Dominique de Villepin

Dominique Marie François René Galouzeau de Villepin (lahir 14 November 1953) atau biasa dikenal sebagai Dominique de Villepin saja dengarkan adalah seorang diplomat dan politikus Prancis dan menjabat sebagai Perdana Menteri Prancis sejak 31 Mei 2005 hingga 15 Mei 2007 setelah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.

Infobox orangDominique de Villepin

Biografi
Kelahiran(fr) Dominique Marie François René Galouzeau de Villepin
14 November 1953 (70 tahun)
Khemisset
Perdana Menteri Perancis
31 Mei 2005 – 17 Mei 2007
← Jean-Pierre RaffarinFrançois Fillon →
Minister of the Interior of France
31 Maret 2004 – 31 Mei 2005
← Nicolas SarkozyNicolas Sarkozy →
Minister of Foreign Affairs
17 Juni 2002 – 31 Maret 2004
← Dominique de VillepinMichel Barnier →
Minister of Foreign Affairs
6 Mei 2002 – 17 Juni 2002
← Hubert VédrineDominique de Villepin →
General secretary of the Presidency of the Republic
17 Mei 1995 – 6 Mei 2002
← Hubert VédrinePhilippe Bas →
Data pribadi
AgamaGereja Katolik Roma
PendidikanÉcole nationale d'administration (1978–1980)
Universitas Paris-Nanterre
Universitas Pantheon-Assas
Institut Ilmu Politik Paris
Universitas Paris
Lycée Stendhal de Milan
Kegiatan
SpesialisasiPolitik, diplomasi dan Q113958160
Pekerjaanpolitikus, penulis, diplomat, pengacara
Bekerja diInstitut Ilmu Politik Paris
Partai politikPersatuan Gerakan Masyarakat
Rally for the Republic
21 Januari 2004World Economic Forum Annual Meeting 2004
World Government Summit 2016
Keluarga
KeluargaQ107336462
Pasangan nikahMarie-Laure de Villepin
AnakMarie de Villepin, Arthur de Villepin, Victoire de Villepin
Orang tuaXavier de Villepin Yvonne Hétier
SaudaraPatrick de Villepin dan Véronique Albanel
KerabatFrédéric de Saint-Sernin (sepupu laki-laki)

IMDB: nm1519508 Twitter: Villepin

Namanya disorot dunia internasional saat menentang invasi Irak 2003 dengan gayanya yang lirikal. Selain itu, awal tahun 2006, langkah Villepin yang bersikeras menerapkan Undang-Undang Tenaga Kerja baru yang kontroversial (Contrat première embauche) menyebabkan protes besar-besaran oleh para remaja dan asosiasi perburuhan karena UU tersebut dinilai tidak menguntungkan nasib karyawan.

Villepin menikah dengan Marie-Laure Le Guay dan memiliki tiga anak dalam usia remaja. Hingga kini ia belum pernah menjadi kandidat dalam pemilu sekalipun.

Karier sunting

 
Dominique de Villepin

Sebagai diplomat sunting

Villepin belajar di Institut Ilmu Politik Paris (Institut d'Etudes Politiques de Paris) dan kemudian ke Sekolah Administrasi Nasional (École nationale d'administration). Ia juga menyandang gelar dalam bidang hukum dan sastra dari Universitas Paris II Panthéon-Assas dan Paris X Nanterre. Setelah itu, ia mulai meniti karier dalam dunia diplomatik. Jabatannya antara lain adalah

Politikus sunting

Villepin terjun ke dunia politik pada tahun 1990-an. Setelah menduduki berbagai jabatan, ia kemudian ditunjuk sebagai menteri dan kemudian perdana menteri. Jabatannya antara lain

Kabinet sunting

Chirac menyatakan bahwa kabinet yang terbentuk akan memiliki prioritas menekan angka pengangguran yang berkisar di atas 10%. Kabinet yang dibentuk oleh Villepin cukup kecil untuk ukuran Prancis dan menyatu secara hirarkis karena seluruh anggotanya berjabatan menteri. Hal ini dilakukan agar tim yang terbentuk lebih efisien.

Salah satu janji Jean-Pierre Raffarin saat menjadi perdana menteri adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan bahwa "akhir masa jabat Presiden Chirac akan ditandai dengan turunnya angka pengangguran". Sayangnya, pertumbuhan ekonomi Prancis tidak sepesat yang dijanjikan, dan berkurangnya pengangguran juga belum dirasakan. Karena itu, tujuan Villepin adalah mengembalikan kepercayaan rakyat Prancis pada pemerintah. Untuk hal ini, ia menentukan batas waktu bagi dirinya sendiri selama 100 hari dari penunjukkan kabinet. Masalah lain yang dihadapi adalah Konstitusi Eropa, yang ditolak dalam referendum di Prancis dan Belanda serta ditundanya referendum di Britania Raya, Polandia, dan negara-negara lain.

Anggota sunting

Menteri

Menteri dengan tugas khusus [Delegate minister]*)

  • Henri Cuq, menteri dengan tugas khusus untuk hubungan dengan Parlemen;
  • Azouz Begag, menteri dengan tugas khusus untuk kesetaraan kesempatan;
  • Jean-François Copé, menteri dengan tugas khusus untuk anggaran dan pembaruan negara, jurubicara untuk pemerintah;
  • Gérard Larcher, menteri dengan tugas khusus untuk lapangan kerja, pekerjaan, dan penyaluran orang muda di bidang profesional;
  • Catherine Vautrin, menteri dengan tugas khusus untuk kesatuan sosial dan kesetaraan [laki-laki dan perempuan];
  • Brigitte Girardin, menteri dengan tugas khusus untuk kerja sama internasional, pembangunan, dan frankofon (negara-negara berbahasa Prancis);
  • Brice Hortefeux, menteri dengan tugas khusus untuk pemerintahan setempat;
  • Catherine Colonna, menteri dengan tugas khusus untuk urusan Eropa;
  • François Goulard, menteri dengan tugas khusus untuk pendidikan tinggi dan penelitian;
  • Léon Bertrand, menteri dengan tugas khusus untuk pariwisata;
  • Philippe Bas, menteri dengan tugas khusus untuk Keamanan sosial, kaum manula, penyandang cacat, dan keluarga;
  • François Loos, menteri dengan tugas khusus untuk perindustrian;
  • Christine Lagarde, menteri dengan tugas khusus untuk perdagangan luar negeri;
  • Hamlaoui Mékachéra, menteri dengan tugas khusus untuk veteran perang;
  • Christian Estrosi, menteri dengan tugas khusus untuk pengelolaan teritori.
  • )"Menteri dengan tugas khusus" (Delegate minister) tidak duduk dalam kabinet.

Pranala luar sunting

Didahului oleh:
Hubert Védrine
Sekretaris Jenderal Presiden Prancis
19952002
Diteruskan oleh:
Philippe Bas
Didahului oleh:
Hubert Védrine
Menteri Luar Negeri Prancis
20022004
Diteruskan oleh:
Michel Barnier
Didahului oleh:
Nicolas Sarkozy
Menteri Perencanaan Prancis
20042005
Diteruskan oleh:
Nicolas Sarkozy
Didahului oleh:
Jean-Pierre Raffarin
Perdana Menteri Prancis
2005–2007
Diteruskan oleh:
François Fillon