E. O. Wilson
Edward Osborne "E. O." Wilson (lahir 10 Juni 1929 - 26 Desember 2021) adalah seorang biolog, peneliti, dan pengarang Amerika Serikat. Spesialisasinya adalah dalam bidang mirmekologi, atau ilmu yang mempelajari semut, dan dalam bidang tersebut ia dianggap sebagai ahli terkemuka dunia.[1][2]
E. O. Wilson | |
---|---|
Lahir | Edward Osborne Wilson 10 Juni 1929 Birmingham, Alabama, Amerika Serikat |
Kebangsaan | Amerika Serikat |
Almamater | Universitas Alabama Universitas Harvard |
Dikenal atas | Memopulerkan sosiobiologi Epos Evolusi Pemindahan karakter Biogeografi pulau |
Penghargaan | Pulitzer Prize (1979) Crafoord Prize (1990) Pulitzer Prize (1991) Kistler Prize (2000) Nierenberg Prize (2001) |
Karier ilmiah | |
Bidang | Biolog |
Institusi | Universitas Harvard |
Disertasi | A Monographic Revision of the Ant Genus Lasius (1955) |
Mahasiswa doktoral | Daniel Simberloff Donald J. Farish |
Wilson dikenal sebagai "bapak sosiobiologi". Ia juga merupakan pendukung pelestarian lingkungan hidup dan gagasan humanisme sekuler dan deisme.[3]
Wilson pernah menjabat sebagai profesor entomologi di Universitas Harvard. Ia dua kali memenangkan Hadiah Pulitzer untuk bukunya yang berjudul On Human Nature (1979) dan The Ants (1991, ditulis bersama Bert Hölldobler).
Penelitian dan teori ilmiah
suntingSosiobiologi
suntingMenurut Wilson, sosiobiologi adalah studi ilmiah dan sistematik mengenai dasar biologis semua bentuk perilaku sosial pada semua jenis organisme. Sosiobiologi memadukan pengetahuan etologi, ekologi, dan genetika untuk merumuskan prinsip-prinsip umum mengenai ciri-ciri biologis seluruh masyarakat.[4]
Wilson menggunakan sosiobiologi dan prinsip-prinsip evolusi untuk menjelaskan perilaku serangga sosial dan kemudian memahami perilaku sosial hewan lain, termasuk manusia, dan dengan demikian membuat sosiobiologi sebagai disiplin ilmu baru. Dia berpendapat bahwa semua perilaku hewan, termasuk manusia, merupakan hasil dari hereditas, rangsangan dari lingkungan, dan pengalaman, dan ia tidak mengakui adanya kehendak bebas.[5] Pandangan sosiobiologis ini menyatakan bahwa semua perilaku sosial hewan diatur oleh kaidah-kaidah epigenetik yang dihasilkan dari hukum evolusi. Teori dan penelitian ini merupakan pelopor dan berpengaruh, tetapi juga kontroversial.[6]
Kontroversi sosiobiologi berkaitan dengan penerapannya pada manusia. Teori ini menimbulkan argumen ilmiah yang menolak doktrin umum tabula rasa, yaitu pandangan bahwa manusia dilahirkan tanpa muatan mental serta bahwa kebudayaan berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan manusia dan membantu untuk bertahan hidup dan berhasil. Pada bab terakhir buku Sociobiology dan di seluruh buku On Human Nature, Wilson menyatakan pendapatnya bahwa benak manusia dibentuk oleh warisan genetik maupun oleh kebudayaan. Ada batasan sejauh mana pengaruh faktor sosial dan lingkungan dapat mengubah perilaku manusia.
Semut dan serangga sosial
suntingWilson, bersama dengan Bert Hölldobler, telah melakukan studi sistematik pada semut dan perilakunya,[7] berpuncak pada tulisan mereka yang ensiklopedik, The Ants (1990). Perilaku mengorbankan diri sendiri semut dapat dijelaskan berdasarkan kepentingan genetik mereka agar saudara-saudaranya (yang memiliki 75% kesamaan genetik) bertahan hidup, sehingga Wilson berpendapat bahwa penjelasan sosiobiologis berlaku untuk semua perilaku serangga sosial.
Wilson, ketika sedang membahas semut, pernah berujar bahwa "Karl Marx benar, sosialisme dapat berhasil, tetapi dia menggunakan spesies yang salah".[8] Walaupun semut dan spesies eusosial lainnya tampaknya hidup dalam masyarakat yang komunis, mereka melakukannya hanya karena hal tersebut merupakan konsekuensi biologi, yaitu tidak memiliki kebebasan reproduktif: semua semut pekerja bersifat steril sehingga membutuhkan ratu mereka untuk bertahan hidup sebagai sebuah koloni dan spesies. Sementara itu, manusia memiliki kebebasan reproduktif sehingga dapat memiliki anak tanpa membutuhkan "ratu".[9]
Catatan kaki
sunting- ^ http://www.guardian.co.uk/science/2012/jun/24/battle-of-the-professors
- ^ "Lord of the Ants documentary". VICE. 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-15. Diakses tanggal 18 February 2013.
- ^ Novacek, Michael J. (2001). "Lifetime achievement: E.O. Wilson". CNN.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-10-14. Diakses tanggal 2006-11-08.
- ^ Edward O. Wilson: On Human Nature - Summary by Michael McGoodwin, prepared 1991 [1]
- ^ E. O. Wilson, Consilience: The Unity of Knowledge, New York, Knopf, 1998, pp. 127-128.
- ^ Wolfe, Tom (1996). Sorry, But Your Soul Just Died. Forbes. Vol. 158, Issue 13, pp.210ff.
- ^ Nicholas Wade (15 Juli 2008). "Taking a Cue From Ants on Evolution of Humans". The New York Times.
- ^ Wade, Nicholas (12 Mei 1998). "Scientist at Work: Edward O. Wilson; From Ants to Ethics: A Biologist Dreams Of Unity of Knowledge". The New York Times. Diakses tanggal 1 Mei 2010.
- ^ Wilson, Edward O. (27 Maret 1997). "Karl Marx was right, socialism works" (Wawancara).