Danau Paniai
Danau Paniai adalah sebuah danau yang terletak di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Danau Paniai yang kesohor memiliki panorama alam yang rancak, alami, dan terawat dengan baik. Keindahan Danau Paniai diakui oleh utusan dari 157 negara ketika berlangsungnya Konferensi Danau Se-Dunia yang dihelat di India pada tanggal 30 November 2007.
Danau Paniai | |
---|---|
Letak | Kabupaten Paniai dan Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Indonesia |
Koordinat | 3°54′S 136°19′E / 3.900°S 136.317°E |
Aliran keluar utama | Sungai Yawei (Urumuka) |
Terletak di negara | Indonesia |
Area permukaan | 154 km2 (59 sq mi) |
Kedalaman maksimal | 44 m (144 ft) |
Ketinggian permukaan | 1.752 m (5.748 ft) |
Referensi | [1] |
Luas Danau Paniai yang mencapai 14.500 hektare memberi cukup ruang kepada wisatawan untuk memilih lokasi yang sesuai dengan keinginannya ketika berekreasi ke danau tersebut. Terdapatnya bebatuan dan pasir di tepian danau, serta dikelilingi oleh tebing-tebing yang lumayan tinggi, menambah daya tarik objek geowisata dan ekowisata. andalan di Kabupaten Paniai[2]
Penemuan oleh Belanda
suntingPada awalnya, Danau Paniai beserta Danau Tigi dan Danau Tage dinamakan Wisselmeren. Penamaan ini dinisbatkan kepada orang yang pertama kali menemukan ketiga danau tersebut pada tahun 1937, yaitu seorang pilot berkebangsaan Belanda bernama Frits Julius Wissel. Pada tanggal 31 Desember 1936, Frits Wissel terbang melintasi pegunungan Pulau Papua untuk survei perusahaan minyak Belanda. Wissel melihat bahwa ada beberapa kano diatas danau membuktikan bahwa wilayah ini berpenduduk.[3][4] Pada penerbangan berikutnya oleh E.L.J. Haak pada tanggal 15 Februari 1937, ditemukan beberapa kampung disekitar wilayah danau tersebut.[3] Pada bulan November tahun itu, pemerintah Hindia Belanda menamai danau tersebut atas nama Wissel.[5]
Ekologi
suntingSebagaimana sebagian besar Kabupaten Paniai yang berada di wilayah pegunungan dan perbukitan yang berhawa sejuk, Danau Paniai pun terletak di daerah ketinggian, yaitu sekitar 1.700 meter di atas permukaan laut (dpl). Meskipun demikian, Danau Paniai menyimpan aneka jenis ikan air tawar dan udang. Ikan nila (oreochromis niloticus), ikan mujair (oreochromis mossambicus), ikan mas/ikan karper (cyprinus carpio), ikan sembilan hitam, dan ikan belut (synbranchus) adalah di antara jenis ikan yang dapat dijumpai di danau ini. Sedangkan ikan pelangi (rainbow/melanotaenia ayamaruensis) merupakan biota Danau Paniai yang sering dicari oleh para nelayan dan hobiis ikan hias karena bernilai ekonomi tinggi. Bila beruntung, di Danau Paniai wisatawan dapat melihat udang endemik Papua yang kini sudah mulai langka, yaitu udang selingkuh (cherax albertisii).[6][7]
Aksesibilitas
suntingBagi wisatawan yang ingin mengunjungi Danau Paniai, dapat memulai perjalanan dari Kota Enarotali, Ibu Kota Kabupaten Paniai. Dari Kota Enarotali, tersedia dua jalur menuju kawasan Danau Paniai. Pertama, menggunakan jalur darat dengan menyewa bus jenis Mitsubishi Strada yang dapat diandalkan untuk melintasi medan jalan yang terjal dan berkelok-kelok. Kedua, mengambil jalur udara dengan menumpang pesawat AMA dan AMAF[8] jenis Cessna yang bisa mendarat di wilayah dataran tinggi dengan karakteristik landasan dari tanah.
Referensi
sunting- ^ Yogi, Naftali; et al. (2010). "A Pristine High-Elevated Ancient Lake Complex, Lake Paniai, Papua, Indonesia" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-04-01. Diakses tanggal 2011-11-15.
- ^ Nawipa, Demianus (2020). "Esai Potensi Geoheritage Pada Limestone Di Danau Paniai". Geoheritage Danau Paniai. 0.1 (1): 1–4.
- ^ a b Klein, W. C. (1954). Nieuw Guinea, part III (PDF). Staatsdrukkerij, The Hague. hlm. 92. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2023-03-17.
- ^ Pickell, David; Müller, Kal (2002). Between the tides: a fascinating journey among the Kamoro of New Guinea. Tuttle Publishing. hlm. 38. ISBN 0-7946-0072-7.
- ^ Jones, David E. (2003). Evil in Our Midst: A Chilling Glimpse of Our Most Feared and Frightening Demons. Square One Publishers, Inc. ISBN 0-7570-0009-6.
- ^ Polhemus, D.A., R.A. Englund, and G.R. Allen (2004). Freshwater Biotas of New Guinea and Nearby Islands: Analysis of Endemism. Bernice Pauahi Bishop Museum, Conservation International
- ^ Holthuis, L.B. (1982). Freshwater Crustacea Decapoda of New Guinea. in: Gressitt, J.L., eds (1982). Biogeography and ecology of New Guinea, vol. 2. Monographiae Biologicae 42: 603-619.
- ^ Danau Paniai Kota Enarotali, Papua[pranala nonaktif permanen]