Dekomposisi kimiawi

Dekomposisi kimiawi adalah pemisahan suatu senyawa kimia menjadi dua atau beberapa bagian atau menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana.[1] Dekomposisi kimiawi biasanya dianggap sebagai lawan dari sintesis kimiawi.

Dekomposisi kimiawi membutuhkan energi yang besar untuk memutus ikatan di antara senyawa-senyawa tersebut. Maka dari itu, banyak reaksi dekomposisi kimiawi yang bersifat endotermik, walaupun terdapat beberapa pengecualian.

Dekomposisi kimiawi sering kali menjadi reaksi yang tidak diinginkan, tetapi reaksi ini juga dapat dimanfaatkan. Contohnya adalah untuk beberapa teknik analisis, khususnya spektrometri massa, analisis gravimetrik tradisional dan analisis termogravimetrik. Selain itu, reaksi dekomposisi saat ini digunakan untuk memproduksi berbagai bahan kimia. Contohnya adalah dekomposisi natrium azida [(NaN3)2] yang "meletup-letup" menjadi gas nitrogen (N2) dan natrium (Na).

Rumus reaksi sunting

Pada umumnya dekomposisi kimiawi ditulis seperti ini:

AB → A + B

Contohnya adalah elektrolisis air menjadi gas hidrogen dan oksigen:

2 H2O(I) → 2 H2 + O2

Contoh-contoh lain adalah sebagai berikut:

 
Dekomposisi termal metana menjadi karbon dan hidrogen
 
Dekomposisi termal barium perioksida menjadi barium oksida dan oksigen
 
Dekomposisi termal kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida

Catatan kaki sunting

  1. ^ Helmenstine, Anne Marie (June 11, 2016). "What Is a Decomposition or Analysis Reaction in Chemistry?". Chemical Decomposition Reaction (Website). Diakses tanggal 2017-05-01.