Daftar mineral

artikel daftar Wikimedia

Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang membentuk struktur geometris tertentu. Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna. Kata mineral memiliki multitafsir, sukar untuk mendefinisikan mineral secara tertentu. Tapi kebanyakan orang mengatakan bahwa mineral ialah satu frasa yang terdapat dalam alam. Beberapa bentuk struktur mineral di antaranya adalah lempeng, tiang, limas, dan kubus.

Batu permata merupakan campuran dari unsur-unsur mineral. Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan amorf, yang artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (seperti kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika proses berlangsungnya itu makin tenang dan lambat.

Kristal sunting

Kristal adalah sebuah benda yang homogen, berbentuk sangat geometris dan atom-atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal, karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di laboratorium.

Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak setangkup (simetris) dan yang pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangun yang tersendiri sifatnya kepada mineral yang bersangkutan.

Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur kristalen. Dalam suasana yang baik benda kristalen dapat mempunyai batas bidang rata-rata & benda itu dinamakan kristal (hablur) & bidang rata itu disebut permukaan kristal.

Ada 32 macam gelas kristal yang dipersatukan dalam 6 sistem kristal, yaitu:

  1. REGULER, Kubus atau isometrik ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak lurus satu sama lain (contoh: intan, pirit, garam batu)
  2. TETRAGONAL (berbintang empat) ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua poros sama panjang sedangkan poros ketiga berbeda (contoh chalkopirit, rutil, zircon).
  3. HEKSAGONAL (berbintang enam) Hablur ini mempunyai empat poros, tiga poros sama panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilang dengan sudut 120 derajat (60 derajat), tetapi poros keempat tegak lurus atas bidang itu dan panjangnya berbeda (contoh apalit, beryl, korundum).
  4. ORTOROMBIS (irisan wajik) ketiga poros tidak sama panjang du poros berpotongan siku-siku dan poros ketiga memotong miring bidang kedua poros tadi (berit, belerang, topaz)
  5. MONOKLIN (miring sebelah) ketiga poros tidak sama panjang, dua dari porosnya berpotongan sorong & poros ketiga tegak lurus atas kedua poros tadi (gips, muskovit, augit)
  6. TRIKLIN (miring, ketiga arah) ketiga poros tidak sama panjang dan berpotongan serong satu sama lain (albit, anortit, distin)

Bentuk kristal dibagi dalam 6 tata hablur yang didasarkan:

  • perbandingan panjang poros – poros hablur
  • besarnya sudut persilangan poros – poros hablur

Gores sunting

Kristal / mineral yang mempunyai kekerasan < 7 jika digosokkan pada lempengan porselin yang kasar biasanya meninggalkan di tempat penggosokan tersebut suatu garis yang karakteristik dan sering kali berwarna lain dari mineral itu sendiri.

  • Pirit yang warnanya kuning emas meninggalkan garis hitam.
  • Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam-logaman atau memberi garis merah darah
  • Fluisvat memberikan garis putih (mineral yang berwarna terang tetapi memberi garis putih)

Belahan sunting

Belahan adalah kecenderungan batu permata untuk membelah ke arah tertentu menyusur permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi ia menunjukkan ke arah mana ikatan-ikatan di antara atom relatif lemah dan biasanya reta-retak menunjukkan arah belah.

Belahan ialah sifat untuk menjadi belah menurut bidang yang agak sama licinnya

  • belahan baik sekali
  • baik
  • sedang
  • buruk
  • tidak ada belahan sama sekali

Warna sunting

Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang, beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat. Spektrum yang dapat dilihat terdiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet.

Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan memengaruhi energi dan akan terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic

Di sini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu: belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya.

Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah.

Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar “mulia” pada batu-batu itu. Contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur mineral yakni zat arang merupakan benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat campuran yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda. Aneka batu permata itu dapat tidak berwarna, kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun.

Banyak mineral hanya memperlihatkan warna yang terang pada bagian-bagian yang tipis sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan oleh banyak mineral.

Warna hijau muda; jika warna tersebut makin tua berarti makin bertambah Kadar Fe di dalam molekulnya.

Berat Jenis (BD) sunting

Untuk mengetahui mineral yang belum diketahui BD-nya dipakai alat yang disebut cairan berat:

  • Pertama: Bromoform (ChBr)
  • Kedua: Joodmethylin (Ch2 J2)
  • Ketiga: Cclerici yaitu larutan Thallium malonat formiat

Mineral dengan BD < 2,68 mineral ringan

  • Kwarsa: 2,57
  • Albit: 2,62
  • Oligoklas: 2,64

Mineral dengan BD > 2,68 mineral berat

  • Labradorit: 2,70
  • Anortit: 2,76
  • Augit hornblende: 3,20
  • Maskotit: 2,90
  • Biotitit: 3,00
  • Korundum: 3,20
  • Turmalin

Mineral dengan BD 3,3 – 4 mineral amat berat

  • Oifin
  • Starolit
  • Granat / garnet

Mineral dengan BD > 4 dan kekerasan = 7

  • Zirkon

BD = 2,65 Mineral tergolong dalam fraksi enteng dan bias rangkapnya tergolong rendah yaitu terdiri dari

  • Kuarsa kristalen; bergkristal (tidak berwarna); amathis atau kecubung
  • opal = sebetulnya gel asam kersik
  • chalsedon; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen); k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop.
  • agat; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop
  • Oniks, jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop
  • jaspis
  • besi kersik
  • opal tanggung (half opal) = sifat membelah tidak ada pecahannya berupa kerang.

BD = 2,9 – 3,3

  • Nefrit = Jade = Giok {Ca2 (Mg, Fe)5 (OH)2Si8O22} aktinolit atau Amfibol kalsium magnesium besi; bentuk menyerabut atau asbes tiform; warna kelabu, kehijau-hijauan atau kekuning-kuningan; adanya garis kembar; warna plagioklas putih, kadang – kadang kehijau-hijauan, hijau tua, coklat, hitam, kadang-kadang tembus pandang (transparan), tembus cahaya (Translucent) atau opal; bidang belah berpotongan dengan sudut 550 dan 1250 ; K = 5 – 6; apabila dipanaskan mengeluarkan air yang menunjukkan bahwa ia terbentuk dalam suasana hidro (perhatikan adanya gugusan OH) atau dikenal sebagai AMFIBOL.

BD = 3,3 – 3,6

  • Epidot ( H2 M4 “M6”’ Si6O26, M”); dari batu-batuan endapan atau sedimen yang lebih tua; k = 6,5; Hijau- hijau kekuning-kuningan, terdapat jenis yang berwarna merah; belahan baik; mengristal monoklin, prisma; bias cahaya dan bias rangkap kuat.

BD = 3,5 – 5,3

  • Granat/Garnet (M3” M2”’ SiO3O12); dari batuan sedimen tua; kristal reguler; bias cahaya keras, tidak berbias rangkap (Isotrop); K = 7; belahan baik; warna merah, merah coklat, kuning dan hijau jarang, tidak berwarna sama sekali.

BD = 4

  • Korundum (Al2O3) tersusun sangat padat; tak berwarna –bermacam-macam warna; K = 9; Oktahedron/Hexagonal; Bias tinggi; Bias rangkapnya rendah. (3,9 – 4,1)
  • Spinel (M” = Mg, Zr, Fe; M”’ = Cr, Al, Mn); hijau tua; K = 7,5 – 8; Biasnya tinggi, Mengkristal secara reguler; bersifat isotrop dalam optiknya; belahannya sering kali buruk

BD = 4,2

  • Ortit termasuk golongan Epidot hanya dalam persenyawaannya berbeda disebabkan kadar Ce yang tinggi; K= 5,6; merah coklat, coklat merah tua – kuning atau coklat kuning; kristal gemuk seperti prisma;
  • Turmalin {H9Al3(B.OH)2Si4O19}; K= 7; Heksagonal, belahan buruk, Bias sedang; Pleokroisnya sangat kuat; jernis seperti air, Coklat biru sampai hitam, turmalin biru agak jarang diketemukan.

Tiap-tiap batu permata yang sudah dikenal berat jenisnya dapat diketahui nilai keras batu, dari berat batu dapatlah dihitung karat dari permata tersebut. Karat adalah satuan berat yang setimbang dengan seperlima gram. Satuan ini disebut karat metrik.

Jika kita timbang berat intan, tidak dikatakan berat intan 1 gram tetapi berat intan adalah 5 karat, demikian yang lain batu rubi beratnya 17,8 karat, batu sapphire 7 karat dsbnya.

Nama-nama batu permata, kristal, dan mineral terkenal sunting

Dalam bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia di dalam kurung, berdasarkan urutan abjad:

Nama-nama Batu Permata berdasarkan urutan Kekerasan menurut Skala Mohs sunting

1) Talk 2) Gipsum 3) Kalsit 4) Fluorit 5) Apatit 6) Feldspar 7) Kuarsa 8) Topaz 9) Korundum 10) Intan

Lihat pula sunting