Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa disingkat menjadi Ditjen Binwasnaker & K3, adalah unit utama di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang bertugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan serta keselamatan dan kesehatan kerja.[1]
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia | |
---|---|
Susunan organisasi | |
Direktur Jenderal | Dra. Haiyani Rumondang, MA |
Sekretaris Direktorat Jenderal | Dr. Sunardi Manampiar Sinaga, S.STP, M.M. |
Direktur | |
Bina Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan | Ir. Siti Umi Salamah, MM, SI |
Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja | Hery Sutanto, S.T., M.M |
Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan | Yuli Adiratna, S.H, M.Hum |
Bina Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja | Drs. Muhammad Idham, MK3 |
Bina Pengawas Ketenagakerjaan dan Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja | Bernawan Sinaga, S.H, M.Si |
Kantor pusat | |
Jl. Jenderal Gatoto Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan | |
Situs web | |
www |
Fungsi
suntingDalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain menyelenggarakan fungsi:[2]
- perumusan kebijakan di bidang sistem pengawasan ketenagakerjaan dan kelembagaan keselamatan dan kesehatan kerja, pembinaan pemeriksaan norma ketenagakerjaan, pembinaan pengujian keselamatan dan kesehatan kerja, serta pembinaan pengawas ketenagakerjaan dan penguji keselamatan dan kesehatan kerja;
- pelaksanaan kebijakan di bidang sistem pengawasan ketenagakerjaan dan kelembagaan keselamatan dan kesehatan kerja, pembinaan pemeriksaan norma ketenagakerjaan, pembinaan pengujian keselamatan dan kesehatan kerja, serta pembinaan pengawas ketenagakerjaan dan penguji keselamatan dan kesehatan kerja;
- penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan keselamatan dan kesehatan kerja, pembinaan pemeriksaan norma ketenagakerjaan, dan pembinaan pengujian keselamatan dan kesehatan kerja;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kelembagaan keselamatan dan kesehatan kerja, pembinaan pemeriksaan norma ketenagakerjaan, dan pembinaan pengujian keselamatan dan kesehatan kerja;
- pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sistem pengawasan ketenagakerjaan dan kelembagaan keselamatan dan kesehatan kerja, pembinaan pemeriksaan norma ketenagakerjaan, pembinaan pengujian keselamatan dan kesehatan kerja, serta pembinaan pengawas ketenagakerjaan dan penguji keselamatan dan kesehatan kerja.
Susunan Organisasi
suntingDirektorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdiri atas:[2]
- Sekretariat Direktorat Jenderal;
- Direktorat Bina Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan;
- Direktorat Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
- Direktorat Bina Pemeriksaaan Norma Ketenagakerjaan;
- Direktorat Bina Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan
- Direktorat Bina Pengawas Ketenagakerjaan dan Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Unit pelaksana teknis
suntingUntuk mendukung pelaksanaan tugasnya, direktorat jenderal ini memiliki lima unit Balai (Besar) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (B/BK3) sebagai berikut:[3]
Nama | Wilayah kerja |
---|---|
BBK3 Jakarta | Seluruh Indonesia |
BK3 Bandung | Lampung dan Jawa (kecuali Jawa Timur) |
BK3 Medan | Sumatera (kecuali Lampung) |
BK3 Samarinda | Kalimantan, Jawa Timur, dan Bali |
BK3 Makassar | Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua |
Referensi
suntinghttps://jdih.kemnaker.go.id/asset/data_puu/Permen_1_2021.pdf
- ^ Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan Republik. "Ditjen. Pembinaan Pengawasan Tenaga Kerja & K3 (BINWASNAKER & K3)". kemnaker.go.id. Diakses tanggal 2017-06-15.
- ^ a b http://jdih.kemnaker.go.id/data_puu/PERMEN_13_TAHUN_2015.PDF
- ^ "Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 Tahun 2024" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan RI. Diakses tanggal 18 November 2024.