Dayar Arbain

(Dialihkan dari Dayar arbain)

Prof. Dr. H. Dayar Arbain, Apt. (lahir 27 November 1948) adalah seorang ahli farmasi dan pengajar Indonesia.[1]

Dayar Arbain
Lahir27 November 1948 (umur 75)
Bukittinggi, Sumatera Barat
KebangsaanIndonesia
Almamater- Universitas Andalas, Padang
- Universitas Western Australia
PekerjaanIlmuwan, pengajar
Dikenal atasAhli farmasi
Suami/istriNasmawaty
Anak5 orang

Riwayat

sunting

Pendidikan

sunting

Karier dan kegiatan

sunting

Di samping mengajar sebagai guru besar kimia bahan alam di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, ia juga merupakan Kepala UPT Sumber Daya Hayati pada perguruan tinggi tersebut.[2] Prof. Dayar juga aktif sebagai anggota Dewan Pakar Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) periode 2014 - 2018.[3]

Prof. Dayar giat melakukan penelitian terutama terhadap tumbuhan yang ada di pulau Sumatra yang dijadikan obat tradisional oleh masyarakat.[4]

Ia juga aktif mempublikasikan hasil penelitiannya di berbagai jurnal ilmiah baik di dalam maupun luar negeri, seperti Australian Journal of Chemistry (Australia), Journal of Chemical Society Perkin Trans I (Inggris), Phytochemistry (Inggris), Tetrahedron Letter (Inggris), Planta Medika (Jerman), Heterocycles (Jepang), dan ASEAN Journal of Science Technology Development (Thailand).

Kehidupan pribadi

sunting

Dayar Arbain lahir pada 27 November 1948 di kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Ia menikah dengan seorang perempuan bernama Nasmawaty dan telah dikaruniai lima orang anak.

Penghargaan

sunting
  • King Baudouin Award dari International Foundation for Sciences (IFS) Stockholm, Swedia (1993)

Referensi

sunting
  1. ^ Farmasi Unand
  2. ^ "Pohon Andalas, Riwayatmu Kini" Diarsipkan 2014-04-20 di Wayback Machine. Harian Haluan, 5/7/2013. Diakses 19/4/2014.
  3. ^ "Susunan Dewan Pakar IAI" Diarsipkan 2014-04-20 di Wayback Machine. Situs IAI. Diakses 19/4/2014.
  4. ^ "Megawati Akan Kunjungi Arboretum Tanaman Obat Unand" Antaranews, 9/3/2010. Diakses 19/4/2014.

Pranala luar

sunting