Dawarblandong, Mojokerto
Dawarblandong merupakan suatu kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Dawarblandong merupakan wilayah hutan jati dan iklim kering.
Dawarblandong | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Mojokerto | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | - | ||||
Populasi | |||||
• Total | 49,222 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 35.16.17 | ||||
Kode BPS | 3516170 | ||||
Luas | 6065.331 Ha | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 18 | ||||
|
Ekonomi
suntingDawarblandong juga merupakan kecamatan yang perkembangan ekonominya cukup maju semenjak adanya rencana daerah Dawarblandong sebagai daerah industri. Sekarang harga tanah di daerah dawarblandong mengalami peningkatkan 100%. Masyarakat Dawarblandong juga ingin daerahnya lebih maju dibandingkan dengan kecamatan lainya khususnya di Kabupaten Mojokerto dan umumnya Jawa Timur. Dawarblandong merupakan kecamatan yang maju dari berbagai bidang diantaranya pembangunan fisik di Dawarblandong terus berjalanan, pendidikan di daerah ini juga cukup maju karena banyak sekali anak luar kecamatan Dawarblandong yang bersekolah di dawar, ini membuktikan bahwa pendidikan yang ada di Dawarblandong cukup maju dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada di sekitarnya.
Makanan "Tahu Thek" yang terbuat dari tahu dan petis udang berasal dari daerah ini, selain itu juga Dawarblandong juga merupakan penghasil Cabe,Daun Kayu Putih, Kayu Jati, dan mentimun terbesar di Jawa Timur setelah Kecamatan Kemlagi.
Batas
suntingDawarblandong secara teritorial berada pada perbatasan 2 kabupaten yaitu Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan. Wilayah ini sangat strategis dibandingkan wilayah lain oleh karena itu Bupati Mojokerto ingin memajukan dan membangun kecamatan Dawarblandong sebagai daerah yang dapat menghasilkan pendapatan Asli daerah (PAD) yang sangat besar.
Budaya
suntingMasyarakat Dawarblandong mayoritas memeluk agamanya Islam. Selain itu agama Kristen dan kepercayaan lain juga ada. Matapencaharian masyarakat rata-rata petani, pedagang, pegawai sipil, dan buruh pabrik. Bahasa yang digunakan di wilayah ini menuturkan bahasa Jawa dialek 'Suroboyoan'. Tidak sedikit juga yang menggunakan bahasa Nasional. Seni juga berkembang baik di wilayah Dawarblandong diantaranya Kepang, Wayang Kulit, Dangdut, Campursari, Ludruk, Kasidah, dan Klotekan Lesung.
Referensi
suntingPranala luar
sunting