Dunia Baru adalah salah satu kata yang digunakan untuk merujuk kepada Benua Amerika. Ketika kata yang pertama kali muncul pada abad ke-15 ini digunakan, Benua Amerika merupakan sebuah tempat baru dan asing bagi orang Eropa, yang sebelumnya menganggap bahwa dunia hanya terdiri dari Eropa, Asia, dan Afrika (disebut juga dengan nama Dunia Lama). Istilah "Dunia Baru" berbeda dengan "Dunia Modern".

Halaman judul bergambar dari Peter Martyr d'Anghiera's De orbe novo ("Di Dunia Baru").

"Dunia Modern" merujuk pada suatu masa sejarah, bukan sebuah tempat.

Christopher Columbus pulang ke Eropa pada tahun 1493 dari perjalanan pertamanya ke Benua Amerika dan pada tanggal 1 November pada tahun yang sama Peter Martyr d'Anghiera menyebut Columbus dalam sebuah surat sebagai penemu dari "Dunia Baru" (novi orbis).).[1] Satu tahun kemudian di surat yang lain, untuk kedua kalinya kata "Dunia Baru" (orbo novo) digunakan untuk merujuk pada Benua Amerika.[2] Dan pada tahun 1516 Martyr menerbitkan sebuah karya yang judulnya diberi awalan De orbe novo ("Dunia Baru").

Kata ini juga digunakan oleh Giovanni da Verrazzano pada tahun 1524 sebagai catatan perjalanannya pada tahun yang sama melalui pantai yang saat ini berada di wilayah yang saat ini merupakan negara Amerika Serikat dan Kanada.[3]

"Dunia Baru" dalam konteks sejarah dapat digunakan untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan petualangan Christopher Columbus, penaklukan Yukatan oleh Spanyol, dan lain-lain. Sementara dalam konteks biologi, kata "Dunia Baru" dan "Dunia Lama" digunakan untuk mengelompokan spesies (misalnya: Monyet Dunia Lama).

Interpretasi lain dari kata ini adalah bahwa "Dunia Baru" adalah "baru" dalam semua konteks yang berhubungan dengan manusia; secara manusia telah berkembang dan hidup lebih lama di Dunia lama jauh sebelum Benua Amerika ditinggali manusia; jadi, dapat dikatakan bahwa manusia pertama yang mencapai Benua Amerikalah yang menemukan "Dunia Baru".

Penemuan Benua Amerika
lebih dari sekadar proses
ilmiah; dan menjadi romansa —ketimbang
spekulasi dan mimpi tentang
keberadaan sebuah pulau emas
di ujung laut barat yang semula
mendorong manusia
untuk berlayar ke sana
.
Lewis Spence, 1913
Carte d'Amérique, Guillaume Delisle, 1722.

Sementara Benua Amerika selalu digambarkan sebagai "Dunia Baru", Australasia dapat digambarkan sebagai "Dunia Lama" sekaligus "Dunia Baru" tergantung dari apa yang dibahas, terutama dalam hal ini adalah Selandia Baru, di mana jarak waktu antara kedatangan Columbus dan manusia pertama yang tinggal di sana hanya selisih beberapa generasi. Dalam konteks biologi, Australasia tidak dapat disebut sebagai "Dunia Lama" ataupun "Dunia Baru" karena flora dan fauna yang tinggal di sana tak jauh berbeda dengan yang ada di Eurasia maupun Amerika. Sementara itu, anggur dari Australia dan New Zealand dapat disebut sebagai "anggur Dunia Baru" karena minuman ini baru berkembang dan masuk ke pasaran Eropa beberapa dekade belakangan ini (mengalahkan popularitas anggur Prancis dan Spanyol, terutama di Britania Raya)

Jauh sebelum Columbus, di Eropa, banyak legenda yang menyebutkan tentang keberadaan sebuah benua di ujung samudera. Misalnya legenda tentang Irlandia Raya dari Norse atau Hvítramannaland ("Tanah Milik Kulit Putih"); "adobe of saints"; legenda Madoc dari Welsh; dan termasuk juga legenda Atlantis yang dicetuskan oleh Plato.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ O'Gorman, Edmundo. The Invention of America. 1961. p. 84.
  2. ^ Zerubavel, Eviatar. Terra Cognita: The Mental Discovery of America. 2003. p. 72. Citing Thacher, John B. Christopher Columbus. 1903. vol. 1. p. 62.
  3. ^ "The Written Record of the Voyage of 1524 of Giovanni da Verrazzano as recorded in a letter to Francis I, King of France, July 8th, 1524". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-09-08. Diakses tanggal 2007-03-27.