Demotik

aksara Mesir Kuno

Demotik (dari δημοτικά dimotika) menunjuk pada naskah Mesir Kuno yang berasal dari hieratik bagian utara yang digunakan di Delta Sungai Nil, dan juga tahapan bahasa Mesir yang menyambung bahasa Mesir Akhir dan digantikan oleh bahasa Koptik. Istilah ini pertama kali digunakan oleh seorang ahli sejarah Yunani Herodotus untuk membedakannya dari naskah hieratik dan hieroglif. Berdasarkan sebuah konvensi, kata "Demotik" ditulis dengan diawali huruf besar untuk membedakannya dari bahasa demotik Yunani.

Replika tulisan Demotik pada Batu Rosetta

Naskah

sunting

Naskah Demotik dikenal oleh bangsa Mesir sebagai sš n šˁ.t "penulisan dokumen", yang disebut juga ἐπιστολογραφική "penulisan surat" oleh seorang sarjana abad ke-2 Clement dari Alexandria, sementara para sarjana barat sebelumnya pernah menyebutnya sebagai bahasa Mesir Enchorial. Naskah ini digunakan selama ribuan tahun, dan selama itu sejumlah tahap-tahap perkembangan bahasa berlangsung.

Demotik Awal

sunting

Demotik awal (sering disebut dengan istilah dalam bahasa Jerman dengan Frühdemotisch) berkembang di Mesir Hilir selama bagian akhir pada dinasti kedua puluh lima, terutama sekali pada stele dari Serapeum di Saqqara. Masa ini tertanggal antara 650 dan 400 SM karena kebanyakan naskah yang ditulis dalam Demotik Awal berasal dari dinasti ke-26 dan periode Persia (dinasti ke-27). Setelah penyatuan kembali Mesir oleh Psametik I, Demotik mengganti Hieratik Abnormal di Mesir Hulu, terutama selama pemerintahan Amasis ketika Demotik menjadi bahasa naskah resmi pemerintahan dan dokumen yang sah. Pada masa ini, Demotik hanya digunakan untuk naskah-naskah pemerintahan, dokumen, dan perniagaan, sementara hieroglif dan hieratik digunakan untuk naskah lain.

Demotik Pertengahan (Ptolemaic)

sunting

Demotik Pertengahan (sekitar 400–30 SM) adalah tahap penulisan yang digunakan selama periode Ptolemaic. Sejak abad ke-4 SM dan seterusnya, Demotik memiliki status yang lebih tinggi, karena meningkatnya penggunaan Demotik dalam naskah sastra dan keagamaan. Pada akhir abad ke-3 SM, bahasa Yunani lebih berperan penting karena merupakan bahasa dalam pemerintahan negara tersebut.

Demotik Akhir (Romawi)

sunting

Sejak awal pemerintahan Romawi atas Mesir, Demotik semakin kurang digunakan dalam kehidupan masyarakat. Namun, sejumlah naskah sastra ditulis dalam Demotik Akhir (sekitar 30 SM–452 M), terutama sejak abad ke-1 dan ke-2 M, walaupun jumlah keseluruhan naskah Demotik berkurang sangat pesat sampai akhir abad ke-2. Setelah itu, Demotik hanya digunakan untuk beberapa ostraca. Contoh naskah terakhir dengan menggunakan Demotik tertanggal 11 Desember 452 M, dan berisi sebuah grafiti di dinding kuil Isis di Philae.

Bahasa

sunting

Demotik adalah varian akhir dari bahasa Mesir Akhir dan berbagi banyak dengan bahasa Koptik selanjutnya. Pada fase awal Demotik, seperti naskah yang ditulis dalam Demotik Awal, kemungkinan mewakili pengucapan idiom pada masa itu. Tetapi, karena penggunaan Demotik meningkat hanya untuk tujuan sastra dan keagamaan, bentuk penulisannya bercabang menjadi lebih banyak dari bentuk pengucapannya, menjadikan naskah Demotik Akhir berisi karakter palsu, sama seperti penggunaan Bahasa Mesir Pertengahan selama periode Ptolemaic.

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting