Damar (tumbuhan)

genus tumbuh-tumbuhan

Genus Agathis, sering disebut pohon damar, atau dalam bahasa Maori disebut kauri, adalah genus dari 21 spesies pohon yang selalu berdaun sepanjang tahun dari famili konifer purba Araucariaceae. Meskipun dahulunya menyebar luas selama periode Jurasik, sekarang mereka hanya ditemukan di daerah yang lebih kecil di belahan Bumi selatan. Pohon-pohon ini bercirikan batang yang sangat besar dan percabangan sedikit atau tidak ada pada beberapa bagian batang di bawah tajuk. Pohon muda biasanya berbentuk kerucut; hanya saat dewasa tajuknya menjadi lebih membulat atau tidak beraturan.

Damar
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Gymnospermae
Divisi: Pinophyta
Kelas: Pinopsida
Ordo: Araucariales
Famili: Araucariaceae
Genus: Agathis
Salisb. 1807
Spesies

Lihat teks

Kulit batang Agathis robusta di Melbourne Royal Botanic Gardens (daun-daun adalah milik tumbuhan lain)

Kulit kayunya lembut dan berwarna abu-abu muda atau cokelat abu-abu, biasanya mengelupas menjadi serpihan-serpihan yang menebal pada pohon yang lebih tua. Struktur cabangnya sering kali horizontal, atau menaik saat lebih besar. Cabang paling bawah sering kali meninggalkan luka cabang melingkar bila mereka tanggal dari batang yang berada lebih di bawah.

Daun muda pada semua spesies Agathis lebih besar daripada daun tua, lebih atau kurang lancip, bermacam-macam bentuknya di antara spesies dari bentuk ovata (membundar telur) hingga lanceolata (panjang, lebar di tengah). Daun tua berhadapan letaknya, bentuk jorong hingga serupa garis, sangat kasar dan cukup tebal. Daun muda sering kali berwarna merah tembaga, kontras dengan dedaunan musim sebelumnya yang biasanya hijau atau hijau-berserbuk.

Runjung jantan yang menghasilkan serbuk sari biasanya hanya muncul pada pohon yang lebih besar setelah runjung betina yang akan menghasilkan biji muncul. Runjung betina biasanya berkembang pada anak cabang samping yang pendek, menjadi dewasa setelah dua tahun. Bentuknya umumnya bulat atau bulat telur.

Biji dari beberapa spesies diserang oleh ulat dari ngengat Agathiphaga, golongan ngengat yang termasuk paling primitif.

Penggunaan

sunting

Berbagai jenis pohon damar menghasilkan beragam resin seperti kopal kauri, kopal Filipina, dan getah damar.

Pohon damar menghasilkan kayu yang dalam perdagangan dikenal sebagai agatis (kayu agatis; sementara kayu damar dihasilkan oleh jenis-jenis Araucaria). Kayu agatis bermutu baik, dan merupakan salah satu kayu perdagangan utama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kayu ini tergolong kayu lunak dan ringan; terasnya kuning pucat hingga sewarna jerami, sering dengan campuran warna merah muda, dan tidak jelas terbedakan dari kayu gubalnya. Kerapatan kayunya berkisar antara 360–660 kg/m3 pada kadar air 15%.[1]

Dengan serat kayu yang umumnya lurus, serta tekstur yang sangat halus dan rata, kayu agatis umumnya dinilai sangat bagus untuk keperluan pertukangan, pembuatan tiang perahu, konstruksi di bawah atap, perabotan rumah tangga, papan bingkai, panil-panil kayu, dan peti-peti pengemas.[1] Kayu agatis juga umum digunakan pada pembuatan gitar rentang menengah, karena sifat resonansinya yang bagus, namun ongkos produksinya murah. Ia dipakai pula untuk beberapa papan permainan igo.

Daftar spesies

sunting
 
Te Matua Ngahere, nama sebuah pohon dari spesies A. australis di hutan Waipoua, adalah pohon terbesar kedua di Selandia Baru. Pohon terbesar, Tāne Mahuta, ada di dekatnya.
 
Runjung betina A. borneensis

Referensi

sunting
  1. ^ a b Soerianegara, I., dkk. 2002. Agathis Salisb.dalam I. Soerianegara dan RHMJ. Lemmens (eds.). Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 5(1): Pohon penghasil kayu perdagangan yang utama. Hal. 68-78. PROSEA – Balai Pustaka. Jakarta. ISBN 979-666-308-2.

Pranala luar

sunting