Demeter

Dewi pertanian, kesuburan, tanaman, dan panen

Dalam mitologi Yunani, Demeter (Yunani: Δημήτηρ, Dēmētēr, kemungkinan bermakna "ibu bumi")[1][2] merupakan dewi pertanian dan kesuburan. Demeter mengendalikan panen, kesuburan tanah, musim (dilambangkan dengan Horai), dan gandum. Demeter merupakan putri dari Kronos dan Rhea. Setelah lahir, Demeter dan saudara-saudaranya ditelan oleh Kronos, yang takut jika suatu saat nanti tahtanya akan digulingkan oleh anak-anaknya.[3] Demeter diselamatkan oleh Zeus dan kadang-kadang disebut sebagai salah seorang dewa Olimpus menggantikan Hades karena Hades lebih sering berada di dunia bawah.[4] Demeter adalah dewi yang mengajari manusia bercocok tanam sehingga manusia meninggalkan cara hidup berburu dan meramunya menjadi bercocok tanam. Rambut Demeter melambangkan bulir-bulir gandum yang merupakan simbolnya. Demeter juga digambarkan mengenakan polos, mahkota berbentuk lingkaran yang dikenakan oleh para dewi.[5] Demeter memiliki seorang anak bernama Persefone yang menjadi istri dari Hades. Konon, kisah Persefone ini merupakan asal mula timbulnya empat musim. Saat Persefone tinggal bersama Hades, Demeter bersedih dan bumi mengalami musim dingin. Sementara ketika Persefone tinggal bersama Demeter, Demeter berbahagia dan saat itulah terjadi musim semi.[6] Demeter dan Persefoen merupakan figur utama dalam kelompok pemujaan rahasia, Misteri Eleusis. Dalam kebudayaan Romawi, Demeter dikenal dengan nama "Ceres".[7] Kemungkinan nama Ceres ini merupakan sumber inspirasi dari sebuah merk bahan makanan berlapis coklat yang sering digunakan untuk melapisi roti. Bahan makanan tersebut terbuat dari coklat berbentuk seperti butiran padi.

Demeter
Patung Demeter karya Alessandro dan Francesco Sanguinetti (antara 1848 dan 1859) di Potsdam, Jerman.
Dewi kesuburan, panen, tanaman
SimbolObor, gandum, keranjang, babi, dan jelai
Orang tuaKronos dan Rhea
SaudaraPoseidon, Hades, Hestia, Hera and Zeus
AnakPersefone, Plutus, Despoina, dan Arion
KendaraanKereta perang yang ditarik oleh sepasang naga
Padanan dalam mitologi RomawiKeres

Yang menarik adalah ternyata Indonesia, khususnya Jawa, memiliki sosok dewi yang mirip dengan karakter Demeter yaitu Dewi Sri yang dikenal sebagai dewi kesuburan.[8]

Pemujaan sunting

 
Kuil Demeter di Segesta.

Pusat pemujaannya adalah di Eleusis terutama oleh kelompok rahasia Misteri Eleusis. Dalam Himne Homer untuk Demeter, bertahun sekitar abad ke-7 SM,[9] Demeter disebut sebagai "pembawa musim", yang menunjukkan bahwa dia disembah jauh sebelum dia menjadi salah seorang dewa Olimpus. Demeter dan putrinya Persefone adalah figur utama dalam Misteri Eleusis yang juga muncul lebih awal daripada cerita Dewa Olimpus.

Tempat penting lainnya adalah di Thelpousa dan Figaleia di Arkadia. Kelompok rahasia penyembah Demeter di Arkadia mengetahui nama asli dari putri Demeter dan Poseidon, seorang perempuan yang oleh kalangan luar disebut sebagai Desponia.[4] Untuk menghormati Demeter dari Mysia, sebuah festival diselenggarakan selama tujuh hari di Pellené, Arkadia.[10]

Di Thelpousa, dia dikenal sebagai Demeter Erinys, atau "Demeter sang kemurkaan". Dalam sebuah kuil di Oncion, terdapat patung Demeter yang memegang keranjang di tangan kiri dan obor di tangan kanan. Dia juga disebut Demeter yang Mandi, untuk menggambarkan Demeter yang mandi di sungai Ladon setelah diperkosa oleh Poseidon. Ada patung setinggi enam kaki yang menggambarkannya sebagai dewi yang sedang mandi. Patung tersebut sering disalahartikan sebagai patung Themis.[4]

Sementara Di Figaleia, ada gua yang dikeramatkan untuk Demeter. Di gua itulah Demeter berdiam setelah diperkosa oleh Poseidon. Di gua itu, Demeter hanya memakai pakaian hitam sehingga dia diebut Demeter Hitam. Di sana juga ada patung kayu Demeter, dia digambarkan sedang duduk di atas batu dengan tubuh perempuan, kepala kuda, dan kedua tangan memegang burung merpati dan lumba-lumba.[4] Berikut adalah laporan Pausanias:[11]

Penggambaran sunting

 
Koin bergambar Demeter

Demeter biasanya digambarkan mengendarai kereta perang, dan sering diasosiakan dengan unsur-unsur pertanian, termasuk buah, bunga, dan bulir gandum.[5] Dia juga kadang-kadang digambarkan bersama dengan putrinya, Persefone. Demeter biasanya tidak digambarkan bersama pasangan pria. Ada sebuah patung hitam Demeter yang dibuat oleh Onatas.[13]

Julukan sunting

Dalam lembaran Linear B, Demeter dan Persefone disebut sebagai to theo ("Dua Dewi"). Demeter juga disebut sebagai Akhea di kota Athena oleh para Gefiraea yang bermigrasi dari Boeotia.[14][15] Beberapa julukannya yang lain adalah:

  • Potnia ("nyonya"),[16]
  • Erinys ("keras kepala"),[17]
  • Thesmoforos ("pembuat aturan"),
  • Khloe ("tunas hijau"),[18]
  • Maloforos ("pembawa apel" atau "pembawa domba"),[19]
  • Kidaria,[20]
  • Lusia ("mandi"),[21]
  • Thermasia ("kehangatan").[22]

Demeter dalam mitologi sunting

Demeter dan Poseidon sunting

Nama Demeter dan Poseidon muncul dalam Linear B yang ditemukan di Pylos. Mereka disebut sebagai DA-MA-TE dan PO-SE-DA-O-NE.

Dalam suatu cerita, Poseidon bernafsu pada Demeter dan mengejarnya.[23] Demeter menolak dan berusaha kabur dengan cara menyamar menjadi kuda betina milik raja Onkios. Poseidon menemukan Demeter lalu mengubah wujud menjadi seekor kuda jantan. Dalam wujud tersebut, Poseidon memperkosa Demeter. Dari hubungan tersebut, lahir seorang perempuan bernama Despoina, dan seekor kuda hitam yang bisa berbicara, Arion.

Demeter dan Persefone sunting

Mitos utama tentang Demeter adalah hubungannya dengan Persefone, putrinya.[24] Dalam mitologi Yunani, Persefone adalah pasangan Hades (mitologi Romawi: Pluto), dewa dunia bawah. Persefone menjadi ratu dunia bawah setelah Hades menculiknya dari bumi dan membawanya ke dunia bawah. Persefone sedang memetik bunga ketika sebuah lubang mucul di dekatnya dan Hades keluar dari sana dengan mengendarai kereta perangnya lalu membawa Persefone ke kerajaannya. Demeter mencari Persefone selama sembilan hari tanpa henti. Dia akhirnya diberi tahu oleh Helios dan Hekate bahwa Hades menculik anaknya. Helios, sebagai dewa matahari, melihat Persefone dibawa oleh Hades sedangkan Hekate melaporkan bahwa dia mendengar Persefone berteriak sedang diperkosa oleh Hades.[25] Demeter pun berduka karena kehilangan putrinya. Akibat rasa duka Demeter, bumi mengalami musim yang buruk dan manusia menderita.[4]

Untuk menyelamatkan manusia, Zeus memaksa Hades mengembalikan Persefone pada ibunya. Hades setuju dan Persefone pun dijemput Hermes untuk dikembalikan pada ibunya. Tetapi Persefone ternyata telah memakan buah delima di dunia bawah sehingga kini dia terikat dengan Hades. Dalam jangka waktu beberapa bulan sekali, Persefone harus kembali ke dunia bawah. Hal inilah yang menyebabkan pergantian musim.

Demeter di Eleusis sunting

 
Triptolemus, Demeter, dan Persefone, lukisan vas dari tahun 470 SM.

Demeter mencari putrinya Persefone ke berbagai tempat di bumi. Demeter mencari dengan menyamar sebagai seorang wanita tua bernama Doso. Dalam pencariannya, Demeter dijamu oleh Keleus, raja Eleusis di Attika (dan juga Fitalos). Keleus kemudian memintanya untuk menjaga kedua putranya, Demofon dan Triptolemus.

Sebagai hadiah atas jamuan Keleus, Demeter berniat menjadikan Demofon sebagai dewa dengan cara memberinya ambrosia dan meletakannya di atas api. Namun Demeter tidak berhasil meyelesaikan prosesnya karena ibu Demofon, Metanira, menjerit saat melihat Demeter akan meletakkan bayinya di atas api. Demeter yang marah kemudian batal menjadikan Demofon sebagai dewa, sebagai gantinya, Demeter mengajari Triptolemus cara bercocok tanam. Triptolemus, bersama Demeter dan Persefone, lalu pergi ke seluruh Yunani untuk mengajari orang-orang tentang pertanian.

Suatu ketika, Triptolemus memberitahu Linkus, raja Skithia, tentang pertanian namun sang raja menolak dan bahkan berniat membunuh Triptolemus. Demeter kemudian mengubah sang raja menjadi lynx.

Erisikhthon sunting

Erisikhthon adalah seorang pria yang kaya dan sombong. Suatu hari ia menebang pohon di hutan suci. Akibat perbuatannya, ia membunuh seorang Driad, nimfa yang tinggal di dalam pohon. Para Driad yang lain mengadu pada Demeter dan sang dewi mengutuk Erisikhthon dengan rasa lapar yang tak pernah terpuaskan. Berapa banyak pun makanan yang dia makan, Erisikhthon terus-menerus lapar, hingga akhirnya dia memakan dirinya sendiri sampai mati.[26]

Dalam mitos Orfik sunting

Menurut mitos orfik, nama asli Demeter adalah Rhea, putri Uranus dan Gaia. Rhea mengubah namanya menjadi Demeter setelah kelahiran Zeus. Rhea/Demeter diperkosa oleh Zeus dan melahirkan Persefone.[4]

Pasangan dan keturunan sunting

Pasangan Anak
Zeus
Persefone
Poseidon
Despoina
Poseidon
Arion
Yasion
Plutus
Yasion
Filomelus
Karmanor
Eubuleus
Karmanor
Khrisothemis
Triptolemus
Amphitheus

Dalam budaya populer sunting

 
Patung Demeter di Museum Vatikan, Roma, Italia.

Dalam catatan di album In Utero dari grup musik Nirvana, Kurt Cobain mencantumkan 'dewi Demeter' dalam daftar terima kasihnya. Di bagian belakang album itu juga terdapat beberapa simbol yang berhubungan dengan Demeter.

Dalam novel Dracula karangan Bram Stoker, kapal laut Demeter diambil alih dan awak kapalnya dibunuh oleh Count Dracula. Demeter juga adalah tokoh dalam seri novel Percy Jackson & Dewa-Dewi Olympia.

Demeter adalah judul salah satu puisi karya Carol Ann Duffy, dimasukkan dalam The World's Wife.

Demeter muncul dalam film animasi Disney tahun 1997, Hercules.

Dalam permainan video Zeus: Master of Olympus, Demeter adalah salah seorang dewi yang bisa dibangun kuilnya. Pembangunan kuil Demeter akan membantu pertanian kota. Sementara dalam permainan video buatan Konami, The Maze of Galious, Demeter adalah salah seorang dewi yang bisa dikunjungi oleh pemain untuk membeli artefak. Demeter juga adalah nama koloni pertama manusia dalam permainan video Mass Effect.

Catatan kaki sunting

  1. ^ http://www.etymonline.com/index.php?term=Demeter
  2. ^ Bahasa Doria , Bahasa Proto-Yunani *dē, "bumi" + mētēr, "ibu". Unsur tidak bisa begitu mudahnya dipadankan dengan "bumi" menurut John Chadwick (Chadwick, The Mycenaean World [Cambridge University Press] 1976, hal 87): "Setiap orang Yunani mengetahui fungsi keibuan Demeter; jika namanya memiliki sedikit kemiripan dengan kata Yunani untuk 'ibu', tidak diragukan lagi itu akan gagal menguatkan kemiripan tersebut."
  3. ^ "Cronus". Greek Mythology: Gods, Titans and More... Diakses tanggal 18 Juni. Kronos menelan mereka karena dia merasa takut mereka akan merebut kekuasaannya. Dia menelan Hades, Hera, Demeter, Poseidon dan Hestia.  [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ a b c d e f Joe, Jimmy. "Demeter". Timeless Myths. Diakses tanggal 19 April 2010. 
  5. ^ a b Stuckey, Johanna. "Ancient Grain Goddesses of the Eastern Mediterranean". Matrifocus. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-06-17. Diakses tanggal 18 Juni. Demeter memakai polos, topi yang sering terlihat dikenakan oleh dew-dewi, dan rambutnya yang terurai panjang di atas bahunya bagaikan bulir gandum yang dia simbolkan. 
  6. ^ Bulfinch, Thomas (1885). "Chapter 7: Proserpina - Glaucus and Scylla". Bulfinch's Mythology. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-02. Diakses tanggal 18 Juni. Proserpina kembali pada ibunya. Musim semi menuntunnya kembali pada terangnya hari. 
  7. ^ "Demeter". Myth Web. Diakses tanggal 18 Juni. DEMETER (dee-MEE-tur; nama Romawinya adalah Ceres) adalah dewi pertanian. 
  8. ^ "Legenda Dewi Sri - Sang Dewi Kesuburan". Kang Gede. Diakses tanggal 18 Juni. Itulah sebabnya pada sethong tengah pada rumah jawa selalu diberi gambar ular naga sebagai lambang kewanitaan, yaitu Dewi Sri yang memberikan kemakmuran.  [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Nilsson, Martin P. (1940). Greek Popular Religion. hal.45: "Kita punya dokumen mengenai Pemujaan Eleusis yang lebih tua dari pemujaan dewa Yunani manapun, yakni, Himne Homer untuk Demeter yang disusun di Attika sebelum Eleusis dimasukkan ke negara Athena, tidak lebih awal dari abad ke-7 SM. Kita tahu bahwa awal mula Misteri Eleusis adalah pemujaan pertanian tua yang dirayakan pada pertengahan bulan Boedromion (sekitar Oktober) dan berkaitan dekat dengan Thesmoforia, festival musim gugur yang dirayakan oleh para wanita tidak lebih dari sebulan kemudian."
  10. ^ Pausanias, Description of Greece 7. 27, 9
  11. ^ Pausanias, Description of Greece 8.42.1.
  12. ^ 1 stadia = sekitar 185 meter
  13. ^ José, Dörig (1977). Onatas of Aegina. Brill Archive. ISBN 90-04-04755-7. 
  14. ^ Herodotus, v. 61;Plutarch Isis et Osiris hal. 378, d
  15. ^ Smith, William (1867). "Achaea (1)". Dalam Rachel, William. Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. 1. Boston. hlm. 8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-07-10. Diakses tanggal 2010-06-21. 
  16. ^ Himne Homer untuk Demeter
  17. ^ Pausanias, Description of Greece 8.25.50.
  18. ^ Pausanias, Description of Greece 1.22.3.
  19. ^ Pausanias, Description of Greece 1.44.3
  20. ^ Pausanias, Description of Greece 8.13.3
  21. ^ Pausanias, Description of Greece 8.25.8
  22. ^ Pausanias, Description of Greece 2.34.6
  23. ^ Atsma, Aaron J. (2000 - 2008). "Demeter Family". Theoi Project. Diakses tanggal 19 Juni. Poseidon sang dewa laut mengejar Demeter ketika sang dewi sedang berduka atas kehilangan putrinya Persefone. Sang dewi menyamar menjadi seekor kuda dan bersembunyi di antara ternak Onkios dari Arkadia, dan Poseidon menemukannya dan berubah menjadi kuda jantan yang kemudian memperkosa sang dewi. 
  24. ^ Karl Kerenyi, The Gods of the Greeks 1951:232-41.
  25. ^ Graves, Robert. The Greek Myths. Penguin, 1990. ISBN 0-14-001026-2. 24. hal.94–95.
  26. ^ Joe, Jimmy. "Erysichthon". Timeless Myths. Diakses tanggal 19 April 2010. 

Referensi sunting

  • "Mitologi Yunani" diceritakan kembali oleh Menelaos & Yannis Stephanides
  • Walter Burkert, (1985) Greek Religion, Harvard University Press, 1985.
  • Ingri dan Edgar Parin d'Aulaire, D'Aulaire's Book of Greek Myths, 1962.
  • Jane Ellen Harrison, Prolegomena to the Study of Greek Religion, 1903
  • Karl Kerenyi, Eleusis: archetypal image of mother and daughter, 1967.
  • Karl Kerenyi, Dionysos: Archetypal Image of Indestructible Life, 1976
  • Martin P. Nilsson, Greek Popular Religion, 1940. [1]
  • Carl Ruck dan Danny Staples, The World of Classical Myth, 1994.

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting