awar dianggo nyêrèt; 6 êngg.arêp, nêdya, ing têmbe arêp kêlakon ... (bar, dirakêti têmbung tanggap); bêbakal, m-[x]-i: miwiti gawe (dandanan, desa lsp), miwiti nglêlantih (pêrkutut, jaran lsp). Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) bakal (bakal) : Ng., badhe Kr.; material. Sumber: Giri Sonta Course for Javanese (Lexicon), Bakker, 1964, #286. (5) bakal : ng, badhe kr 1 (raw) material; item to be made from [a material]. [x] klambi clothing material. bata [x] panggung bricks for making a platform. [x]-e kayu. It's to be made of wood. blaco sa-[x] material for one garment. Morine kanggo pirang [x]? How many-dresses will the linen make? 2 (karsa ki) will, going to. [x] gêdhe ganjaranmu. You're going to get a big reward. Kowe [x] tak cangkrimi. I'm going to ask you a riddle. [x] ora will not, isn't going to. ora [x] not possible. Dhèke [x] ora nonton. He's not going to see the show. Ora [x] nonton. He can't possibly have seen the show. 3 future, prospective. [x] bojo prospective husband/wife. [x] ratumu your future king. 4 prospective outcome. Kêpriye [x]-e? How will it turn out? [x]-e ya padu. It'll end up in a quarrel. 5 new at/to. Bocah-bocah sing njogèd iki kabèh isih [x]. All the girls dancing here are beginners. [x]-an 1 learner, beginner. manuk [x]-an a bird that is just learning to sing. 2 prospective spouse. 3 potential for the future. Yèn ndêlêng jaman cilike ringkih laranên, ora ngira [x]-an dadi sarjana sing kondhang. Having known him as a sickly child, we would never have expected him to become a well-known scientist. bê-[x] new (to, at); in the first stages. Pêlikane isih bê-[x]. They're just beginning to develop the mine. Aku lagi bê-[x] ana ing kene, mula durung jajah. I'm new here, so I don't know my way around yet. m/di-[x]-ake to bring about. Wong tuwane m-[x]-ake Sri dadi bojone Harta. Sri's parents arranged for her to become Harta's wife. m-[x]-i 1 useful or suitable as material. Mas kuwi m-[x]-i bangêt. Gold can be made into many different things. Mori iki m-[x]-i kanggo kêmejan. This linen is for making shirts. 2 (psv di-[x]-i) to prepare sth for the future. m-[x]-i manuk pêrkutut to train turtledoves. See also CAKAL-BAKAL. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata balung (1) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1) barêng : N. avec, ensemble, en même temps: alors, lorsque, pendant. kabarêng, avoir lieu en même temps. ambarêngi, faire une chose en même temps qu'une autre; exécuter une chose pendant. barêngan, uni, ensemble, avec; être l'un et l'autre en même temps. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) barêng : N., sarêng, K. tegelijk, gelijktijdig, te gelijker tijd, tijdens. barêng lair, BS. 59; toen, nu, zoodra, wanneer (vrg. barung, parêng); wat aangaat, wat betreft, zva. mungguh, doch gew. in tegenstellenden zin Wk. barêng sadina, op denzelfden dag. (° iku, op dienzelfden dag). sêdulur sing lair barêng sadina, (onzichtbare) broeders en zusters, die volgens het bijgeloof op denzelfden dag met een kind geboren worden, de zielen van de nageboorte, het lendewater en het bloed niet alleen, maar ook die van her mesje (wêlad) waarmede de vroedvrouw den navelstreng afsnijdt, van het stukje kurkema (kunir) en klapperdopje (bathok bolu) die er bij te pas komen Wk. — kêbarêng, zva. kêparêng, gelijktijdig gebeuren. — ambarêngi, nyarêngi, poët. narêngi, WP. 277, met iets samentreffen (BTDj. 55: kasarêngan), iets gezamenlijk doen, bv. eten. BG. 125: pra putra sami °. met iemand in gezelschap gaan AS. — ambarêngake, nyarêngakên, iets tegelijkertijd met iets anders doen gebeuren, iemand een ander doen vergezellen. — barêngan, bêbarêngan, sarêngan, sêsarêngan, gezamenlijk, gelijktijdig; iemand met wien men te gelijk iets doet of ondervindt, bv. een reisgenoot JZ. I, 95, BTDj. 53, 78; iets wat met iets anders samengaat, bv. als bijlaag tot een brief; samen, tegelijk of gelijktijdig met een ander of met elkander. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) barêng (bar|G) : n. sarêng k. 1 [ut. barêng-barêng êngg (be-) barêngan] tunggal wêktu ênggone tumindak (mlaku, nandangi lsp); 2. ing nalikane, up. [x] wis kêtêmu karo sing duwe omah, aku banjur takon; 3. samangsa wis, up. lunga-lunga [x] arêp digêbug; 4. balik, dene yèn, up. aku mono isih lamban, [x] kowe rak wis brênggarowa; [x] sêdina: nunggal sêdina; di-[x]-i: 1. ditunggali (tmr. layang, nabuh gamêlan lsp); (bê-)barengan: 1. barêng; 2. kang barêng ênggone mlaku (madhayoh lsp). Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) barêng : ng, sarêng kr 1 when [so-and-so happened]. Wong-wong [x] wêruh A padha ptg brêngok. When the people saw A, they cheered. [x] ngarêpake bêdhug before [a past] noon. [x] asune edan wis digawa lunga after the mad dog had been taken away. 2 whereas, while. Kowe anake mung siji, [x] aku anake papat. You have only 1 child; I have 4. 3 together. Ayo [x]. Let's go together. Bocah-bocah ambyur [x], byur. The boys jumped in at the same time. [x]-an 1 together (with), accompanied (by). Padha mangan [x]-an. They ate together. Ora bisa [x]-an kanca sêmono akèhe. You're not allowed to have that many people with you. 2 a companion. kanca [x]-anku the person who was with me. [x]-[x] at the very same time. bê-[x]-an together (with). Agami Hindhu kaliyan agami Budha punika sagêd ngrêbda sasarêngan ing tanah Jawi. Hinduism and Buddhism flourished side by side in Java. kê-[x]-an to come together unintentionally. Ana ing dalan kê-[x]-an karo kancane. He ran into a friend of his along the way. m/di-[x]-ake to cause sth to accompany. Olèhe ngirim di-[x]-ake buku-bukune. He sent it along with the books. m/di-[x]-i 1 to come together with intentionally. Aku arêp m-[x]-i Siti nyang pasar. I'm going to meet Siti at the marketplace. 2 to accompany; to coincide with. Dhèke ora sênêng di-[x]-i He doesn't like to have people with him. Nalika dhèke têka m-[x]-i aku ndandani pit. He came as I was fixing my bicycle. Ali m-[x]-i manggon ana omah kono. Ali moved into the house with us. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata barong dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata barongan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata barongan (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata batok dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1) bathik : N.K. teint, peint; toile teinte. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) bathik : KN. sêrat, K. gebathikt, uit de hand geschilderd van lijnwaad, door de plaatsen die ongekleurd moeten blijven, met kokende was te bestrijken; (te begieten met een canthing, vervolgens het geheele stuk in de verf te brengen enz. CS.); vrg. bembok, (op die wijze geschilderd lijnwaad). bathik bang, rood Samarangsch bathik; volg. Wk. ellipt. voor jarit bathik bang. jarit bathik, een gebathikt kleed, reeds geverfd en tot gebruik gereed Wk. jarit bathikan, een kleed dat nog in het bathik was zit Wk. bathik tiron, nagemaakt bathik: naar het voorbeeld van bathik gedrukte stoffen, als veel uit Europa aangevoerd worden CS. Zie "de bathik-kunst in N. I." door Rouffaer en Juynboll. — ambathik, KN. nyêrat, K. bathikken. — ambathiki, nyêrati, mrv. ambathiki, KN. iemand raad geven Wk. — bathikan, sêratan, gebathikt, het gebathikte; bathiksel; bathik-werk, hetzij reeds voltooid of nog onderhanden (ook patroon van bathik, bv. bathikanipun parangrusak, JZ. I, 250, CS.); ook gebathikt goed JZ. I, 151. bathikan, KN. samen raadplegen Wk., vgl. rêmbugan. — pambathik, iemand die bathikt G. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) bathik (baTI?) : (-an) n. sêratan k. dudu cap-capan (tmr.jarit lsp); di-[x] n. dipun sêrat k: corak gêgambaran nganggo malam (bakal didadèkake jarit, ikêt lsp). Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) bathik : ng, sêrat kr fabric (to be) worked by the batik process, i.e. dyed successively with different colors, each dyeing preceded by applying wax patternings to those portions which are not to receive that color. [x-an 1 batik work; batik-making. sêratan Sala a Solonese batik. [x]-ane misuwur bangêt. Her batik work is very famous. 2 pock-marked. m/di-[x] 1 to do batik work. 2 (psv di-[x]) to work [fabric] in batik. m/di-[x]-ake to make batik for smn; to have batik made, have fabric worked in batik. pa-m-[x] the working of batik. Pam-[x] iki tanpa pola. This batik was made without a pattern. [x] andong-an batik goods given to servants usu. as Lebaran gifts. [x] cap-capan printed (i.e. low-quality) batik. [x] tulis hand-worked (hence desirable) batik. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata bawon dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1). bayĕm 229:14 a kind of pot-herb (spinach), Amarantus oleraceus SD 24.12: pakĕñar i sĕmi niṅ bayĕm suluh; KY 51.19:(rah) kadi duh niṅ bayĕm abāṅ; PYñ 12.4: tĕpi nika masinaṅ bayĕm suluh; PYñ+ 12.5: adilĕm arok bayĕm kakap; Mal 4.23b: bayĕm wilis lan ranti lañcuṅ karawila; Mal+ 11.4b: tinandur bayĕm suluh; Ws 4.23b: kanḍuyuhan lawan bayĕm raja. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ (1) bècèk : N.K. du mouton cuit. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) bècèk : KN. modderig, drassig van grond Rh.; ook naam van een soepachtige vleeschkost, gekookt schapevleesch, zva. het Mal. kare, een hoofdkost bij een huwelijksmaal onder de dorpelingen Wk., vgl. ZG. XXVI, 342. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) bècèk (bEcE?) : kn. 1 blêthok, jêblog; 2 êngg.ar. jangan sing digawe iwak daging (dianggo slamêtan); di-[x] êngg.pc: dicacah-cacah, ditatoni, diprail-prail. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) bècèk : 1 muddy. 2 a certain fish stew served at ritual feasts. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata bedah (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. bĕḍah 232:8 to break, burst NS 3.8: upama niṅ artha setuha / tĕmah nika hilaṅ bĕḍah. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV) (3) bêdhah : N.K. coupe, déchirure, taille, division, brèche: déchiré, coupé, divisé, brisé: pris, soumis, vaincu. ambêdhah, couper, déchirer, diviser: prendre par force, soumettre, vaincre. ambêbêdhahi, faire une déchirure à quelque chose. pambêdhah, l'action de déchirer, de couper. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (4) bêdhah : KN. scheur, bv. van een kleed JZ. II, snede, bres; gescheurd, doorgebroken, bv. van een dam; bemachtigd, ingenomen, bv. van een stad; scheuren, doorbreken (intrans.); het scheuren enz. (vrg. suwèk, bêlah, pradhah); ook dial. het vellen v. boomen ER. II, 86. tukang °, aannemer voor 't aanleggen van sawah's ER. II, 107. — ambêdhah, scheuren, in iets een scheur maken, bv. in een kleed; een muur of dam doorbreken; zoo van een dief: malinge ambêdhah pagêr, niet ambabah, of ambobok, Wk.; verder een bres of opening daarin maken; een rijk of stad veroveren BTDj. 17; de eerste voren in een sawahveld ploegen, nl. overlangs Wk., vgl. bij tugêl, kênthèng. ambêdhah gulon, de stof voor een buis aan den hals uitknippen. (ambêdhah gêdhong, de voorraadkamer aanspreken, groote uitgaven doen Wk.), vgl. ook S. bêdhah kêlir, gezegd van heel hard spreken, als om de kêlir, te doen barsten Men. VII, 510. — ambêdhahi, mrv., ook uit een stof een kleedingstuk knippen (in iets een scheur of snede of opening maken G.). ambêbêdhahi, aan het doorbreken enz., uitknippen enz. zijn Wk. — ambêdhahake, maken of veroorzaken, dat iets scheurt, doorbreekt of veroverd wordt AS.; iets laten knippen tot een kleedingstuk. — bêdhahan, obj. den., het doorgebrokene, de gemaakte scheur, bres of opening; geknipte stukken voor een kleedingstuk, snit. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (5) bêdhah (b|Dah) : syuh, wawal, pradhah, bêntar, brah; [ambêdhah]: natas; [ambêdhahi]: natasi, nyêdhahi. Sumber: Bausastra: Jarwa Kawi, Padmasusastra, 1903, #11. (6) bêdhah (b|Dah) : kn. 1 jêbol (tmr. tembok, bêndungan lsp), suwèk jêbol (tmr. jarit, bal lsp); 2 dikalahake ing mungsuh (tmr. bètèng, nêgara, kraton); di-[x]: 1 dijêbol, disuwèk lan dijêbol; 2 dikalahake (tmr. nêgara lsp); 3 (ut. dibêbêdhah) êngg. diwluku kang sapisanan; 4 (ut. di-[x]-i) diguntingi arêp digawe klambi lsp (tmr. bakal); [x]-an: 1 jêbolan; 2 wanguning potongan klambi lsp; 3 êngg. ilèn-ilèn banyu mênyang ing sawah. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (7) bêdhah : 1 broken through, ripped open. Temboke [x]. The wall is broken through. [x] sikile to have a cut on the foot. Bane [x]. The tire is slashed. dhoktêr [x] surgeon. 2 to be overcome by force. Kuthane apa wis [x]? Has the city been conquered? [x]-an 1 a ripped place; a ripped-off piece, scrap. 2 small drainage ditch in a rice paddy. m/di-(bê)-[x] to drain [water] from a paddy by runoff ditches. m/di-[x]-ake 1 to rip or break for smn. 2 to break accidentally. Swarane kaya-kaya m-[x]-ake kêndhangan kuping. The noise was enough to shatter the ear drums. m/di-[x]-(i) 1 to cut/slash/break through. m-[x]-i pênganggo to cut out garments. Kasang [x]-ên nganggo blathimu. Slit the bag with your blade. 2 to conquer, overcome. [x] bumi 1 price of a burial plot. 2 gravedigger's fee. 3 wages to one who looks after graves. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1). begal* 239:5 ambegal, binegal 239:5.1 to rob, hold up (on the road) Sl 68.14: aṅrampas, ambegal, maṅamuk ... ; Kor 54.14; TK 136.17: binegal de niṅ duṣṭa. pambegalan 239:5.2 a place suited for robbery CA 136.8: hawan ikaṅ ṅgwanya ahrit pambegalan ... dinadyakĕn desa. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ (1). bĕkĕl I 233:5 provisions (for a journey; similar to saṅu, q.v.) HW 51.1: awarĕg an aṅharas pipi sumār pilih bĕkĕla yan wijil sira mĕne; GK 36.5: arĕs siwakĕn iṅ bĕkĕl yadin alona kārya lumaku; BK 56.6: calwan sobal-ubal katon iwaka niṅ bĕkĕl inĕnah ikeṅ pakudwanan; BK+ 83.4: amikul bĕkĕlnya; Sum 146.12: laku t aṅkat amah bĕkĕlanta. binĕkĕlan 233:5.1 (pf) to give provisions to BY 15.11: aminta binĕkĕlan sĕpah ri caṅkĕm. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ (1). bĕkĕm 233:7 any projectile KY 49.5: wwantĕn teki wĕhaṅnya kĕna bĕkĕm. ambĕkĕm 233:7.1 to throw at BK 7.17: mambĕkĕm iṅ śilā. binĕkĕmakĕn 233:7.2 (pf) to throw st. KY 49.4: lumrā warṇa hudan watu tumibā / pasraṅ niṅ tahulan binĕkĕmakĕn / lwir wintaṅ tumibā. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ (1) belek 239:11 a part. kind of eye-defect or eye-disease (which?) KK 63.15: picĕk, bulĕr, beler, belek, wikĕt. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV) (2) bèlèk : N.K. des yeux gros et enflés. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (3) bèlèk : KN. ook lara bèlèk, oogziekte Prěg. 69; zie kèklèk. bèlèk kèklèk, oogziekte in den hevigsten graad Rh. (lintang bèlèk, of ° bèlès, of ° jèlès, de planeet Mars, om zijn roodachtig licht aldus door de dorpelingen genoemd Wk.). — bèlèkên, zeere oogen hebben. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (4) bèlèk (bElEk) : kn. ar. lara mata; jaka [x]: ar. lintang; [x]-ên: nandang lara bèlèk. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (5) bèlèkên (bElE?|n) : to have (red) inflamed eyelids. Sumber: Giri Sonta Course for Javanese (Lexicon), Bakker, 1964, #286. (6) bèlèk : conjunctivitis. [x]-ên to have/get conjunctivitis. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata belek (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. bêlèk (b|lE?) : êngg. ks. (wong-)wadon; di-[x] êngg dibêdhèl (dibêdhah) sêthithik. diiris sigar sêthithik. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (3) bêlèk : inf var of WÊLÈH. [x]-an a slit. m-[x] 1 inf var of TÊMBÊLÈK. 2 (psv di-[x]) to cut (off), make a slit (in). Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) bèrès : geregeld, in orde GL. 52. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (2) bèrès (bErEs) : êngg.pc. tata bêcik; di-[x]-i(-ake) pc: ditata kalawan bêcik. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (3) bèrès (bErEs) : well done. Sumber: Giri Sonta Course for Javanese (Lexicon), Bakker, 1964, #286. (4) bèrès : in good order. ora [x] disorganized. Nèk A wis tandang, kabèh mêsthi [x]. When A got through, everything was in good shape. kê-[x]-an order(liness); satisfactory condition. m/di-[x]-ake or m/di-[x]-i to put in good order. m-[x]-ake soal to resolve a problem. m-[x]-ake pêgaweyan to do a job right. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) beser 240:16 having a urinary disorder, incontinent Sl 11-12.5: mūtrī ṅaranya beser; Kor 54.24: piñcaṅ, wĕlu, beser, turuh, apus. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV) (2) bèsèr : N.K. ne pouvoir contenir l'eau. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (3) bèsèr : KN. gedurig moeten wateren, bijv. door gevatte koude, of ziekte (ongewoon, zie J.); dikwijls vrucht dragen. Tj. I, 418: ° wohe ngayangan. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (4) bèsèr (bEsEr) : kn. 1 kêrêp nguyuh; 2 kêrêp awoh; 3 tansah udan. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (5) bèsèr : 1 pathological compulsion to urinate frequently. 2 cr to urinate. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1). bĕlĕkok 234:4 a white aquatic bird with yellow-brown head and back (a kind of small heron). NR 31.17: (paksi riṅ kayon) jinumput: bĕlĕkok. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ bênting (nomina) setagen menyerupai selendang dari bahan kain katun, digunakan utk menjaga perut kembali ramping setelah melahirkan. sumber: kbbi. kemdikbud[1]
- ^ (Indonesia) Arti kata bindeng dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata biting dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata bojo dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata blusukan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata blak-blakan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata bobok (3) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ kamus|bodong (1)}}
- ^ (Indonesia) Arti kata brutu dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1). bubur I 263:8 porridge RY 17.8: lumbu lambayuṅ akas ta yenarit / nya kunaṅ bubur paḍa ni Rāma Lakṣmaṇa; RY+ 17.112: nā pinaṅanya menak ahaṅĕt bubur caraṇa len; L 37.4: ikaṅ caru bubur pĕhan saha bubur gula liwĕt acarub hatak wilis; KS 1.32a: marga niṅ wĕnaṅ mantasa maweh bubur susuruh; Mal 6.71b: sapaweha bubur pirateriṅsun. abubur 263:8.1 to prepare bubur RY 26.25 (49): mawĕrö wiratîṅ kupatay tamatar kagaway pabubur susu śuddha putus riṅ atīs; OJO 84 (1340) vo 6: abubur, abatâkayu, ahoma. pamubur 263:8.2 a functionary in the ritual of manusuk sīma VG VII 32 f. (860) IVb: sthāpaka mpu H. jöṅ 1, pamubur paragi jöṅ 1. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ (1). buḍĕg 267:6 deaf. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ (1). buntut 273:5 tail NS 2.9: mṛcchika puccha buntut ika wiṣya; Mal 6.17b: sira Pañji riṅ sirah pinakabuntut mantrî Gĕgĕlaṅ. mabuntut 273:5.1 with a tail Kor 58.4: mabuntut masawiwi. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ (1). buru 276:17 hunter; hunting (in tuha buru, nāyaka buru) BhP 26.13: tuha buru janma nika kabeh; Sl 45.6: kawawa marery umah niṅ tuha buru; Pol III (876) 3A.4: tuha buru 2 si B. ... si A.; StC 36 f. (1181) IVa.1: wĕnaṅa yâṅiṅwa asu tugĕl mwaṅ piruṅ, tan alapĕn de niṅ nāyaka buru (passim: nayakan buru). aburu, aburu-buru, abuburu 276:17.1 to hunt, go hunting Ad 7.23: lumampah ta sirâburu; Ad+ 49.8: sakta riṅ guṇâburu; Utt 22.19: āmĕṅ-amĕṅ līlā maburu-buru; Utt+ 108.10: lumakwa aburu-buru; AW 7.8: lĕkas niṅ ratu maburu; Sut 94.1: maburu mānuṣa; KHWj 2.3a: (narapati) abuburu mariṅ wukir. Passim. amuru, umuru, amumuru, amburu, binuru 276:17.2, kaburu 276:17.3 to hunt, chase RY 20.17: malayū kabeh kabalasah kaburu; RY+ 21.247: siṅhoddhatâmuru kĕnas; RY+ 23.38: (rākṣaṣa) mapanas panūbnya kadi antakāgni umurub muru ṅ kapibala; RY+ 23.62: (śarāgni) ya umuru ṅ wway adway alayū kapanasan; HW 32.21: gumrĕk kadi binuru lumampah asru; HW+ 36.17: binuru tinūt meh-meh kawĕnaṅa; Sum 29.9: (pakṣi) awurahan silih buru; AbhW 2.26: manuk amumuru larwan-larwan; KHWj 2.79b: ken patih M. sru amburu; KS 1.67a: woṅ Sunḍa kagiṅsir, woṅ Jipaṅ amburu. Passim. burwan 276:17.4 game AWj 8.7: burwan mwaṅ siṅha mawrĕg; TK 84.9: mahas iṅ alas ameta burwan. Passim. aburwa-burwan, abuburwan 276:17.5 to go hunting AW 7.7: parĕṅana nira n leśyanâburwa-burwan; Sum 5.3: (prabhu) tan sah kinuṇḍaṅ i sĕḍĕṅ niṅ aburwa-burwan; RL 1.17: kĕdw abuburwan riṅ alas. Passim. paburu 276:17.6 a certain tax (on hunting?) Gor 96 f. (1022) IIa.2: tan kĕna riṅ kĕna#kĕna pisaniṅun kady aṅgan iṅ patambaṅ, pamanuk, pajawa, paburu, kĕtĕ-kĕtĕṅ, taṅkalik ... paburwan 276:17.7 hunting-ground, hunting Ad 7.24: alas paburwan ira; Ad+ 78.16: ḍatĕṅ ... sakeṅ paburwan; L 7.3: antuk i kakaṅku sakeṅ paburwan. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ (1). bawal 227:7 a part. kind of fish DR 1.23: bawal kolor kakap pĕlus. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ (1). buyut 280:12 great-grandfather; great-grandchild; elder. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ capit 305:10 tongs TP 60.4: ikaṅ pṛthiwī pinakaparwan, āpah pinakacapit. añapiti 305:10.1 to pin under the arm Kor 30.13: mañapiti waṅke niṅ moṅ. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[2]
- ^ carik I 308:13 1. scratch, groove, line (of writing or drawing) AW 15.14: maniṅhali kilat lumari kadi carik nikaṅ laṅit; SD 1.7: don iṅ mastuti kīrti saṅ mamawa rāt muṅgw iṅ carik niṅ karas; Sut 49.1: wĕḍak-wĕḍak ikaṅ payodhara ginātra masĕmu carik iṅ sĕḍĕṅ silih asih; KHWj 4.109a: sarwy aniṅali uryan iṅ nakâneṅ jaja ... : Ḍuh kaya iwaṅ po si malih yan riṅ kawiswara tan pacihna carik iṅ karas. 2. in rags, in tatters? or (also?): with lines or stripes (of a piece of cloth)? AgP 396.18: dodot wirūpa (wirūpa ṅaranya carik emĕl); BY 37.8: midĕr akasaṅ carik mahas iṅ adri; SD 26.7: lara-lara kāmalolya kawĕnaṅ pinarĕk winaśa / aṅulihakĕn karāsikan aṅömi karasnya carik; PYñ 17.2: aṅruṅkuk makĕmul carik maṅiḍukus tan aharip apan ardha kātisan; PYñ+ 39.10: kāsyāsih makĕmul carik paḍa matuntunan kadi tawan; KBW (Añ.7.1): midĕr akaras alit, lagy asumpaṅ tanah aṅaraṅ, carika kasaṅ ikâṅlud soṅgwanyâkĕjĕp laṅö. suṅsaṅ carik 308:13.1 turned upside down, the wrong way Mal 4.2a: sira liku ... muja abrata aṅiṅ inisṭi maṅkeki purnaa nira raaden Misa-Prabaṅsa ruwatan iṅ cara suṅsaṅ carik muliha alus; Mal+ 12.64b: ambĕk iṅsun riṅ sira suṅsaṅ carik paṅeran sira ṅampuraa; NR 76.13: kabalik saṅ mahamuni, yen kamuḍan iṅoṅ manusâ#marĕk iṅ dewa, atut iku, Aṅkusprana, suṅsaṅ carik, balik kitâmarĕkeṅ saṅ hyaṅ Paramesṭi. carik-carik 308:13.2 = carik 2. Sum 50.15: (megha) aṅlayaṅ kadi dinĕmwan añawĕli kukus carik-carik. añarik, cumarik, cinarik, kacarik 308:13.3 to scratch, wound SD 33.4: tĕg tog ... ceṅ curik ika cinarik niṅ cakra katakis; BK 12.19: manduk narendrasuta tan pañarik linesan; Sum 95.2: saṅ tuṅtuṅ ni rwi niṅ ketaka kari kacarik twaskw i luṅhanta; AWj 36.3: tan wruh yan carikĕnta riṅ kuku tĕka praṅĕn i luṅid i tuṅtuṅ iṅ halis; Sut 144.4: na wuwus narendra cumarik ri hati nira bhaṭāra rākṣasa; L 8.3: cumarik hatiṅku rumĕṅö wacana sagati rakryan iṅ paran; PYñ 13.6: cihnanyâlara cinarik; SW 41.4: mapa denta sumusuk i hati / saṅ nitya cumarik i laṅöṅku kaprihan; Mal 2.196b: sampun de nira añarik awĕdîṅ tatu; Mal+ 9.219b: alarânaṅis raden Galuh anĕpak añarik, ``bapa aji matîṅsun; Mal+ 11.59a: maṅkin agila raden Galuh añakar añurak-ñarik; OJO 77 (1205) vo 3: carik bĕlah wĕtĕṅnya rantan ususnya. cinarik-carikan 308:13.4 (pf) to scratch (write) on KBW (K.R. 25.5): miyat iṅ kakawin ri wilah ika hañar cinarik-carikan. cinarikakĕn 308:13.5 (pf) = cinarik VG VII 32 f. (860) XIa: carikakĕn wĕtĕṅnya, rantan ususnya. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[3]
- ^ cĕṅkir 322:4 (ModJ a small coconut) cĕṅki-cĕṅkir 322:4.1 ``like coconuts (of the heads of killed enemies)? Knt 22.1d: hana ta hinapitanya riṅ tūr cacah cūrṇita ṅ (?) tĕṇḍasnya len taṅ binandhena#mĕr cĕṅki-cĕṅkir cinaṅkiṅ cacar rambutnya (?) denyânucup cumrat otĕknya (twice metrically incorrect). Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[4]
- ^ cĕkak* 319:9 kacĕkakan 319:9.1 in the grip of fear (as if seized by the throat)? (Cf Sund. ñĕkek, to throttle); short of breath? (ModJ cĕkak ambĕkane) Sut 127.11: mĕṅgah-mĕṅgah kahoṅan suku nika kumĕtĕr glāna n kacĕkakan; Knt 14.6: len taṅ aṅĕlih gupuy ya katibā / katibâṅlapā-lapa waneh pĕjah kacĕkakan dudū taṅ asakit tatunya kaninan. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[5]
- ^ cikal 327:6 a part. kind of tree (Entada pursaetha, Rumph. V pl.4) with a flat, round fruit añikal 327:6.1 to play with the cikal fruit ST 1.7: rare aṅwan ... anâñikal anâñuliṅ. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[6]
- ^ cucuk 335:6 (pointed) beak, bill, sharp point SD 7.6: warayaṅ ira puḍak winimba cucuk iṅ garuḍa; BK 83.2: inubatakĕn cucuk ni pikulanya; Sum 150.2: (hrū) prajwalitāgni cucuknya kagiri-giri. cucuk pakṣi (manuk) 335:6.1 ``bird's beak, a part. kind of shell-fish Sut 86.8: cucuk pakṣi mwaṅ taṅ kupaṅ#kupaṅ; Ww 3.29c: asuwĕṅ cucuk paksi; Ws; St 5.55: tirĕm kijiṅ cucuk manuk. acucuk 335:6.2 with a beak Kor 58.3: asuṅu acucuk acaṅkĕm. acucuk, makacucuk 335:6.3 to go at the head; to start, erupt, break out (fight) (cf cucuh) Mal 1.38a: sira tumĕṅguṅ kaṅ acucuk; Mal+ 2.57b: ken tumĕṅguṅ makacucuk lan dĕmaṅ S. (2.94a; Ww); Ww+ 2.58a: age anambut astrâcucuk punaṅ ayuda rame niṅ praṅ silih okih; Ws 2.7b: sampun acucuk kaṅ tuṅgul lawan tabĕh-tabĕhan. anucuk, cinucuk, kacucuk 335:6.4 to peck, stab with a pointed object; to seize with the beak SD 21.9: hĕnti kacucuk de niṅ mayūra; BK 86.12: makakurucuk cucuk ni galah iṅ prawīra kumucup tumandaṅ anucuk; Sum 118.2: cinucuk i luṅid iṅ matâluru; Sut 122.7: cinucuk śocanya; Wṛt 44: (cakrawāka) anucuk padma; PYñ 12.3: dali-dali manucuk walaṅ kiṭik; TK 114.10: tuṅtuṅ ikaṅ kayu mwaṅ buṅkahnya cinucuk de nikaṅ haṅsa sana-sini. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[7]
- ^ (1) ḍeḍel : lepas. Sumber: Kawi - Indonesia, Wojowasito, 1977, #1019. (2) ḍeḍel : broken (away), loose. Sumber: Kawi Lexicon, Wojowasito, 1980, #575.
- ^ (1) degan (nomina) buah kelapa muda. sumber: kbbi. kemdikbud (2) dêgan : ook en eig. dawêgan, een half rijpe kokosnoot, juist van pas om het vocht er van te drinken (van dawêg, K. van sêdhêng. Vrg. cêngkir, en kiring, enz.). Graden van wasdom zijn vlg. Wk.: kumringêt, kumlamêt, kumêruk buntut, kumêruk. banyu °, in Tj. v, 122 we sêdhêngan, het water of vocht van de kokosnoot, klapperwater; vrg. santên. Sumber:Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) dêgan (d|gan) : kn krambil ênom (sing banyune isih lêgi). Sumber:Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) dêgan : young coconut, with sweet juice and soft meat. d-um-êgan [of coconuts] to be at the above stage of development. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) denok (nomina) panggilan kepada anak perempuan. sumber: kbbi. kemdikbud.[8] (2) dhenok : KN. dik en mollig v. vrouwen; BG. 94: ° moblong-moblong. ook van zaken, die meer dik en breed dan hoog zijn. dhenok, BTDj. 51 en verk. ênok, of nok, wordt ook gebruikt als vocatief om een meisje aan te spreken: juffertje (vrg. êbèng, en êndhuk). Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) dhènok (DEnO?) : kn 1 êngg. mlêmpung, abuh; 2 pc. lêmu mêmpuh-mêmpuh (tmr. bocah wadon); 3 êngg. panyêluk marang bocah wadon. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) dhenok : dhènok, 1 young girl. 2 (or [x]-[x]) chubby, pleasantly plump. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) dingklik (nomina) bangku pendek untuk duduk atau untuk meletakkan kaki. sumber: kbbi. kemdikbud[9] (2) dhingklik : KN. lage bank of bankje, bv. om op te zitten, of tot voetbankje JZ. II (zulk een bankje behoort tot de staatsie van de prinsen op Maandag en Donderdag), vgl. dhampar, meja, bangku, kantor. dhingklik panulisan, een laag schrijftafeltje. dhingklik, ook op een dhingklik, zitten B. v. B. 15. ° pamasuhan, waschbank, de bank, waarop de waschman de kleeren slaat Wk., vgl. wanting. — dhêdhingklik, iets zooals zulk een bankje. — dhingklikan, met zulk een bankje, daarvan gebruik makende Wk. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) dhingklik (DiGklI?) : kn blablag pêsagi nganggo sikilan (piranti linggih). Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) dhingklik : a low wooden stool or bench. [x]-an to use sth as a stool. dhê-[x] resembling a wooden stool. [x] pa-m-wasuh-an a bench to sit on while beating the wash clean. [x] pa-n-tulis-an a bench used as a writing table by village officials. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ dupak (verba) tendang. sumber: kbbi. kemdikbud[10]
- ^ (1) gabah 470:3 unhusked rice VG VII 32 f. (860) XIVa: maṅkana ubhayahita dyah Parih lawan ikaṅ samasānak tĕkan iṅ gabah kasawur kabeh mwaṅ atuṅgu ḍapur (it seems to indicate a certain group, connected by blood or in some relationship of subservience or obligation). Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV) (2) gabah : KN. rijst, die van het stroo ontdaan, maar nog niet ontbolsterd is; rijstkorrels in den bolster JZ. II (vgl. tutu). bêras gabah arang, gepelde rijst waaronder nog vele ongepelde korrels zijn Wk. (vgl. wunu). In een wangs.: gabah wutah ing leleran, omschrijving van sêbaran, CS. gabah dèn sawurake, LK. 66, vergel. van mekaar omverloopende lui. kadya gabah dipun intêri, Waj. I, 10, 11, 142, vergel. voor een groote opschudding. — anggabah, voeden, eten geven aan Waj. II, 319, vrg. nog A. 37. anggêgabah, aan troepen BTDj. 636, 463? (niet in Wk.). — gêgabahan, van troepen die onderhouden worden Asm. S. II, 275. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) gabah (gabah) : I kn 1 las-lasaning pari; 2 (kopi [x]) kopi sing durung dioncèki; saga [x] arang: sêga sing kaworan gabah; kaya [x] diintêri br: uyêk-uyêkan rame méga bingung lsp; [x] sinawur: ar. bathikan; di-[x]: dipakani gabah; digêgabah br: digêgasah, dipurih murih kêndêl. II gêgabah êngg. pc: kêsusu. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) gabah : rice grain; an ear of rice. [x]-an [of eyes] shaped like a grain of rice, i.e. narrow and tapering: very refined. gê-[x] hasty, rash. tindak kang gê-[x] a hasty action. ng/di-[x] to feed rice to. Darane di-[x]. He fed rice grains to his pigeons. ng/di-gê-[x] to encourage, coax. Barêng digê-[x] dhèke têrus maju. After some urging, he came forward. kaya [x] di-intêr-i in a state of confusion or chaos. [x] s-in-awur a certain batik design. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ gadang-gadang (verba) diharap-harapkan; dijadikan harapan banyak orang. sumber: kbbi. kemdikbud.
- ^ gajih (nomina) lemak. sumber: kbbi. kemdikbud.
- ^ galah 477:9 lance Ad 57.33: ākāra sagalah saṅkeṅ apuy; Wir 77.28: makasulayah ... papan mwaṅ galah riṅ bhūmitala; AW 31.5: kady apraṅ marĕpat huwus tinĕbahan galah aḍĕḍĕs atuṅgalan raras; BY 44.6; atĕkĕn galah tikĕl; GK 13.14: sukhâṅ anon ... / matanya maṅgā ñ culikĕnya ta pwa ya / palar wĕnaṅ juṅjuṅĕn iṅ galah-galah; Sum 146.13: gumadā wĕsi teki galahnya; PYñ 22.9: wuluh kadi galah rĕbah. Passim. waja galah 477:9.1 lance-point AW 23.4: tĕṅranya paḍa-paḍa mirah dalugdag adawā tĕhĕr awaja galah; HW 32.12: tuṅgul kumĕlab asĕmu megha mumbul akilat waja galah awilĕt; BK 106.3: krĕcik ni tĕwĕk iṅ mayodha matakis lawan waja galah. huraṅ galah 477:9.2 the fresh-water lobster, Palaemon longirostris RY 25.60: hana huraṅ galah aṅgalah iṅ supit. gagalah 477:9.3 ? OJO 50 (943) 4a: wĕḍus prāṇa 80 aṇḍah limaṅ gagalah. agalah, pagalah 477:9.4 men armed with lances Sum 149.6: mewwîwu koṭi pagalahnya; HWj 33.7: ṅ malaras kahundula satus tumūt aṅ agalah. aṅgalah, ginalah, silih galah 477:9.5 to lance, to wound or kill with a lance RY 25.60: (see huraṅ galah); HW 35.3: silih galah silih arug; Sum 25.8: kadi harĕp silih galaha riṅ susu; Sum+ 149.3: ṭeg ṭog ḍaḍap nika bubul ginalah tinaṅkil (read tinaṅkis?); L 26.4: ginalah kinaṇḍa tinujah; HWj 34.33: mūrchita lagi ginalah. ginalah (waja) 477:9.6 with a steel point? RL 11.144: dumuk ṅalaṅ eṅ harsa, awataṅ madu ginalah waja dumilah (ginalah-waja? or: ... ginalah, waja ... ?) pati galah-galah 477:9.7 to thrust (with a lance) to all sides (at random) BY 16.14: wĕdi niki cidranĕn ya karaṇanya yan pati-galah-galah pati-cacah. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ (1) galak 478:1 wildness, fierceness, fury, fieriness, passion; also adj. (= agalak) Ad 100.21: ya ta hetu ni galak saṅ Gandha#rwapatî Citrāṅgada; Utt 81.12: tar wĕnaṅ ... mĕgĕṅ galak nira; AgP 386.23: kinawaśākĕn iṅ ṣaḍwarga, kĕneṅ galak lawan asih; RY 13.29: kadi moṅ sĕḍĕṅ galak; AW 14.12: harĕp lumĕbura ṅ surapada madalĕm galak nika; AW+ 25.4: krodhâlawas göṅ galak; GK 39.17: murub galak ira; Sum 61.5: kady aṅrakṣa hayunya rūpa nika de ni galak i pamatanya yan wulat; AWj 33.6: masĕmu gajendra göṅ galak; Sut 112.10: sireka kātara galak; Kor 18.26: (gunuṅ) inĕnahan sarwa galak; KHWj 1.48a: smitanyârampiṅ tuhu yan galak amadu. Passim. agalak 478:1.1 wild, fierce, furious, fiery, passionate Ad 50.3: tan agalak sira; Ad+ 199.25: kinahanan de niṅ wuhayâgalak; Wir 43.7: pinaṅan iṅ sarwasattwâgalak; SS 433.1: ikaṅ strī tĕkasih agalak pamatanya; Sl 78.28: cacab magalak maliṅ akweh; AW 3.3: agalak amanis tikuṅ mata; AWj 50.10: hasti mattâgalak. Passim. gumala-galak 478:1.2 to be filled with passion, violently desire? RY 25.80: umahā yomara mamarīkṣa / gumala-galak saṅ wahu-wahu lagna. galakan 478:1.3 furious, enraged? Utt 83.2: kathamapi amĕtĕṅ galakan pwâku, adamĕl kaduṣṭan macakpuh prasaṅghya lawan hyaṅ waneh. kagalakan 478:1.4 enraged, filled with passion GK 3.4: tĕkeṅ sarasijâlume tĕṅi-tĕṅin (var. lumeṅĕt-ingĕtĕn) kagalakana tumiṅhal iṅ mata. kagalakĕn 478:1.5 ? prob.: read kagalakan Udy 13.27: krodha kagalakĕn ya ta n lawanana. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV). (2) galak : N.K. sauvage, libre, animé, ardent, passionné: animation, ardeur. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (3) galak : KN. tot bijten, stooten, steken enz. geneigd, van beesten gezegd, als tijgers, honden, buffels, bijen enz., wild, woest JZ. II; niet in den zin van giras, kêsit, Wk.; vurig, wulpsch van de oogen van de blik Rs. 9; schitterend stralen van een mooie diamant; v. d. bliksem gevaarlijk zooals in de negende mångså Wk. galak ulat, vurig van blik; fig. v. krijgslieden BG. 188. ulat galak, een vurige levendige blik Wk. galak uwan, op grijsheid tuk, d. i. spoedig vóor den tijd grijs worden Wk. — anggêgalak, wild, woest enz. maken; een beest tergen, plagen, zoodat het galak, wordt; fig. toorn aanvuren, aanprikkelen, aanzetten, meest tot het kwade JZ. II. — anggalakake, maken dat iemand of een beest, wild, woest enz. wordt; met iets wild, woest enz. maken. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (4) galak (gala?) : hêr, hung, ujwala, abuta, angun-angun, ang(of êng)kara, angwap, narpa, ru, roda, ru(of ro)dra, rota, krura, kru(of kro)raya, kroda, kruwara, krodha, dar(dêr of drê)pya, dumuk, srêgên, wrêk, wiruda, wiroda, wirodra, wirota, wikri, wikara, wêngis, lodra, lota, lwata, pahang, pramêta, prêgi, pragalba, panggêlêng, jwala, mêrcu, murca, mêta, malad, malat, gra(of grê)ndraka, garwita, grêm, glana, gambirung, bragalba, buta, bêngis, ngun-angun; [galak bangêt]: kruraca; [luwih galak]: sudar(of sudêr)pa; [galakan]: êlêkan; [anggêgalak]: sumrang; [panggalak]: parudha. Sumber: Bausastra: Jarwa Kawi, Padmasusastra, 1903, #11. (5) galak (gala?) : galak, nêpsu. Sumber: Têmbung Kawi Mawi Têgêsipun, Wintêr, 1928, #1506.] (6) galak (gala?) : kn 1 wani marang manungsa ut. doyan mangsa padha kewan; 2 landhêp tmr. plerok; 3 mbêbayani tmr. lêlara lsp; nggêgalak racak pr: nênangi kêkarêpan ala. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (7) galak : untamed, dangerous, sinister. kewan [x] wild (fierce) animal. ng-gê-[x] racak to arouse dangerous wishes or stir up bad intentions. sa-[x]-[x]-e macan, ora ana macan mangan anak-e dhewe however cruel smn is, he would never bring disaster to his own relative. [x] gathung to rely on one's luck. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ gambaṅ I 481:10 a musical instrument, xylophone with wooden keys Mal 11.17a: tumon iṅ gambaṅ aneṅ paṅuṅaṅan, liṅ ira: glis petĕn gambaṅ ika. agambaṅ 481:10.1 to play the gambaṅ Mal 11.17b: ``lah agambaṅa, yayi Sĕnĕtan tumuly agambaṅ ... sinambut pupuh ira. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)
- ^ ganas 485:11 (subst. and adj.), aganas (adj.) swift, wild, impetuous, furious, savage. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[11]
- ^ (1) gaplèk : enz. = gaplik, enz. Wk. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (2) gaplèk (gaplE?) : I kn:tela kaspa sing wis dioncèki sarta diêpe. II ng-[x] pc: ngamplik, nggaplik. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (3) gaplèk : dried cassava-root slices. glêpung [x] cassava flour, starch. ng/di-[x] 1 to make [cassava root] into dried slices. 2 to give smn a spanking. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ garan 494:5 handle, shaft (of payuṅ, tool, etc) KY 21.2: sĕkar taji kasaṅla saha gagaran iṅ payuṅ rusak. paṅgagaran 494:5.1 a part. kind of boat OJO 112 (s.a.) 8b.5: parahu jurag 5, parahu paṅgagaran 5, parahu pawalijan 5. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[12]
- ^ (1) gembil (adjektiva) tembem (pipi). sumber: [[13]| kbbi. kemdikbud.] (2) gêmbil : KN. dik, bol van de wangen JZ. II (van iemand die overigens niet dik is Wk.). Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) gêmbil (g|mbIl) : kn:katon kandêl lêmu tmr. pipi. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75.(4) gêmbil : fat, plump [of cheeks]. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) gêmbili : KN. naam van een soort van aardvrucht (vlg. de Clercq: Coleus tuberosus Bnth., nat. fam. der Labiatae) die langwerpig rond is, vrg. kêmarung, in smaak overeenkomende met onze aardappel. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (2) gêmbili : (nom d'un tubercule). Sumber: [https://www.sastra.org/bahasa-dan-budaya/kamus-dan-leksikon/3239-dictionnaire-javanais-francais-labbe-p-favre-1870-917-bagian-6-ga-nga| Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (3) gêmbili (g|mbili) : kn:ar. wit lan wohe bngs. uwi. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) gêmbili : (a plant which produces) an oval turnip-like fruit with a potato-like flavor. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ gêmbrot : KN. 1. naam van een toespijs bij de rijst (ook v. d. bladeren v. kasèmbukan, Wk.), bestaande uit bedorven témpé, met geraspte kokosnoot en specerijen, in een pisangblad gewikkeld en gebakken, een kost voor kuli's en derg., een armoedig eten, vrg. pepesan. In Waj. I, 203 van gemeene onaanzienlijke butå's: buta têdhak gêmbrot. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918.
- ^ gêmbrot (g|mbrOt) : pc:ar. lawuh sing digawe krambil karo godhong sèmbukan lsp. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75.
- ^ gêmbrot : 1 a dish made with shredded coconut with boiled vegetables. 2 bulky, ponderous (of physique). Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) gêndis (nomina) gula. sumber: kbbi. kemdikbud. (2) gĕṇḍis 515:1 sugar KHWj 1.77a: swara amanis lwir atruh gĕnḍis; KHWj+ 3.77b: ujar ireku bayâgunuṅ gĕnḍis apasir madu; KHWj+ 3.94a: rum niṅ nadânraṅ gĕnḍis; Ww 1.115b: manis niṅ driya lwir atetesa gĕnḍis. Passim in kid. ḍaṅḍaṅ gĕṇḍis 515:1.1 greenish black? See under ḍaṅḍaṅ. Ww(A) 3.87b: akampuh ḍaṅḍaṅ gĕnḍis. The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV) (3) gêndhis : K. zie gula. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (4) gêndhis (g|nDIs) : k:gula. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (5) gêndhis : sugar (kr for GULA). Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ gêpok (g|pO?) : K.N. iets of iemand raken, aanraken, aantasten. kagêpok, aangetast worden, van een ziekte. -gêpokan, een ander of elkander aanraken; aanraking; botsing. Sumber: Javaansch-Nederduitsch Woordenboek, Gericke en Roorda, 1847, #16.
- ^ gêpok : N.K. toucher, palper, tâter quelque chose. kagêpok, touché, palpé. gêpokan, action de toucher, attouchement; se toucher mutuellement. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917.
- ^ gêpok (g|pO?) : ng-[x] kn:1 ndumuk, ngênani; 2 nyêmoni, nyrêngêni sarana alus; [x]-an: 1 gêgèsrèkan, gêgayutan; 2 mèlu rêrêmbugan; ma-[x]-an: gêgayutan, gêgandhèngan. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75.
- ^ gêrah : 1°. N.K. cris, hurlement, vacarme, le bruit du tonnerre. gumêrah, bruit causé par un grand nombre de personnes, rumeur, tapage, tintamarre. — N.K. grande chaleur, malade, maladie, souffrance. gêrahên, avoir très chaud. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917.
- ^ gêrah : 1. KW. zva. gêludhug, JZ. II (BG. 461: gumlêgêr lir gêrah) en swara kang rame, Wk.; ook KN. gebulder, geraas, in gêrah kasanga, storm en regenachtig weer, weer van de negende mångså. — gumêrah = gumuruh, BTDj. 17 van gehuil. gumrah, of gumêrah, KN. veel, in menigte, krielen van menschen of dieren Wk. — 2. KN. benauwd warm of heet, door benauwde, drukkende lucht; het benauwd warm hebben, v. hartstocht BG. 181 (vrg. panas, en sumuk). BTDj. 18: yèn asrêp dados °. — gêrahên, KN. het benauwd warm hebben. — 3. KI. zie lara, I, JZ. II. — anggêrahi, en anggêrahake, KI. zie bij lara, I. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918.
- ^ gêrah (g|rah) : mahaprana; [gumêrah]: ahuhung, umrang, umyang, umung, tryas, pêr(of pra)katha, gurnita, gurnang, gêtêr, gumêntêr, gumuntur, gumarêdêg. Sumber: Bausastra: Jarwa Kawi, Padmasusastra, 1903, #11.
- ^ gêrah (g|rah) : gêlap, sumuk, sakit. Sumber: Têmbung Kawi Mawi Têgêsipun, Wintêr, 1928, #1506.
- ^ gêrah (g|rah) : I kw:gludhug, swara sing gumludhug. II 1 kn. sumuk ut. krasa mriyang apanas; 2 ki. lara. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75.
- ^ gêrah : 1 ill; painful (ki for LARA). 2 oj thunder. [x] uyang feverish; bewildered; having a compulsive appetite. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) gĕlut* 513:2 aṅgĕlut, ginĕlut 513:2.1 to hold in a wrestling grip, to wrestle with Sut 21.6: ginlut nirekā sira tan sah iṅ ḍaḍa ... / lwir parwatendra bwat ira n paniṇḍihi; Sut+ 55.4: tikĕl palu nira wĕkasan silih gĕlut. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV) (2) gêlut : KN. worstelen door elkander om het lijf te pakken en op den grond zoeken te krijgen. ° lêng-ulêngan, BG. 140 bij minnehandel (vrg. gulêt) AS. — anggêlut, iemand om het lijf of om den hals vatten, om hem op den grond te krijgen, of uit angst om bescherming bij hem te zoeken; bij liefdesomarming BG. 431. — gêlutan, elkander om het lijf vatten; met elkander worstelen (volg. Wk. voor de aardigheid), BG. 169, 170 bij liefdesgemeenschap. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) gêlut (g|lUt) : kn:rukêt sikêp-sikêpan adu karosan. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) gêlut : (or [x]-an) to fight, struggle, wrestle. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ garĕgĕt*, gĕrĕgĕt*, grĕgĕt* 496:5 garĕgĕtĕn, gĕrĕgĕtĕn, grĕgĕtĕn 496:5.1 to tremble, quiver (with eagerness, passion, fury); passionately RY 21.214: taman atakut gumrut garĕgĕtĕn; HW 32.11: wet niṅ gĕrĕgĕtĕn aṅagĕm lipuṅ; SD 34.2: sĕḍĕṅ i pamūk saṅ asurapati maṅkin aṅĕbak apulaṅ rudhira gĕrĕgĕtĕn; Sum 101.1: amĕkul garĕgĕtĕn amijĕt-mijĕt susu; KY 35.8: garĕgĕtĕn maṅarĕki; KY+ 58.9: <ano>dwadnyâḍimpit kadi pamĕkul iṅ wwaṅ garĕgĕtĕn; KY+ 50.11: garĕgĕtĕn aṅhrik ikaṅ kuda (15.10: gĕrĕgĕtĕn); HWj 34.6: göṅ ni galaknya sök garĕgĕtĕn malapa ripukula; HWj+ 35.1: anahut lambay garĕgĕtĕn; Mal 4.105a: grĕgĕtĕn aṅaras (ib. 3x); Ww 3.193b: anĕcĕp laṭi grĕgĕtĕn. kagrĕgĕtĕn 496:5.2 idem AS(B) 37.5: maṅkin gutgutĕn aṅrĕgut ka#gṛgĕtĕn. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[14]
- ^ (1) gêthuk : N.K. une sorte de friandises. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) gêthuk (g|TU?) : jadah pohung J. Sumber: Javaansche Woordenlijst, De Nooy, 1893, #24. (3) gêthuk : KN. 1. naam van een lekkernij, bestaande uit gekookte en gekneede katela, met geraspte kokosnoot, vgl. gêmblêp. — 2. ook zva. gathuk. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (4) gêthuk (g|TU?) : kn:ar. panganan sing digawe tela didhêplok. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (5) gêthuk : 1 mashed food, esp. cassava. 2 cassava cookie. [x]-an small inner room of traditional houses, usu. for sleeping. [x] lindri mashed cassava presed through a grinder so that it resembles hamburger. [x] macan tutul mashed cassava dotted with syrup. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ gingsul (giGsUl) : K.N. een rei tanden die ongelijk uitsteken. Sumber: Javaansch-Nederduitsch Woordenboek, Gericke en Roorda, 1847, #16.
- ^ gingsul : N.K. une rangée e dents inégales. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917.
- ^ gingsul (giGsUl) : kn. ora prênah (tata) thukule tmr.untu; kc. gangsul. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75.
- ^ gingsul : [of teeth] uneven. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ gosong (gOsOG) : I. N., gêsêng, K. [of liever beide K.N.] gezengd, geschroeid, aangebrand; zengen, schroeijen, verzengen, aanbranden, verbranden, zwart branden. -anggêsêngake, N., -kên, K., iets zengen, doen verzengen of verbranden. -panggosong, en panggêsêng, het aanbranden, verbranden. II. Kw.; gosongi, met zijn velen iets of iemand vasthouden. ginosongan, door velen vastgehouden worden. Sumber: Javaansch-Nederduitsch Woordenboek, Gericke en Roorda, 1847, #16.
- ^ gosong : N. gêsêng, K. brûlé, carbonisé, rendu noir par le feu, consumé: brûler, flamber, se carboniser, se consumer. anggêsêngake, N. — kên, K. brûler quelque chose, faire brûler. panggosong, et panggêsêng, l'action de brûler. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917.
- ^ gosong (gOsOG) : I kn. irêng marga kêbrongot ing gêni. II ng-[x]-i kw. nggotong, ngusung. III kn. punthukan wêdhi ing sêgara. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75.
- ^ gosong : burnt, scorched. Iwake [x]. The fish burned. Raine nganti mangar-mangar [x]. Her face was flushed and burning. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ gêsêng (g|s|G) : zie gosong. Sumber: Javaansch-Nederduitsch Woordenboek, Gericke en Roorda, 1847, #16.
- ^ gêsêng : v. gosong. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917.
- ^ gumoh (gumOh) : kn. mutah tmr. bayi suson. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75.
- ^ gumoh : [of babies] to spit up while nursing. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) imbuh : imbêh, imbah, Gr. L. 273 en wimbuh, (dit laatste ook zva. rob, kêbak) KW. zva. wuwuh, BS. 121 (een ander wimbuh, zie bem.). — mimbêh, mèmbêh, zva. wuwuh, (het laatste vlg. W. zva. muwuhi). — mangimbêh, mangibuhi, zva. muwuhi, Wk. imbuh, N. 1. wêwah, of mindhak, K. toenemen in iets. imbuh sasi: mundhak gêdhe, met elke maand dikker worden. — 2. imbêt, K. toegift bij het koopen JZ. II, vgl. peling. imbuh-imbuh, N. wêwah-wêwah, K. toevoegsel R.; op de koop toe, daarenboven nog. — mimbuh = wuwuh, toenemen, van zelf vermeerderen. — ngimbuhi, N. mêwahi, K. bij- of toevoegen aan. ngimbêti, K. op de koop toegeven aan. ngimbuh-imbuhi, mêwah-mêwahi, tot vermeerdering bijdragen van. ° wêdi, nog banger maken. — mimbuhi, zva. muwuhi, BG. 96. — ngimbuhake, ngimbêtakên, als toegift er bij doen, er aan toevoegen Wk. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918.
- ^ (1) jamu : N. jampi, K. médecine, remède. jêjamu, prendre médecine. anjamoni, N. anjampèni, K. donner une médecine à quelqu'un, traiter quelqu'un, guérir quelqu'un. anjampèkakên, N. faire prendre une médecine, employer quelque chose comme remède. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) jamu : KN. jampi, KD. (volg. Wk. soms jampi, K. v. tămba, als K. gebruikt), vgl. AS., loloh, KI. inwendig geneesmiddel (nat of droog) JZ. II (vrg. tămba, uyup-uyup, cêkok, wêjah). jamu untal-untaltan, [Red. untal-untalan.] pillen. jamu gilutan, kauwgeneesmiddel Wk. jêjamu, enz. medicineeren, medicijnen gebruiken. — anjamoni, enz. iemand of een beest een geneesmiddel geven of toedienen. — anjamokake, voor een ander (iem. of een beest) jamu, ingeven; iem. onder behandeling met jamu, stellen Wk., JBr. 392; iets tot inwendig geneesmiddel aanwenden. — pajamon, pajampèn, (pa) lolohan, een medicijnkopje, gew. van den dop van krambil puyuh, gemaakt Wk. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) jamu (jamu) : n. jampi k. loloh ki tamba sing panganggone sarana dipangan ut. diombe; mutah [x]-ne pepe pr: wong lanang sing ilang kadayane; jêjamu: migunakake jamu; njamoni: namakake jamu. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) jamu : ng, jampi kr 1 (loloh or usada ki) medicine, health potion. [x] sing jodho the right medicine for the malady. 2 to dose oneself. Sabên esuk aku [x] êndhog. I eat an egg every morning for my health. [x]-n-[x]-nan act of treating with medication. Lêlara ing sajrone kuping angèl bangêt jamon-jamonane. Ailments of the ear are very hard to treat. jê-[x] to take health potions repeatedly. mêr-[x] to treat medically; to have medical treatment. Olèhe mêr-[x] wis ngêntèkake dhuwit. He's spent a lot of money trying to get cured. n/di-[x]-kake to treat [a malady] with medicine. larane dijamokake ing dhoktêr. He was treated by a doctor. n/di-[x]-ni to give medicine to. [x] kuwat potion to increase one's sexual potency. [x] singsêt slenderizing medicine. [x] têmu-lawak tonic or physical-fitness preparation from a certain tuberous root. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ kabĕlĕt 234:7.2 suddenly interrupted, unexpectedly in difficulties. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[15]
- ^ (1) krupuk : N.K. la partie interne et charnue de la peau du buffle, que l'on fait sécher pour être ensuite mangée avec le riz. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) krupuk : KN. een toespijs bij de rijst van het binnenste vleeschachtige gedeelte van buffelhuid (of ook wel van visch J.) broos in olie gebraden; vgl. krècèk, rambak. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) krupuk (krupU?) : kn. ar. lawuh gorèngan (kang digawe glêpung dicampur blêng, urang lsp). Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) krupuk : crisp fried chips. [x] lêgêndar crisp ground-rice chips. [x] têrung rice-flour chips. [x] urang shrimp chips. ng-[x] to fry chips as one's livelihood or as a source of income. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata kirik (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ kokok bĕluk 234:10.2 a part. kind of owl. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV)[16]
- ^ (Indonesia) Arti kata kumat (1) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata kumat (1) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata kupat dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata kulak (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1) lèngsèr : N.K. glisser, s'affaisser, s'esquiver. nglèngsèr, prendre une position courbée pour se retirer. lumèngsèr, se retirer de devant quelqu'un en se tenant courbé. — N.K. soucoupe, plateau, cabaret. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) lèngsèr : KW. zva. lorod, Wk. KN. 1, afzakken, afglijden van de aarde van een berghelling; fig. (Wk. poët.) afzakken, aftrekken, gaan retireeren KB. 139; en zich in een gebogene houding (over den grond met het achterste schuivende Wk.) verwijderen uit de tegenwoordigheid van een voornaam persoon (vrg. lingsir, en longsor). — 2. schenkblad, schenkbord, presenteerblad RP. 34 (vrg. talam, dhulang, bèri). Vlg. ZG. XXVII, 2722 deksel van een sirih-toestel. — nglèngsèr, iets op een schenkbord zetten; en ook iets van een schenkbord afzetten, afnemen en neerzetten. ° malam, gebruikt bathik-was, dat in de pan overgeschoten is, op het vuur een weinig doen smelten en er uithalen. ° pola, (bij het bathikken) het patroon onder de doek verschuiven om het verder na te teekenen Wk.; een gebogene houding aannemen om zich te verwijderen. — nglèngsèri, mrv. iets op een schenkblad zetten Wk.; en voor iemand zich verwijderen, terugtrekken, retireeren KB. 38. — lumèngsèr, (Wk.: KW. zva. mundur, W. zva. lumorod) in een gebogene houding zich verwijderen, en terugtrekken, retireeren KB. 28, BTDj. 452 (vrg. mundur); afglijden, afzakken v. e. berghelling Bab. Jo. I, 402. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) lèngsèr (lEGsEr) : [lumèngsèr]: lumingsir. Sumber: Bausastra: Jarwa Kawi, Padmasusastra, 1903, #11. (4) lèngsèr : mundur. Sumber: Babasan lan Saloka, Anonim, 1908, #1278. (5) lèngsèr (lEGsEr) : lorod, patadhahan. Sumber: Têmbung Kawi Mawi Têgêsipun, Wintêr, 1928, #1506. (6) lèngsèr (lEGsEr) : I kn. 1 bngs. tembor bundêr; 2 ar. watu kang atos. II kn: mundur saka ing pasowanan; di-[x]: diingsêt, dilorod tmr. piring lsp. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (7) lèngsèr (lEGsEr) : mundur saka pasowanan. Sumber: Kawi - Jarwa, Poerwadarminta, 1943, #1856. (8) lèngsèr : 1 utensil for holding or carrying dishes (e.g. tray, saucer). 2 betel-leaf box lid. 3 hard flat stone. 4 to slide, shift. 5 to withdraw humbly from the presence of a highly esteemed person. ng-[x] malam to melt down wax for re-use (in batik-making). ng-[x] pola 1 to assume a humble attitude when withdrawing from smn exalted. 2 to slide a pattern under fabric in order to transfer it to the fabric (in batik-making). ng/di-[x]-(i) to put onto, or transport with, a tray. Piringe banjur di-[x]. She cleared the table with a tray. ng-[x]-i wedang to put the tea on a tray. ng/di-[x]-i to withdraw from humbly (as above). ng-[x]-i ramane to leave the presence of one's father. l-um-èngsèr to withdraw humbly. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) longsor : KW. zva. jugrug, luntur, Wk. KN. afzakken, afglijden van aarde, volg. Wk. zva. lorod, (vrg. lèngsèr, lungsur, jugrug, en luntur). — nglongsor, met uitgestrekte beenen op den grond gaan liggen. — lumongsor, zóo op den grond liggen. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (2) longsor (lOGsOr) : kn. mlorod jugrug dening kasêntor ing banyu. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (3) longsor : to shift, slide, settle. lêmah [x] avalanche. ng-[x] to sit with the legs stretched out. ng/di-[x]-i [of earth] to slide onto. Dalane ng-[x]-i kali. The road washed into the river. l-um-ongsor sms NG-[x] above. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata macapat dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ mambu (1) berbau, (2) basi (tentang makanan). sumber: kbbi. kemdikbud
- ^ (Indonesia) Arti kata manut dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata manutan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata manten dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mancung (2) dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mangap dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mangkrak dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mangkel dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata megar dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata memelas dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mempur dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mencolot dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mencelat dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ Templat:Mencla-mencle
- ^ (Indonesia) Arti kata meri dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mengawur dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mendam dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mendoan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata meniran dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mentas dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mendapuk dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata megap-megap dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata midodareni dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata miris dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mumpuni dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mumet dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata munyuk dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata murup dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mustaka dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mutih dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata momong dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata momongan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata mondolan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata neko-neko dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata ngoyo dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1) obor : N.K. flambeau, torche. ngobor, se servir d'un flambeau, éclairer. ngobori, éclairer avec un flambeau, éclairer quelque chose: chercher. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) obor (ObOr) : sangabang: arane krêtu cina (Bl.). Sumber: Javaansche Woordenlijst, De Nooy, 1893, #24. (3) obor (ObOr) : enz | Dhasar ing Mandraka gêdhe obore, padhang jagade, dhuwur kukuse, adoh kuncarane, P. I, 2-8. Sumber: Têmbung Bêcik, Padmasusastra, 1898, #13. (4) obor : KN. flambouw, fakkel, toorts JZ. II. oboring laku, gids Waj. I, 383. gêdhe obore, groot van fakkel, een uitdrukking tot lof van een land, waarvan de beteekenis misschien is, dat daar nauwkeurig onderzoek gedaan wordt in rechtszaken (zva. veilig, vkl. door padhang jagade, zie WP. 11, Pr. 2; vgl. kukus). obor giring, verb. van Hooge Regeering. angsal kula papriksan kapêjahan °, ik ben in mijn onderzoek door het uitgaan der fakkel van het licht beroofd; zva. het spoor bijster geworden, kwijt geraakt? Wk., zie verder JZ. II. — ngobor, een fakkel gebruiken. — ngobori, met een fakkel bijlichten, met fakkels zoeken of opsporen DN. II, 585; fig. een duistere zaak toelichten Pr. 6; nauwkeurig onderzoek doen naar (of bij Wk.). galih lir dèn obori, ML. 244: hij kwam op een inval. ° pêngantèn, bruid en bruidegom in de nacht van hun huwelijk met fakkellicht in hun slaapvertrek een bezoek brengen; een bijgeloovige plechtigheid bij de Javanen (anders nyoloki). Sumber:Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (5) obor (ObOr) : kn pring iratan, blarak lsp. disulêd dianggo colok; kêpatèn [x] pr: kelangan lacak tmr. alurane sêduluran, (ut. tmr. panitining prakara); gêdhe [x]-e br: sakèhing prakara dititipriksa kalawan adil (tmr. nêgara); di-[x]-i: 1 disuluh (dibrongot, dipadhangi) nganggo obor; 2 br. dipadhangake rêmbuge (prakarane). Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (6) obor : torch; fig enlightenment, guiding light; leader. gêni [x] torchlight. awèh [x] to offer guidance. gêdhe [x]-e (wy) (a place where) justice reigns. kêpatèn [x] to have lost the trail of sth one is tracking or investigating. ng/di-[x]-(i) 1 to illuminate, shed light on (lit, fig). ng-[x] dalan to light the way. ng-[x]-i pêpêtêng to shed light in the darkness. Pikir kaya di-[x]-i. I've just had an idea! Bocah-bocah padha ng-[x]-i pêlêm tiba. The children looked for fallen mangoes by torchlight. 2 rg to cook by boiling. ng-[x] tela to boil cassavas. See also SAMBUNG. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) omong : N.K. entretien, conversation. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) omong : KN. sprookje, vertelseltje; kout, vgl. obrol. — ngomong, kouten over onbeduidende zaken. — ngomongi, iemand een sprookje, een leugen vertellen. — ngomongake, als boven (aan iemand) iets vertellen Wk. — omong-omongan, samen kouten, met elkander keuvelen over onbeduidende zaken Gr. L. 50. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) omong : k. wicantên, ki. ngandika. Sumber: Babasan lan Saloka, Anonim, 1908, #1278. (4) omong kosong (OmOG kOsOG) : pc gêgunêman gêgorohan. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (5) omong : to speak (ngêndika-n ki). nêrusake [x]-e to go on with what one was saying. A sugih [x]. A talks a lot. [x]-[x]-(an) (ngêndika-n ki) to converse. ng/di-[x]-ake to discuss. ng-[x]-ake pasar malêm talking about the bazaar. [x] dhewe to talk out loud to oneself. [x] kosong to talk of inconsequential things. [x] clêmang-clêmong or [x] cêblang-cêblung to talk nonsense, talk through one's hat. See also ANDIKA. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ ompong (1) tidak bergigi karena giginya sudah ada yang tanggal, dicabut, tidak tumbuh, atau tidak terbentuk (tentang manusia, hewan, dan sebagainya) (2) kurang berdaya; tidak bertenaga. sumber: kbbi. kemdikbud
- ^ (1) ompol : KN. de pis, die men te bedde of op een mat loost, bv. v. e. kind, een zieke, en derg.; fig. gemeen: kind tegenover zijn vader of moeder Wk. — ngompol, natte, vochtige grond G. ? in het bed wateren BG. 205. — ngompoli, het bed, de luiers, enz. nat wateren (ook zijn slaapkameraad Wk.). Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (2) ompol (OmpOl) : kn uyuh (ing nalikane turu); ng-[x]: nguyuh (ing sajroning turu). Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (3) ompol : inadvertently discharged urine. Iki [x]-e sapa nang kasur? Who wet this mattress? k-[x]-an to get urinated on. ng-[x] to urinate in bed or in one's clothing. ng/di-[x]-i to urinate on sth. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) opak* II 1218:5 opak-opakan 1218:5.1 part of a shield (decoration? band to hold it together?) ST 7.81: opak-opakĕn (read opak-opakan) paresi kombala putih lyan abaṅ. iṅopak-opak 1218:5.2 (pf) to provide with an opak-opakan? RL 11.204: (parisya) iṅopak-opak atutuṅkul mas adi. Sumber: The Old Javanese-English Dictionary, by P.J. Zoetmulder with the assistance of S.O. Robson (1982, KITLV) (2) opak : N.K. nom d'une espèce de pâtisserie. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (3) opak : KN. naam van een gebak, een soort van groote dunne koekjes; volg. Wk. een soort van oblie. ° angin, een luchtige soort daarvan Wk. — ngopak, opak maken, van iets opak maken. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (4) opak-angin (opa?aGIn) : kn ar. panganan (yèn dibakar mlêmpung). Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (5) opak : ng-[x] to make a certain wafer-like snack food. [x] angin the above snack. Sumber: Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) opor : N.K. rôtir à la broche. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) opor : KN. aan 't spit gebraden (vleesch G. volg. Rh. sate, of) gevogelte met vulsel van kruiderijen en kokosmelk AS., JZ. II; vgl. kalak. — ngopor, òpòr maken (vleesch aan het spit braden G.). — kumopor, of kêmopor, geschikt om er òpòr van te maken van een kip, wat ouder dan een kêmanggang, zie panggang. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) opor (OpOr) : kn iwak panggang (bèbèk lsp); [x]-[x] bèbèk (mêntas awake dhèwèk): bisa kêlakon kang disêdya saka rekadayane dhewe. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) opor : thick chicken or duck soup. ng/di-[x] to make [ingredients] into this soup. [x] ayam the above with chicken. [x] bèbèk the above with duck. [x] bèbèk mêntas awak-e dhèwèk self-reliant. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) pêcêl : KN. naam van een kost, gemaakt van verschillende gekookte groenten met een bijzondere sambělsaus; zie ook kêcêr, pêcêl pitik, pěcěl van aan vezels gescheurd kippenvleesch met een saus van samběl en kokosmelk, waarbij jangan mênir, als toespijs bij de rijst BTDj. 113, vgl. gêcok, pêcêl iwak loh, een dergelijke pěcěl van visch, o. a. v. lele, ° tawon, p. v. jonge bijen Wk. jêruk pêcêl, een soort van kleine citroen, gew. limmetje genoemd, waarvan alleen het sap gebruikt wordt, vgl. kêcêr, Wk., BvB. 107. pêcêl alu, spr. of scheldwoord: stugge vent JZ. II, vgl. L. 312. ° pêdhês, heet het zonder tusschenpoozen ploegen, spitten, eggen en beplanten der zaaibeddingen van de padi SG. — mêcêl, pěcěl bereiden; iets zooals een kip, tot pěcěl bereiden BG. 551, JZ. II. mêcêl alu, zva. pêcêl alu. — kumêcêl, een jonge kip juist geschikt om er pěcěl van te maken. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (2) pêcêl (p|c|l) : kn. ar. lêlawuhan kang digawe jêjanganan karo sambêl. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (3) pêcêl : a cooked vegetable salad with peanut dressing. m/di-[x] to make [ingredients] into this dish. mêcêl manuk m-abur to do sth that requires great skill. [x] ayam chicken boiled in spiced coconut milk. [x] êndhog eggs and mixed vegetables in peanut-butter sauce. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata sampean dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata selawe dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (1) Javaansch-Nederduitsch Woordenboek, Gericke en Roorda, 1847, #16. (2) Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (3) Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (4) Bausastra: Jarwa Kawi, Padmasusastra, 1903, #11. (5) Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (6) Giri Sonta Course for Javanese (Lexicon), Bakker, 1964, #286. (7) Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (1) Javaansch-Nederduitsch Woordenboek, Gericke en Roorda, 1847, #16. (2) Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (3) Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (4) Bausastra: Jarwa Kawi, Padmasusastra, 1903, #11. (5) Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (6) Giri Sonta Course for Javanese (Lexicon), Bakker, 1964, #286. (7) Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
- ^ (Indonesia) Arti kata urip dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ (Indonesia) Arti kata waduh dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
- ^ Beranda[17]
- ^ Bahasa dan Leksikon[18]
- ^ Singkatan dan Akronim[19]
- ^ Bausastra Jawa Poerwadarminta 1939[20]
- ^ Bausastra Indonesia-Jawi, Purwadarminta. 1939, #1979[21]
- ^ Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968[22]
- ^ Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917[23]
- ^ Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918[24]
- ^ Copyright 1982 by Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde, Leiden, the Netherlands. All rights reserved, including the right to translate or to reproduce this book or parts thereof in any form. ISBN 90.247.6178.6[25]