Diplomasi peci hitam
Diplomasi peci hitam adalah sebuah penggunaan peci hitam dalam berbagai kesempatan, termasuk acara penting kenegaraan dan bertemu dengan tokoh penting dunia. Penggunaan tersebut dipelopori oleh Presiden Indonesia Soekarno. Menurut buku otobiografi Soekarno karya Cindy Adams, Soekarno mengenalkan penggunaan peci sebagai simbol pergerakan.
Peci hitam yang biasa dikenakan pada umumnya terbuat dari bahan beludru. Soekarno menjadi pelopor utama penggunaan peci hitam, baik dalam acara keagamaan maupun kenegaraan. Salah satu peristiwa yang memiliki sejarah kala Soekarno mengenakan peci hitam ialah pada pertemuan Jong Java di Surabaya.[1]