Desi Bouterse
Desiré Delano Bouterse (lahir 13 Oktober 1945) adalah presiden Suriname. Ia pernah menjabat pula sebagai Instruktur Olahraga Militer, Presiden sementara dan Panglima Tentara Nasional Suriname dan ketua partai politik NDP Suriname. Dalam pemilihan presiden di Parlemen Suriname, Desiré Delano Bouterse bersama Robert Ameerali terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Suriname masa jabatan 2010-2015, setelah mengalahkan Chan Santokhi/Gregory Rusland.
Nama dalam bahasa asli | (nl) Desiré Delano Bouterse (nl) Desi Bouterse |
---|---|
Biografi | |
Kelahiran | 13 Oktober 1945 (79 tahun) Domburg (en) |
Floruit (en) | 2014 |
President pro tempore of the Union of South American Nations (en) | |
30 Agustus 2013 – 4 Desember 2014 ← Ollanta Humala – Tabaré Vázquez → | |
9 Presiden Suriname | |
12 Agustus 2010 – 16 Juli 2020 ← Ronald Venetiaan – Chan Santokhi → | |
Data pribadi | |
Agama | Gereja Pentakosta |
Pendidikan | Royal Military School (en) |
Kegiatan | |
Pekerjaan | politikus, personel militer |
Partai politik | National Democratic Party (en) Megacombinatie (en) |
Pangkat militer | Letnan Kolonel |
Konflik | 1980 Surinamese coup d'état (en) |
Keluarga | |
Pasangan nikah | Ingrid Bouterse-Figueira (en) (1970–) Ingrid Bouterse-Waldring (en) (1990–) |
Anak | Dino Bouterse (en) ( ) |
Penghargaan | |
Dési Bouterse adalah tokoh paling kontroversial di Suriname antara tahun 1980-an sampai 1990-an. Pada tanggal 25 Februari 1980, sersan mayor Dési Bouterse bersama 15 orang perwira militer menengah nonkomisional melakukan kudeta terhadap pemerintahan Henck Arron dan menggantikannya dengan pemerintahan dr. Henk Chin A Sen (1980 -4 Februari 1982), tetapi karena berselisih dengan Bouterse, maka Henk Chin A Sen mundur dari jabatan presiden dan perdana menteri Suriname.
Bouterse juga dianggap sebagai tokoh kontroversial di Suriname karena ia dianggap ikut mendalangi "Pembunuhan Desember" pada tahun 1982 dan Pembantaian Moiwana tahun 1986, tetapi Bouterse menolaknya dan menganggap itu adalah tanggung jawab Let. Paul Bhagwandas, komandan Batalion III di Fort Zeelandia waktu itu.
Pada tahun 1987, Ramsewak Shankar terpilih sebagai presiden Suriname mengantikan Lachmipersad Frederick Ramdat Misier (1982-1988). Bouterse dan militer kurang menyukai Ramsewak Shankar sebagai presiden baru Suriname karena ingin melakukan normalisasi hubungan bilateral dengan Belanda dan melakukan perjanjian damai dengan pemberontak "Jungle Commando" pimpinan Ronnie Brunswijk dan "Tucayana Amazonas" pimpinan Thomas Sabajo dan Alex Jubitana.
Pada tanggal 22 Desember 1990, Bouterse mundur sebagai panglima tentara karena berselisih paham dengan pemerintah. 2 hari kemudian, Komodor Ivan Graanoogst melakukan kudeta terhadap Presiden Shankar melalui telepon.
Bouterse akhirnya mundur dari jabatan panglima tentara nasional Suriname karena ada tekanan dari parlemen Suriname yang menuduh dia akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Ronald Venetiaan.
Belanda menuduh Desi Bouterse sebagai pengedar narkotika dan mengeluarkan surat perintah penangkapannya pada tahun 1999. Namun Suriname tidak bisa mengekstradisinya karena ia merupakan mantan presiden. Pada tahun 2008, Bouterse bersama 24 tersangka lain pembunuhan Desember diajukan ke pengadilan, tetapi Bouterse menolak untuk hadir dalam persidangan.
Sebagai Presiden, Bouterse memerlukan untuk bekerja sama dengan baik bersama Ronnie Brunswijk - mantan musuh - atau pemimpin Jawa, Paul Slamet Somohardjo dari Aliansi Rakyat (Volksalliantie), yang telah meninggalkan pesta Front Baru sebelum pemilu. Pada tanggal 19 Juli 2010, Bouterse terpilih sebagai Presiden Suriname, dia mulai bertugas pada tanggal 12 Agustus 2010.
Didahului oleh: jabatan baru |
Ketua Dewan Militer Nasional 1980-1988 |
Diteruskan oleh: tidak ada |
Didahului oleh: Johan Ferrier |
Presiden Suriname 1980 (sementara) |
Diteruskan oleh: Hendrick Rudolf Chin A Sen |
Didahului oleh: Hendrick Chin A Sen |
Presiden Suriname 1982 (sementara) |
Diteruskan oleh: Fred Ramdat Misier |
Didahului oleh: Ronald Venetiaan |
Presiden Suriname 2010-2020 |
Diteruskan oleh: Chan Santokhi |