Divisi Tiga Liga Indonesia
Divisi Tiga Liga Indonesia atau Divisi 3 adalah divisi terbawah dalam sistem liga sepak bola Indonesia.
Badan yang mengatur | Badan Liga Sepak Bola Amatir Indonesia |
---|---|
Negara | Indonesia |
Konfederasi | AFC |
Dibentuk | 2005 |
Dibubarkan | 2014, digabung dengan Divisi 2 membentuk Liga Nusantara |
Jumlah tim | tak terhingga |
Tingkat pada piramida | 4 (2005-2007) 5 (2008-2013) |
Promosi ke | Divisi 2 |
Degradasi ke | Tidak ada |
Piala domestik | Piala Indonesia |
Juara bertahan liga | Perseba Bangkalan (gelar ke-1) |
Klub tersukses | 8 tim (1 gelar) |
Situs web | http://blai.co.id |
2013 |
Dibentuk pada tahun 2005 sebagai kompetisi level keempat dibawah Divisi 2. Pada tahun 2008 diturunkan menjadi kompetisi level kelima setelah pembentukan Liga Super Indonesia di level tertinggi. Pada tahun 2014 digabung dengan Divisi 2 membentuk Liga Nusantara sebagai kompetisi level keempat.
PSIR Rembang menjadi juara di musim pertama tahun 2005, sedangkan juara musim terakhir tahun 2013 adalah Perseba Bangkalan.
Format
suntingDivisi 3 dikelola oleh Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI). Status klub dan pemain yang bermain di divisi ini adalah amatir. Pada musim kompetisi 2008 regulasi tentang pemain Divisi 3 dibatasi untuk kelompok umur 21 tahun dan diperbolehkan hanya memakai 3 pemain yang berusia bebas. Tidak ada degradasi dalam kompetisi Divisi 3, tetapi ada beberapa tim peringkat teratas yang akan promosi ke Divisi 2.
Pertandingan Divisi Tiga dimulai dengan pertandingan level provinsi atau regional tertentu untuk memperebutkan jatah berlaga di babak nasional. Jatah tersebut berbeda-beda masing-masing provinsi tergantung jumlah tim Divisi 3 di provinsi tersebut.
Setelah lolos dari babak provinsi, tim yang lolos akan berhadapan dengan tim asal provinsi lain dalam satu wilayah zona (pulau). Biasanya terbagi atas Zona Sumatera 1 dan 2, Jawa 1 dan 2, Kalimantan, Sulawesi 1 dan 2, Kep. Nusa Tenggara, Kep. Maluku dan Papua. Setelah babak tersebut, maka tim yang lolos akan berhadapan dengan tim dari zona lain dalam babak nasional.
Penggabungan
suntingPerhelatan Divisi 3 musim 2013 menjadi perhelatan terakhir di divisi terbawah persepakbolaan Indonesia. Mulai tahun 2014, Divisi 2 dan Divisi 3 akan dilebur ke dalam Liga Nusantara. Liga Nusantara babak provinsi akan dilanjutkan ke babak nasional. Masing-masing provinsi akan diwakili oleh klub juara di provinsi tersebut, dengan jumlahnya tergantung pada slot nasional yang telah diatur. Slot yang dimaksud adalah, setiap 10 klub yang berlaga di babak provinsi, berhak mengirimkan satu klub juara provinsi ke babak nasional. Hal tersebut berlaku kelipatannya. Apabila jumlah klub yang berlaga di suatu provinsi kurang dari 10 klub, maka klub juara provinsi diharuskan mengikuti babak play-off dengan wakil provinsi lainnya.
Pada tahun 2015, Divisi 1 turut digabungkan dengan Liga Nusantara (dengan Divisi 3 dan Divisi 2 yang telah digabungkan sebelumnya). Dengan demikian, pada tahun 2014, hanya ada empat tingkatan dalam persepakbolaan Indonesia, yaitu:
Yang sebelumnya pada tahun 2013 ada 5 tingkatan:
Kemudian pada tahun 2015, hanya ada tiga tingkatan dalam persepak bolaan Indonesia, yaitu:
Dan pada tahun 2017 diubah nama menjadi:
Juara
suntingTingkatan Keempat (2005–2007)
sunting- 2005 : PSIR Rembang
- 2006 : Perseta Tulungagung
- 2007–2008 : Persem Mojokerto
Tingkatan Kelima (2008–2013)
sunting- 2008–2009 : Persikotas Tasikmalaya
- 2009–2010 : Persewar Waropen
- 2010–2011 : Mitra Bola Utama Sidoarjo
- 2012 (PSSI) : Persiga Trenggalek
- 2012 (KPSI)[a] : Jember United FC
- 2013 : Perseba Bangkalan[1]
Catatan
suntingLihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Perseba Bangkalan Juara Divisi Tiga Liga Indonesia 2013". Bolaindo. 25 January 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 January 2014. Diakses tanggal 26 January 2014.