Datu Bagul
Datu Bagul atau Syekh Aminullah adalah orang pertama yang datang dari Persia ke Kalimantan, “Beliau datang semata-mata untuk mensyiarkan agama Islam. Konon, beliau menggunakan sebuah kapal yang cukup besar, lengkap dengan barang-barang dagangannya. Selain berdagang, beliau memberikan pengajaran agama Islam kepada penduduk Banjar,” jelasnya. Syekh Aminullah menetap di Desa Tungkaran untuk melakukan khalwat. Kapal dagangnya pun disandarkan di tepi bukit. “Di sebelah belakang makam ini, dulunya adalah danau yang luas dan dalam, sehingga kapal bisa masuk dari arah Sungai Martapura.
Biografi | |
---|---|
Kematian | Makam Datu Bagul |
Data pribadi | |
Agama | Islam |
Kegiatan | |
Pekerjaan | ulama |
Latar Belakang dan Kedatangan Datu Bagul
suntingDatu Bagul lahir dengan nama asli Syaikh Sayyid Muhsin As-Sulami Al-A'Raj Al Husaini Sedangkan Nama Syaikh Aminullah adalah nama lain beliau dan berasal dari Maghrib atau Maroko . Ia memutuskan untuk merantau ke Martapura untuk menyebarkan ajaran Islam. Kedatangannya ini menjadi awal dari perjalanan dakwah yang dilakukan oleh Datu Bagul di wilayah tersebut. Ia menggunakan kapal dagangnya untuk berlayar ke Martapura dan membawa serta barang dagangan untuk berkehidupan di sana.[1]
Dakwah dan Pengajaran Islam
suntingDatu Bagul tidak hanya berdagang, tetapi juga memberikan pengajaran agama Islam kepada penduduk Banjar. Tempat tinggalnya, Desa Tungkaran, menjadi pusat kegiatan dakwah dan khalwat yang dilakukan oleh Datu Bagul. Ia memiliki peran penting sebagai guru hadist dari Datu Kelampayan, dan makamnya terletak dekat dengan makam Datu Bajanggut atau Syekh Umar Bin Yusup Bin Syech Abdullah Bin Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Makam dan Kehidupan Pribadi
suntingMakam Datu Bagul terletak di Desa Tungkaran, di halaman pondokannya sendiri. Pada masa hidupnya, Datu Bagul Memiliki Istri Dan keturunan dan sudah terlacak keturunan beliau ada didesa taal HST Ia meninggal Kurang lebihnya pada usia 35 tahun wallahualam. Lokasi makamnya menjadi tempat ziarah bagi banyak orang, dan di sekitar makam tersebut, terdapat pedagang makanan ringan yang menyediakan kebutuhan bagi para peziarah.
Warisan dan Pengelolaan Tempat Ziarah
suntingGuru Sekumpul, seorang tokoh ulama kharismatik yang menjadi panutan masyarakat Kalsel, menjadi pengelola kubah makam Datu Bagul sejak tahun 1980-an.[2] Warisan berupa mushala dan kebun karet di sekitar makam juga diwariskan kepada generasi selanjutnya. Guru Sekumpul percaya bahwa tempat tersebut memiliki nilai spiritual dan akan memiliki manfaat di masa depan.
Referensi
suntingCatatan Kaki
sunting- ^ Firdha, Wahyu (2022-09-25). "Mengenal Datu Bagul, Berikut Sejarahnya". PojokBanua.com. Diakses tanggal 2023-11-20.
- ^ "Kisah Hikmah (8); Siapa Sebetulnya Datu Bagul? Begini Penjelasan Guru Sekumpul". koranbanjar.NET. 2021-04-21. Diakses tanggal 2023-11-20.